Safir melangkah mendekati Alfa , belum pernah Alfa melihat Safir semarah itu. Wajahnya terlihat merah sementara Jas mahal yang ia kenakan tampak basah dengan orange jus. Pemuda itu melepas jasnya lalu melemparnya kesal ketanah
" Siapa dia, cepat cari tau siapa singa betina itu!" Tampak tangannya mengepal. Ia mengambil sebotol anggur classik dimeja lalu menenggaknya tandas. Napasnya terdengar berat dan matanya berkilat kesal.
" Sudahlah bro, Alena sedang menunggumu.. Tenangkanlah dirimu." Alfa mencoba mengalihkan.
" Diam kau, siapa dia.. Dalam 10 menit aku ingin tau semua tentangnya, atau kalau tidak aku akan mengambil sebagian dari sahammu, Alfa aku tidak main main. Cari tahu tentang dia sekarang juga, apa kau mengerti. Cepat!.” Bentak Safir.
" Baiklah..." Alfa menarik nafas panjang lalu beranjak meninggalkan Safir menemui informan handalnya. " Kasihan sekali gadis itu" pikirnya. Ia menunjuk kearah Chaty yang tampak menangis di pelukan sahabatnya dan meminta informan itu mencari tau semua tentangnya.
Dalam waktu 9 menit, Alfa kembali ke meja Safir dengan beberapa berkas di tangannya. Dikeluarkannya foto – foto dari gadis yang di carinya, tampak sangat cantik dan anggun. Melihat wajahnya saja mampu membuat hasrat Safir ingin mengenalnya. Andai saja ia tidak memberi kesan buruk diawal pertemuan mereka tadi. Pasti Safir tidak akan menyia nyiakan kesempatan untuk mempermainkannya." Dia adalah Chatrina Alexsandra Khedira, putri tunggal Tuan Alex Khedira pengusaha Properti yang cukup ternama, dia juga sahabat ayahmu sejak memulai bisnis, perusahaan yang kau hancurkan bulan kemarin dan melempar gadis itu menjadi miskin, kau pasti tidak lupa kan saf? Sekarang dia bekerja untuk menghidupi ayahnya dan biayanya di rumah sakit jiwa. Waw hati- hati Saf, sepertinya dia dendam denganmu.” Tutur Alfa. Mendengar itu, Safir tersenyum datar. Ingatannya menerawang pada kejadian 52 hari yang lalu. Wajah tua itu masih tergambar jelas dimemorienya dengan permohonan dan mata yang berkaca kaca. PT. Armanda Real Estate, bahkan nama perusahaannya masih terpatri di benak Safir.
Flashback 52 hari yang lalu“ Jika tak ada yang ingin anda bicarakan lagi sebaiknya anda keluar dari ruangan ini!.” Tekan Safir bahkan tidak menatap kedalam matanya
“ Safir, aku dan ayahmu berteman dekat, tidak maksudku putriku benar benar membutuhkan semua ini, tolong jangan bersikap kejam, berikan aku kesempatan, hanya sedikit dana dan harapan dari Alvaro Group, nak aku tidak akan melupakan jasamu setelah ini.” Mohonnya melipat tangan di depan dada. Safir tersenyum dingin lalu melepas kacamata dan berdiri dari duduknya menjajari tuan Khedira yang sudah berkaca kaca
“ Jika bisnisku di dasari dengan kata kasihan dan keluarga, maka aku tidak akan berdiri setinggi ini paman, Alvaro perusahaan besar yang mencari keuntungan dari perusahaan yang mumpuni lainnya, jika aku tidak melihat kesempatan peluang yang besar di dalam perusahaanmu untuk apa aku membantumu, belajarlah untuk tidak bergantung dengan siapapun saat kau dalam kesulitan, atau jatuhlah dengan terhormat!.”Tekannya.
“ Tidak nak tolong, aku sahabat ayahmu nak. Tolong jangan perlakukan aku seperti ini.”
Safir tak mendengarkan, ia merogoh telepon di mejanya lalu menghubungi seseorang
“ Bawa orang ini keluar dari ruanganku!”. Kejamnya. Beberapa saat kemudian..
“ Safiiirrr aku mohonn nak, beri aku kesempatan... tolong jangan ambil semua saham dan keuntungan dari Armanda... aku bisa hancur.. aku mohonn!!.” Teriakan permohonan itu memancing emosi Safir meledak. Ia mendekati sosok Khedira lalu menarik kerah kemejanya kasar
“ Dengarkan aku baik baik! Pemimpin Alvaro Company sekarang adalah AKU! Bukan ayahku. Apa kau mengerti??”. Tekannya tanpa rasa kasihan sedikitpun
Dia benar benar menghancurkan sahabat ayahnya dalam sehari saat ituFlashback Off
" Sial, rupanya aku belum menghancurkannya sampai ke akar. Akan ku beri gadis ini pelajaran sampai dia tidak berani menatapku lagi.” Ancamnya
Alfa hanya terdiam melihat ekspresi Safir. Tak ada yang bisa dia lakukan selain mengikuti arus sang pangeran berhati iblis ini. Alfa sendiri tak habis fikir, saat pertama datang ke California dulu Safir begitu pendiam, entah apa yang merubahnya menjadi sekejam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Blue Safir ( Emergency Couple Revisi )
RomantizmSafir Alvaro... (Avan Jogia) Membuktikan bahwa waktu bisa merubah segalanya, termasuk sifat seseorang. Dia yang semasa kecil dikenal bak malaikat, kembali setelah 10 tahun dengan kepribadian yang berbeda. Kasar, angkuh, semaunya sendiri dan sok berk...