01. Meninggoy

37 8 0
                                    

"Ela! Dimana buku kesayangan abang hah!?" Tanya seorang lelaki bernama Gerland sambil berkacak pinggang didepan adik laknatnya.

"Oh, maksud abang buku bersampul berbie punya abang?" Tanya Seorang gadis bernama Adela sambil menaikkan sebelah alisnya dengan wajah tengilnya.

Gerland yang melihat itu tambah menatap Adela garang.

"ADELA! Abang tanya benar-benar sama kamu, dimana buku abang kamu sembunyiin!?" Adela mengendikkan bahunya acuh tak acuh dengan mata yang terus menatap serial TV.

"Mana gue tau, abang yang megang bukunya dari kemarin jugak" Gerland mentap adik laksnatnya itu dengan pandangan memicing curiga.

"Beneran bukan lo yang sembunyiin?" Adela memutar bola matanya jengah lalu menatap abangnya kesal.

"Udah dibilangin dari tadi bukan gue ish! Udah abang pergi aja sana! Jangan ganggu guhek nonton film!!!" Kini Gerland yang menampakkan wajah tengilnya.

"Hilih, udah dewasa masih aja nonton kartun kedua bocah botak" cibir Gerland lalu...

Buk

Sebuah bantal terlempar dan mengenai tepat di wajah tampannya membuat Gerland berdecak sebal dan menatap sang adik tajam.

Seakan tak mau kalah, Adela juga menatap tajam Gerland. Ibarat di komik-komik nih yee, pasti di antara mata mereka ini ada aliran-aliran listrik.

"Adela! Gerland! Jangan berisik! Malu tuh sama tetangga!" Teriak mamanya dari arah dapur.

"Mama juga berisik tuh!" Balas Adela dan Gerland kompak.

"Kalian— Adela! Bantu mama beliin garam! Gerland! Beliin mama Kue tiramisu di tempat biasanya ya!" Teriak Sonia dengan keras membuat mereka berdua menghela nafas gusar.

"Huh, gara-gara abang ribut sih! Mama jadi suruh gue beliin garam kan! Mana supermarket jauh lagi! Panas diluar lagi!" Ucap Adela lesu. Pasalnya, mamanya ini nggak akan mau garam yang di warung terdekat, katanya kagak higienis.

Gerland memandang tajam Adela.

"Heh! Masih mending lo disuruh beliin mama Garam disupermarket yang jaraknya gak terlalu jauh dari rumah. Lah abang... toko langganan mama jauh pake banget lagi!"

"Adela! Gerland! Jangan ngeluh-ngeluh kerjaannya... anak jaman sekarang, kalian tau nggak, dulu mama—"

"Iya mama, kita berangkat ini!" Potong Adela dan Gerland kompak.

Mamanya ini, pasti akan nyeritain kehidupan mamanya dulu yang hidup di desa hingga bisa 2 - 6 jam mamanya bercerita.

Mana ceritanya terus diulang-ulang lagi sama mamanya.

Adela dan Gerland langsung berjalan menuju mobil masing-masing dengan langkah gontai. Kenapa nggak barengan aja? Jawabannya satu, mereka itu gak mau jalan satu mobil yang akhirnya berakhir cek-cok.

Apalagi mood mereka yang saat ini tengah dalam keadaan tidak baik. Jadilah nereka memutuskan menggunakan mobil berbeda. Dan juga, karena jalan ke supermarket berlawanan dengan toko kue langganan kanjeng ratu mereka.

Adela mulai menghidupkan lagu dengan volume yang sangat keras. Untung aja nih mobil kedap suara, jadi bisa nggak kedengeran sampai keluar.

"Jus lake de day dath i mit yu, de day i thong poreber... say dath yu lope me, but day last pornever..." Adela mulai menyanyi dengan lirik abal-abalnya juga suara yang merdu sampai-sampai merdunya bisa bikin orang yang mendengarnya seketika menjadi tuli.

Adela mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Perjalanan berjalan dengan damai hingga...

BRAKKKK!!!

Sebuah truk besar yang diduga mengalami rem blong menambrak mobil Adela. Saking kerasnya, mobil Adela sampai-sampai terlempar jauh kedepan hingga beberapa meter.

Kepala Adela terhantuk dengan stir mobil membuat darah mengucur deras dari kepalanya serta di beberapa bagian tubuhnya tertancap beberapa kaca mobil yang pecah.

Tiba-tiba... muncul beberapa kenangan di kepala Adela. Dari ia kecil, hingga dewasa sekarang... sahabat, keluarga, teman-teman, dan jangan lupakan...

COGAN!!!

Adela tersenyum tipis.

"Ya Tuhan yang Maha Kuasa, hambamu yang tiada ahklak ini hanya ingin meminta satu hal kepadamu... tolonglah semoga dikehidupan berikutnya hambamu ini bisa mendapatkan banyak cogan!!!" Batinnya.

:')

Permintaan yang aneh banget ya para riders sekalian:v

Yah, walaupun semua riders ciwi-ciwi yang masih jomblo juga pingin dapet banyak cogan, YA NGGAK!?

Ok, lupakan itu dan kembali ke topik💃...

Tak lama, pandangan Adela mulai memburam dan setelah itu kegelapan pun merenggutnya.

Dia tak tahu apa-apa lagi, yang terakhir dia dengar hanyalah suara sirine Ambulance saja.



TBC
•••••••••••••
Halo guys! Sorry ya cerita author gaje😓. Tapi author berharap semoga kalian suka! Mohon kritik dan sarannya ya para riders sekalian! Juga maafkan author jika alurnya berantakan dan banyak typonya.

14 Mei 2021
Jangan lupa cek profil lalu tekan follow dan jangan lupa tinggalkan jejak juga denagan meng-klik tombol bintang dibawa ini...
👇

I'm Adela not NelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang