Untuk kesekian kalinya, lagi dan lagi. Kamu muncul dalam benak, membuat jiwa kembali terkuak kebingungan.
Seolah hati yakin bahwa hadir mu ingin merenovasi kembali kisah yang sempat terbengkalai begitu saja.
Agar kembali menjadi indah, dan menciptakan suasana megah dalam ruang yang sempat dibuat gundah.
Namun pikiran ku lebih percaya pada siasat bahwa mindset yang terus seperti ini, akan membuat aku terseret dan tersesat pada masa lalu yang kapan saja bisa kembali menyayat perasaan terbawa hanyut atas kesedihan yang melarut.
Tanpa memberi jeda di setiap detik, membuat nafas tercekik, kesal, marah, gelisah, bingung, kecewa tercampur rata atas sebuah rasa.
"Kira kira sampai kapan ratapan seperti ini berubah menjadi ketetapan yang menetap. Untuk bisa ditatap sebagai masa depan bukan diratap atas masa lalu? "
*ucap seseorang yang lelah patah hati*
KAMU SEDANG MEMBACA
lika liku pengikhlasan
PoetrySenandika penuh lara berbalut luka. semoga kata kata ini bisa mewakili kalian yang sedang berjuang mengikhlaskan, namun yaaa ternyata..you know lah😁 Yu jadikan kolom komentar untuk ajang berdiskusii