1

43.6K 2.5K 137
                                    

Selamat datang di cerita baruku! Jujur,  cerita ini nggak ada di rencana publikasi tahun ini. Tapi karena Trappucino baru saja selesai dan ada beberapa yang nanya cerita Soraya dan mantan suami alias Rionaldo, aku tulis cerita ini karena memang udah kepikiran juga beberapa adegan. 

Sekali mulai nulis, nggak bisa berhenti. Tiba-tiba udah 7 bab aja dan sampai sekarang masih berkembang terus. 

Setelah di awal tahun aku memublikasikan Trappucino dan Seyakin Hati Memilih yang bisa dibilang kontennya aman dibaca saat bulan Ramadhan sekalipun, Rion & Raya hadir dengan bumbu seks yang begitu kental. Pembahasannya kembali eksplisit. Tapi tetap ingat juga bahwa cerita ini adalah tentang hubungan Rion dan Soraya. 

Mengingatkan kembali bahwa di cerita manapun, di bab manapun:

1. Jangan panggil saya 'THOR'. Panggil saja saya Amy.

2. Tidak perlu mengomentari typo. Selama kamu paham artinya, biarkan saja. 

3. Jangan kasar. Jangan mengata-ngatai. Tolong jaga jempol kamu sebagaimana kamu menjaga kesehatan kamu. 

So, selamat membaca! As usual, vote and comments!

*** 

Welcome to my life. Let me introduce myself. Namaku Soraya Abigail. Kalau ditanya nama di akta, KTP, dan paspor, akan ada nama Jati di belakang namaku. Tapi sungguh aku malas menggunakan nama itu karena Jati akan terasosiasi dengan sesuatu dan aku memilih untuk tidak mengungkitnya.

Now I'm 36 years old. Soon to be 37 in months. Okay, tapi saat aku bercerita ini, aku MASIH 36 tahun. I'm a succesful career woman. Aku General Manager di salah satu perusahan lokal milik keluarga sahabatku. Hanya aku satu-satunya GM perempuan di perusahaan ini.

Seperti kata Pak Jokowi, kehidupanku seputar kerja, kerja, kerja. Selain bekerja, aku merawat diri. Rutin ke dokter kulit, perawatan di salon, merawat wajah, berbagai bulu di seluruh tubuh, kulit, dan dalam periode tertentu suntik botox, filler, dan vitamin C. Admit it. Meskipun dengan seluruh perawatan yang kulakukan seperti artis Korea, botox dan filler juga ampuh menghilangkan kerutan. Hasilnya, salah satu anak buahku yang baru sempat memanggilku Kak Soraya alih-alih Bu Soraya. Padahal usiaku setengah kali lebih banyak dari usianya

Statusku mungkin membuat sebagian dari kalian meringis, menyindir, atau mungkin mengasihani. I'm single. A divorcee. I have no child. Sungguh aku mau punya anak. Aku mau mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan buah hatiku. Sayangnya Tuhan belum mempercayakan itu padaku. Adopsi tidak jadi pilihan dalam hidup. Alih-alih adopsi, aku memilih memanjakan keponakan-keponakanku. Anak dari kakak dan adikku. Ada yang sudah kuliah (mungkin sebentar lagi dia menikah mendahului tantenya), ada yang masih SMA, ada yang masih SMP, dan paling kecil masih di bangku SD. Aku tante favorit mereka. Kalau sedang senggang, tanpa kerja, perawatan, sosialisasi, aku akan memenuhi keinginan mereka. Menemani ke mall, menonton konser, membelikan mainan dan aksesoris, mendengarkan curhat mereka, dan memenuhi lain sebagainya yang sebenarnya dilarang oleh orang tua mereka.

Sekarang aku memandangi lagi wajahku di cermin. Tetap sempurna seperti biasa. Hari ini aku akan menghadiri pernikahan sahabatku. Dia yang sudah cukup lama menduda akhirnya menemukan belahan hati yang juga mencintainya. Selama belasan tahun mengenalnya, baru sekarang aku melihat Abhi begitu dimabuk cinta. Jauh berbeda dibanding saat dengan Mei, istrinya yang pertama. Aku turut bahagia untuk Abhi dan Davi. Mereka serasi dan aku berharap mereka langgeng.

Kalau tidak ingat bahwa Abhi salah satu sahabat dan orang yang paling sabar menghadapiku, aku mungkin berpikir sejuta kali untuk datang ke pernikahan dia. Pasalnya, di sana pasti ada sahabat-sahabat Abhi yang lain. Salah satunya bukan sekedar sahabat, melainkan mantan suamiku.

Rion & Raya - END (CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang