A Letter From You 3

108 1 0
                                    

Omo: Ya Ampun sejenis Oh My God kalo dalam bahasa korea.

Omona : sama kyak Omo jg artinya.

Oppa : abang

Nb: sengaja bikin kosa kata begini. Biar semoga aja bukan hanya fans kpop jg yang baca ceritanya. Tapi juga ada dari kalangan lainnya. ^^

Oh iya, bisa kok kasih tauin kalo ada kata-kata korea yang salah disini. Aku jg masih belajar soalnya.

-LH-

_______________________________________

Lee Hi POV

"Mau kemana kita?" Tanyaku keheranan ke Sehun yang masih merangkul pundakku dan membawaku berjalan beriringan bersamanya.

Semenjak ia berhasil membawaku agar terlepas dari insiden 'pembully-an' dari  geng-an Chae Ra tadi. Sehun masih tetap saja membawaku terus berjalan di lorong sekolah. Padahal, ruang kelasku kan sudah kami lewati tadi. Lalu? Dia akan membawaku kemana sekarang?

Sehun hanya menolehkan kepalanya kearahku. Karena badanya yang tinggi, ia sedikit menundukkan kepalanya agar mendekatkan wajahnya kearah wajahku untuk menatapku. Bisa kulihat sekarang bagaimana begitu jelasnya kedua bola mata coklat beningnya yang membuat darah di sekujur tubuhku berdesir.

Stop!! Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu??? Batinku dalam hati sebelum jantungku akan melompat keluar karena rasa gugupku yang berlebihan.

"Ha Yi-ah...." Panggilnya menyebutkan nama panggilanku dengan -ah. Entah kenapa suaranya tadi begitu terdengar seksi di telingaku.

"Ah--- ya kenapa?" Tanyaku kearahnya. Ku harap dia tidak menyadari wajah kesenanganku saat memanggil namaku seperti tadi.

"Kita akan pergi ke kantin. Apa kau tidak mau ikut???"

"Apa ke kantin? Untuk apa?" Tanyaku keheranan  --- Seorang Oh Sehun ingin mengajakku kantin bersamanya??? Omg!! Apa dia ingin mengajakku makan siang bersama?? Pikirku penasaran.

"Aku ingin membalikan bukumu yang kemarin tertinggal di studio paduan suara..." Jawabnya dan tentu saja langsung menjawab semua khayalan bodohku barusan tadi.

"Oh... jadi begitu. Hem, baiklah"

Ok! Jadi bukan untuk  makan siang bersama?! Ok baiklah... - gumamku dalam hati. Entah kenapa hatiku menjadi sedikit kesal dengan kenyataan ini.

Tapi rasa kekasalanku tiba-tiba saja tergantikan begitu saja. Saat ia dengan seenaknya, mengambil tanganku dan menggemgam tanganku untuk menariknya berjalan bersamanya.

Bisa kurasakan bagaimana  jari-jemari panjang Sehun yang menyentuh dan menggemgam tanganku, saat ia menarikku dari depan ruang kelasku untuk ke kantin.

Aku yang berjalan di belakangnya hanya mencoba memendam rasa degup jantungku yang semakin lama semakin kuat seiring dengan kuatnya genggaman tanganya di tanganku.

Sampai kapan dia akan terus menggemgam tanganku dan melepaskannya???
Tidakkah dia tahu kalau sebenarnya jantungku hampir saja ingin copot kalau dia tetap seperti ini??? Gumamku dalam hati sambil melihat belakang punggungnya yang lebar saat berjalan didepanku.

Tapi sepertinya Sunbae tidak sadar. Dia pasti akan lama terus-terusan menarik tanganku dan mengemgamnya.

Tak habis ku pikir, sunbae sepertinya tidak peduli, tentang bagaimana ekpresi para siswa dan siswi di lorong sekolah, yang keheranan melihatnya berjalan menarik tangan seorang perempuan 'jelek' yang tidak sebanding dengan ketampanannya.

One More StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang