Sunbae : Senior
Ya : Hei
Hana dul Set : Satu dua tiga***
Beberapa tahun yang lalu....
"Hei, ngapain orang sepertinya masuk ke eksul paduan suara???"
"Kudengar dia kepengin jadi penyanyi makanya masuk ke sini”
"Haduh... seharusnya dia sadar diri donk kalau wajahnya itu enggak banget buat jadi penyanyi..."
Lee Hi hanya berjalan cepat untuk keluar dari studio sambil menutup kupingnya rapat-rapat. Siswi kelas satu itu berusaha tidak mempedulikan bisik-bisikan ejekan dari beberapa siswa lain di dekatnya, yang bisa membuat kupingnya semakin panas. Ia sudah tidak tahan saat mereka semua mengejek dirinya yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Tapi mereka tetap mempermasalahkan penampilan Lee Hi yang tidak cantik, kedua mata sipitnya dan tubuh mungilnya yang lumayan gemuk dan berisi.
Memangnya salah jika aku ingin menjadi penyanyi?
Apakah seorang penyanyi harus selalu berwajah cantik?
Mereka seharusnya tidak seperti itu juga!! Aku juga berhak mempunyai mimpi!
Begitulah setiap jawaban yang selalu Lee Hi lontarkan di setiap ejekan yang mereka berikan kepadanya. Tapi Lee Hi tetap saja tidak berani menjawab semua ejekan itu dengan terus terang, perempuan itu hanya selalu bergumam keras dan getir di dalam hatinya. Di ulu hatinya yang terdalam.
“Mau kemana kau?”
Seseorang di depan Lee Hi mencegat dirinya, saat Lee Hi mendongkakan kepalanya, ia melihat anak laki-laki bertubuh tinggi dan berambut kecoklatan berdiri di depannya. “Sunbae...” Panggil Lee Hi kearah Sehun.
“Latihannya kan masih belum selesai. Kau mau pergi kemana?!" Sahut Sehun mengomel kearah perempuan yang berkuncir dua di depannya.
“Tidak. A...aku hany----" Lee Hi memotong ucapannya sendiri. Ia tidak bisa berkata kalau dia tidak tahan terus-terusan berada di studio untuk latihan paduan suara, sementara yang lainnya selalu mengejeknya semenjak ia menceritakan kepada mereka jika Lee Hi ingin menjadi penyanyi.
“Kenapa? Kau kenapa?” Tanya Sehun lagi.
“Maaf. Aku mau keluar dari ekskul paduan suara!” Jawab Lee Hi akhirnya sembari menelan ludah pahit di tenggorokannya. Dia terpaksa harus keluar dari ekskul paduan suara, karena kalau tidak, Lee Hi akan selalu sering bolak-balik kamar mandi hanya untuk menangis diam-diam, setelah mereka mengejeknya dan mengatainya ‘jelek’, ‘piggy’ dan berbagai ejekan lainnya yang membuat hatinya mendidih mendengarnya.
“Lho? Kenapa kau tiba-tiba ingin berhenti?” Tanya Sehun penasaran kearah Lee Hi.
“Karena suaraku jelek! Aku tidak pantas masuk paduan suara!”
Sehun lalu terkekeh-kekeh panjang mendengar jawaban Lee Hi, “Ya! Jadi kau pikir suaraku ini juga bagus?! Suaraku kan juga jelek! Tapi aku cuek saja tuh masuk paduan suara!”
“Hem... tidak, percayalah suaraku lebih jelek dari suaramu, sunbae..."
“Masa sih?? Jadi ada yah manusia yang suaranya lebih jelek dari suaraku. Aku tidak menyangka. Bahahaha!!”
Lee Hi hanya diam saja saat Sehun tertawa kecekikan di depannya sambil memegang perutnya sendiri. Mungkin kakak kelasnya itu sedang membayangkan betapa jeleknya suara Lee Hi saat menyanyi, melebihi suara Sehun yang terdengar seperti keluar dari dengkul bukan dari mulut. Saking jeleknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Stories
أدب الهواةOne More Storie, kisah tentang murid-murid yang bersekolah di Seoul School Of Performing Arts (SSPA). Berbagai kisah bergelut di sana. Kisah cinta, persahabatan sampai konflik lainnya. *Ini sejenis kumpulan cerita. Dan setiap judulnya akan ditemani...