02. Pagi Yg Gila

11 4 7
                                    

Di pagi yang cerah ini tampak seorang gadis sedang mondar-mandir didepan laci meja belajarnya ia tengah bingung mencari sebuah benda pipih berbentuk segi panjang.

Berdecak gadis itu pun mengeluarkan seluruh benda-benda dari tempatnya. "Kemana sih hp gue? Perasaan semalem ada dibawah bantal deh tunggu bawah bantal― "

Gadis itu lantas berlari kearah kasurnya dan menggeser kedua bantalnya dengan tidak sabaran. Dan benar saja benda pipih itu ada dibawah bantal bodoh banget dia ngapain tadi mondar-mandir gajelas_-

"Huft ternyata gue pinter banget ya." Ucapnya dengan tersenyum masam.

Ia pun menghidupkan hp nya dan langsung terkejut dengan banyaknya notif chat dari satu nomor yang sangat ia benci siapa lagi kalau bukan dari buaya rawa-rawa itu.

Memilih mengabaikan pesan dari cowok itu ia pun turun kebawah untuk mencari makanan dirinya sangat lapar saat ini. Berhubung hari ini hari Minggu akan ia manfaatkan untuk bermalas-malasan seharian pikirnya semangat.

Namun ketika ia baru saja hendak menuruni anak tangga matanya tanpa senjata menangkap siluet seseorang yang ia kenal.

Tanpa berpikir panjang ia pun dengan hati-hati menuruni tangga lalu berbelok ke arah dapur mengambil sapu. Setelah tangannya menggenggam sapu dengan cepat ia memukul maklum tersebut tanpa perasaan.

"Aww apa-apaan sih?!"

"Anjir berhenti woi!!"

"Woii Zella berhenti sakit jirr?!"

Teriakan kesakitan makhluk itupun tidak Zella hiraukan ia malah menambah kekuatan pukulannya hingga membuat cowok yang ada didepannya ini makin kencang berteriak.

"Berhenti woi anjirr..."

Percuma saja jika ia berharap gadis didepannya ini akan menghentikan pukulannya. Dengan cepat cowok itu pun menubruk tubuh Zella dan sialnya salah satu tangan Zella menarik rambut nya dan itu membuat keseimbangan mereka sama-sama goyah.

Bruk

Tubuh mereka berdua pun jatuh menghantam karpet berbulu yang lumayan tebal, mereka jatuh dengan posisi Zella ada dibawah dan cowok itu ada diatasnya.

Hingga beberapa detik mereka saling pandang memandang namun itu tak berlangsung lama sebab Zella dengan perasaan kesal nya langsung menendang perut cowok itu hingga sang empu terjungkal kebelakang. Good job zell~

Cowok itupun terbatuk dengan tangannya yang memegang perut kesakitan sebab ditendang dengan sangat keras oleh Zella.

"Uhuk uhuk..."

"Gila sih Lo beb."

"Jangan kdrt lah ntar gue selingkuh baru tau rasa Lo." Godanya dengan posisi yang sudah duduk dan menatap menggoda kearah cewek yang ada didepannya ini.

"Kenapa lo bisa ada di rumah gue??"

"Buset jan ngegas lah beb, gue―"

"Jawab atau gue pukul!!" Potong Zella.

"Iye iyee tadi gue minta kunci rumah Lo ke mbok Atik." Ucapnya santai.

"Kapan Lo ketemu pembantu gue ha?!"

"Umm 10 menit yang lalu." Jawabnya dengan tangan yang ditempelkan di dagu seolah sedang mengingat atau berpikir.

"Keluar!!" Titahnya

"Hehe no beby." Tolaknya.

"Keluar dari rumah gue Reza!!" Perintah zella sekali lagi.

"Gak mau."

"Lo keluar sekarang juga atau..."

"Atau apa hm?" Potong reza.

Cowok itu mendekat ke arah zella mengikis jarak diantara mereka berdua. Dengan wajah menggoda ia pun memojokkan zella kedinding.

"Apa?" Ketus zella.

"Hm? Jangan galak-galak gitu zell ntar gue jadi tertantang buat dapetin Lo." Ucap Reza sambil mempermainkan rambut panjang zella.

"Kekurangan cewek apa gimana lo?" Ejek zella dengan tampang meremehkannya.

"Gak ada cewek yang bener-bener gue suka zell."

Mendengus zella pun lantas memalingkan wajahnya. "Dasar playboy buaya darat gak bermoral."

"Gue bakal berhenti jadi buaya kalau gue udah dapetin Lo." Ucap Reza yang masih setia memainkan rambut panjang zella.

"Gak sudi gue punya cowok kek Lo!"

"Bener hm?"

Reza memajukan wajahnya menatap zella dalam sedangkan yang ditatap hanya diam.

‾‾‾‾‾‾‾
Jangan lupa klik tanda bintang dibawah ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REZAZELLA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang