The Solar 2

114 20 17
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Juan tidak tahu sudah berapa lama senyuman merekah di wajahnya melihat pemuda yang tengah tertidur lelap di ujung bus, ia membayangkan berbagai scenario apabila ia tidak bangun terlambat, apakah dirinya tidak akan bertemu pemuda manis ini? Sungguh hal mengecewakan apabila itu terjadi.

Ingin sekali ia mengajak pemuda itu berbicara walau hanya sebentar, sekedar bertukar nama atau mungkin rencana. Namun, lingkar hitam di bawah mata dan raut wajah lelah pemuda itu membuat Juan mengurungkan niat pribadinya.

Mentari semakin bersinar terang, memancarkan binar yang melesak masuk melewati jendela, menjatuhkan cahaya hangat tepat di wajah si pemuda, membuat dirinya terlihat ribuan kali lebih indah seperti surga sedang menurunkan malaikat kebanggaannya ke dunia.

Mungkin Juan sudah gila, karena saat ini, matanya dapat melihat sepasang sayap tipis di punggung si pemuda.

Apa mungkin itu hanya ilusi fatamorgana¹ yang disebabkan oleh cahaya?

Atau mungkin mata Juan memang sedang melihat malaikat.

Ya... malaikat... Juan yakin surga sedang menurunkan seorang malaikat.

Berbagai pertanyaan muncul di kepala Juan, namun ia tidak terlalu peduli karena hanya satu jawaban yang ia butuhkan. Siapa pemuda itu?

☽・*☆*・☾

Kring!!

Lonceng brass kecil yang menggantung di atas pintu berbunyi ketika Juan memasuki cafe.

"Selamat datang di Rumah Daun." Ujar pelayan cafe menyambut ramah kedatangan Juan dari belakang meja kasir.

"Obby!!" Teriak Juan memanggil si pelayan dengan akrab.

"Heyy! lama tak berjumpa, Juan." Obby menghampiri Juan lalu memeluknya sebentar. Mereka tidak terlalu dekat, namun cukup akrab untuk bertegur sapa dan berbasa basi tanpa merasa canggung.

Obby merupakan sahabat dekat kakaknya Juan yang biasa dipanggil Jaya.

Jaya dan Obby sudah bersahabat sejak sekolah menengah pertama. Sering kali pemuda itu menginap di rumah Juan hanya untuk bermain playstation hingga petang menemani Jaya begadang menyelesaikan tugas. Ia sekarang bekerja sebagai manajer sekaligus pelayan di Rumah Daun untuk membantu Jaya mengelola cafe itu.

"Kau hendak memesan sesuatu?" Tanya Obby sambil berjalan kembali ke balik meja kasir.

"Oh, aku pesan yang seperti biasa." Ujar Juan, menaruh tas gitarnya di belakang meja kasir.

"Earl Grey tea dengan sedikit perasan lemon?" Tanya Obby, memastikan ingatannya benar.

Juan mengangguk mengiyakan, matanya tertuju pada varian pastry lezat yang terpampang di etalase, menimbang - nimbang camilan apa yang harus ia makan untuk menemani tehnya kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Warmest Buttercup (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang