Brak
Bang Yedam- namja dengan setelan pakaian casualnya terlihat terengah-engah dengan raut wajah menahan amarah, menampakkan diri di depan pintu apartement milik mantan kekasih nya yang baru saja ia buka dengan kasar.
Langkahnya ia gerakkan dengan segera memasuki apartemen yang sering di datanginya dahulu. Tujuannya adalah ruang tengah. Ia yakin, manusia yang ia cari ada di sana.
Of course dia benar.
Orang berdarah Jepang dengan nama Watanabe Haruto itu dengan santainya duduk di sofa. Bersandar nyaman sembari menyesap minuman kaleng yang Yedam tebak adalah cola kesukaan anak itu.
"Okaerinasai, boku no ai." (welcome back, my love)
Yedam memandang Haruto nyalang. Seolah berusaha membunuh Haruto dengan sinar laser dari matanya. Ia tak mengacuhkan kalimat yang baru saja Haruto keluarkan. Ia memilih melempar ponselnya yang sedari tadi dipegangnya ke Haruto.
Tentu dengan cekatan, Haruto menangkapnya sebelum ponsel Yedam mencium sofa.
"Hapus." titah Yedam.
Haruto mengalihkan fokusnya dari minumannya ke ponsel Yedam yang menampilkan sebuah postingan terbaru di akun instagram miliknya. Melihatnya saja membuat Haruto menyunggingkan seringainya. Ia kembali menyesap colanya. Mengabaikan perintah Yedam untuk menghapus postingan itu.
Sedang, Yedam yang berdiri di hadapan Haruto sudah mulai habis kesabarannya.
"Hapus Haruto!" teriaknya.
"Postingan yang bagus ya." Yedam kembali tak diacuhkan.
"Mite (lihat). Like nya semakin banyak. Kkk." tambah Haruto.
Kedua alis Yedam bertaut. Ia berjalan memutari meja yang tadi membatasi dirinya dengan Haruto. Merampas kembali ponsel miliknya dan melihat angka like pada postingan Haruto.
Benar. Semakin banyak. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, postingan Haruto nyaris menyentuh angka 500 ribu likes. Dasar public figure.
Oh, i mean, dia kan primadona di mana-mana. Sejak senior high school hingga sekarang di dunia kerja, fans Haruto tak bisa dihitung dengan jari.
Yedam mengeraskan rahangnya. Ia benar-benar kesal.
"Hm, haruskah aku menandai akun mu juga, cintaku?" tanya Haruto yang membuat Yedam menoleh. Sebelah tangan namja Jepang itu kini memegang ponsel.
"Gila!" umpatnya sembari merebut ponsel Haruto. Berharap ia bisa menghapus segera foto yang Haruto posting.
Foto yang memperlihatkan Yedam yang tak mengenakan pakaian sama sekali namun tertutup oleh selimut yang Yedam ingat adalah selimut Haruto. Oh, jika kalian ingin tau, wajah Yedam tak sepenuhnya nampak jelas. Wajahnya yang tertidur pulas terlihat samar karena foto itu diambil saat kondisi kamar remang.
Jangan lupakan caption yang Haruto tulis.
My carrier.
Gila.
Apa yang Haruto mau dengan caption seperti itu? Mengumbar dan menyebar fakta bahwa Yedam termasuk laki-laki carrier? Laki-laki yang jumlahnya sangat sedikit di muka bumi yang dianugerahi organ rahim dalam tubuh mereka.
Gila.
Apa Haruto lupa bahwa keberadaan laki-laki carrier dianggap tabu oleh masyarakat?
What the-
Minggu depan Yedam akan menikah dengan seseorang dan hari ini, hari dimana ia fitting baju dengan calon suaminya, Haruto memposting foto dirinya saat mereka having sex for the first time.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Forced Destiny• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanfictionSebenarnya, tidak dipaksakan juga sih. ━━━━━━━━━━ × ━━━━━━━━━━ ➷ - b×b ⚠ - include m-preg and vulgar words - semiformal language - short story, i bet