(Bab I) Kelulusan trio ALL

11 0 0
                                    

*Aallohhhaa*

         
             "Jangan lupa vote dan comennt"
                            Follow aku yeee
                                      😉😳

_HappyyReadingg_

"YUHUI! Lulus!"
       Lindung melompat kegirangan. Begitu tinggi lompatannya. Rasanya kalau tubuhnya lebih enteng sedikit saja, dia pasti sudah bisa mendarat di atap sekolah. Tetapi karena bentuk tubuhnya yang piknis, dia mendarat di atas kaki Lestari
       Dalam keadaan biasa, Lestari pasti memekik marah. Dan balas menginjak. Tetapi kali ini menoleh saja tidak. Dia masih memanjang-manjangkan lehernya. Berdesak-desakan di depan papan pengumuman.
       "Nomorku nggak ada, Ndung!" desahnya kecut.
"Jangan-jangan..."
"Masa nggak lulus sih?!" Kegembiraan Lindung langsung merosot sampai separuhnya.
Salah satu dari Trio ALL tidak lulus, berarti ketiga-tiganya terpaksa ikut menanggung sakitnya. Bukankah semboyan mereka. "One for ALL and ALL for One"?.
" ini nomormu!" Seperti biasa, Asri yang paling tenang di antara ketiganya.
Sejak semua, dia memang mencari nomor teman temannya lebih dulu. Baru mencari nomornya sendiri. Soalnya Asri yakin sekali, dia pasti lulus. Ranking pertama kelas, masa tidak lulus?.
"Mana, As?"
"Tuh, persis di depan congormu! Makanya jangan ditinggal tu jimat kaca yg nangkring di atas hidungmu! Buat apa cakep kalau bis lewat nggak kelihatan?"
"Matanya masih ketinggalan di Blok M!" sambung Limdung lega.
"Aduh!" Lestari menebah dadanya dengan gembira, "untuk belum game ni jantung!"
"Cabut yuk!" Lindung menyeret teman temannya mundur.
"Ntar keburu teler di situ!"
"Eh, Ndung! Kamu masih ngutang, ya?" cetus Lestari tiba tiba.
"Enak aja! Ngutang apa?"
"Nih!" Lestari menginjak kaki temannya dengan gemas. "Lunas deh!"

***

     Asri, Lestari, dan Lindung bersahabat sejak SMP. Demikian eratnya persahabatan mereka sampai mereka memproklamirkan diri sebagai Trio ALL. Enam tahun bersahabat, mereka selalu kompak.
     Asri yg juara kelas, berpenampilan tenang-tenang menghanyutkan tapi bandel luar-dalam, lebih sering tampil sebagai pemimpin mereka.
     Kecantikannya berada pada level sedang sedang saja. Tubuhnya tinggi atletis. Maklum, penggemar olahraga kelas berat. Anggota tim bola voli sekolah yg andal. Juara lari se-RW, dan jago renang menyebrangi sungai.
     Matanya, bagian yg paling menarik di wajahnya, hitam bening. Memancarkan kecerdasan, keberanian, dan daya tarik yg memikat. Sementara dagunya yg berlekuk di tengah, mengesankan kombinasi kekerasan hati dan ketegaran.
     Lestari lain lagi. Anggota Trio ALL yg paling feminim, selalu tampil lembut tapi cepat gugup, memiliki sosok tubuh dan raut wajah yg paling digemari abad ini. Tubuhnya ramping memikat. Sehingga rasanya baju model apapun pasti pas dipakainya dan serba enak dilihat.
     Parasnya ayu menggoda. Senyumannya manis menundang. Tatapan matanya lembut dan manja menggemaskan. Sayang, kadar kemampuan otaknya dibawah level. Terpaksa Asri dan Lindung mendongkraknya supaya Lestari bisa ikut naik kelas tiap tahun.
     Lindung, anggota Trio ALL yg paling unik, selalu tampil penuh spontanitas dan keriangan. "Take it easy" dan "cuekin aja" merupakan moto hidupnya. Penggemar berat es krim yg hobinya makan pizza ini, memiliki bobot tubuh yg agak terlalu montok untuk ukuran cewek masa kini. Tapi diet merupakan hal yg paling ditakutinya.
      Belum tentu lulus saja, pagi pagi dia sudah membekal selusin spidol warna-warni dari rumah. Begitu Lestari membelakanginya, langsung saja dia mencorat-coret baju seragam temannya, pas di punggung. ALL, tulisnya besar besar.
      Tentu saja Lestari memekik kaget. Tapi Lindung tenang-tenang saja. Malah makin kurang ajar. Dengan spidol warna merah, dihadiahinya baju Lestari tanda tangannya. Mending kalau diminta. Dan mending kalau bagus.
      Melihat ulah temannya, Asri ikut membubuhkan tanda tangannya. Dan sebelum dia selesai, hampir setengah lusin temannya, entah dari mana datangnya, ikut-ikutan repot berebut menandatangani baju Lestari.
"Mampus deh gue!" keluh Lestari bingung.
"Nyokap udah wanti-wanti bilang, baju ini mesti diwarisin ke dobel bravo!"
"Kalem aja, Tari" hibur lindung sambil menyeringai geli menyaksikan baju putih lestari yg sudah berubah menjadi kanvas.
"Prasasti begini bersejarah, mana boleh sih diwarisin ke dobel bravo? Simpan dong buat kenang kenangan! Hari model begini, nggak datang dua kali lho dalam hiduo kita!"
Belum habis dia bicara, Asri sudah membubuhkan tanda tangannya di atas baju Lindung. Seperti tadi, aksinya segera diikuti oleh separuh kelas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Segurat Bianglala di Pantai SenggigiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang