"Seakan tak utuh, bukankah masih ada celah yang tersisa didalamnya? Yang hanya dapat di isi oleh kepingan yang telah terlupakan? atau memang, sengaja di sembunyikan?
Maka, temukanlah."
.
.
.
.
Crimson On You
by
laila_qordovha
Beberapa bulan setelah Tenn meninggalkan rumah itu, Riku mengajaknya kembali kesana. Meski ia sedikit trauma dengan apa yang terjadi sebelumnya, karena rumah itu merupakan saksi bisu penderitaannya. Terlalu banyak memori mengerikan yang sejauh ini masih disimpan Tenn rapat. Namun jika ini keinginan Riku, bisakah ia menolak?
.
.
Pagi hari saat sinar matahari baru menyiram pucuk tanaman di halaman depan, mereka berdua sampai di pintu gerbang. Tenn yang awalnya ragu untuk masuk kedalam, namun anggukan dari Riku seakan mengatakan 'semua akan baik-baik saja'.
Bunyi 'kriet' terdengar nyaring saat tangan Tenn mendorong gerbang depan. Matanya menatap awas sekitar.
Riku yang melihat kegelisahan kakaknya lantas menggenggam tangannya yang gemetar. Menuntunnya berjalan melewati halaman depan dimana dedaunan terlihat berserak dimana-mana.
'tok tok'
Riku tetap mengetuk pintu meski tahu takkan ada yang membukakannya.
Ia tak lupa mengucap salam meski tahu takkan ada yang mendengar lantas membalasnya.
Tangannya pun membuka pintu itu semudah seperti saat sebelumnya ia kemari. Menciptakan bunyi nyaring yang menggema ke penjuru rumah.
Riku menuntun Tenn masuk, tanpa menutup pintunya. Saat mereka di dalam, aura kegelapan itu masih ada. Meski, kali ini hanya Tenn yang ketakutan. Riku terlihat biasa dengan keadaan yang sudah pernah ia rasakan.
Langkah kaki Riku membawanya jauh ke dalam rumah. Tenn yang tangannya tergenggam hanya bisa mengikuti kemana adiknya pergi. Melewati lantai marmer yang berdebu dan perabot yang teronggok membisu, semakin membuat kilasan memori bermunculan di kepala Tenn.
Matanya melebar ketika tak sengaja melihat kasur lantai yang terbalut seprei berwarna putih, yang tetap memiliki bercak merah diatasnya. ia menoleh pada Riku yang berjalan mendekati kamar yang pintunya telah berada dihadapannya.
"A-apa yang ingin kamu lakukan disini?" Riku tersenyum sekilas, tanpa menjawab pertanyaan Tenn dengan sepatah katapun. Tangannya memegang kenop pintu. Namun sebelum memutarnya, Riku menoleh ke arah Tenn.
"Tenn-nii," Panggilnya, meminta atensi.
"Aku, akan pergi ke suatu tempat. Untuk sementara waktu, bisakah Tenn-nii menungguku di kamar ini?"
Tenn tersentak. Menatap bingung ke arah adiknya. "K-kenapa kau tidak mengajakku kesana?" Tenn ketakutan. Sungguh. Ia tahu betul ini adalah kamar lama Minami, dimana sang pemilik belum diketahui keberadaannya. Tenn takut, jika Riku meninggalkannya, bagaimana kalau tiba-tiba Minami muncul? Lantas memarahinya? Menyiksanya lagi seperti dahulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson On You
FanfictionAku pikir diriku bisa berguna. Aku pikir, diriku bisa melakukan sesuatu untuk orang lain. Nyatanya, aku hanyalah beban. Aku adalah bencana, yang menjadi sebab kehancuran suatu keluarga. -Natsume T. #1 nanase 25/9/2021 #2 natsume 7/5/2021 #2 ID7 30/7...