Démarrer

30 3 5
                                    

EVIL CRUEL

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

EVIL CRUEL

.

.

.

Happy Reading


"Ini sudah kesekian kali Jung Jeno!" Shim Saem memijit dahinya kesal dengan tingkah laku pemuda didepannya ini. Sentiasa memonteng kelas dan melakukan kekacauan. Hari ini pemuda didepannya ini melakukan kekacauan dengan memukul 5 namja sehingga mereka perlu dibawa ke rumah sakit. Parah memang!

"Saya akan menelefon waris mu hari ini" Jeno membulatkan mata sabitnya. Oh sh*t! Bukan Daddy atau Mommy nya! Ia tidak ingin digantung dengan sadis!.

"Pergi tunggu di luar, jika waris mu sampai masuk ke dalam" arah Shim Saem lalu Jeno melangkah keluar dengan otak yang memikir cara agar Daddy atau Mommy nya tidak datang.

30 Minutes later..

"Bagaimana ini? Tapi mereka di Los Angeles sudah tentu mereka tidak akan datang atau akan?Tak tak mungkin perlu 8 jam sekurang kurangnya.." Jeno bermain dengan fikirannya sendiri tanpa sedar sepasang kasut berhenti tepat di hadapannya.

"Ekhem.."

"Haechan kalau kau ingin mengangguku lebih baik pergi. Aku tiada mood untuk melayani mu.." balas Jeno tanpa memandang si pemilik kasut itu.

Si pemilik kasut merengus lalu menghadiahkan pukulan sayang di atas kepala pemuda yang masih menunduk itu.

"YAK KAU LEE DONG-.. h-hyung?!" Jeno yang terkejut kembali menyimpan tangannya yang ingin melepaskan tumbukan itu. Meneguk ludah susah payah melihat siapa yang berada didepannya ini lalu mengaru lehernya yang tidak gagal dan memperlihatkan raut wajah yang bodoh.

Jaehyun mengeleng melihat tingkah laku adik bongsunya ini. Lalu masuk ke dalam ruangan yang dia ketahui ruangan disiplin di SM Highschool.

Jeno mengikuti langkah abangnya itu. Dirinya hanya senyap sepanjang perjumpaan itu dan memainkan jarinya gelisah apabila abangnya itu memandangnya dengan pandangan yang tajam dan memiliki maksud yang sangat sulit diertikan.

-mati kau hari ini Jeno

.

.

.

Setelah keluar daripada ruangan tersebut, Jeno hanya mengikuti abangnya itu sehingga tempat letak kereta. Ingin mengeluarkan suara tapi dirinya cukup takut mengingatkan siapa abangnya itu membuatkan bulu kuduknya terasa berdiri!

EVIL CRUEL Where stories live. Discover now