Bag 1

1.8K 168 44
                                    

Terlahir di keluarga yang kekurangan dan hanya anak tunggal membuat Jasmine Aprillya mengadu nasib di kota besar. Kedua orang tuanya sudah tiada sejak dia menginjak usia remaja. Dan kini usianya sudah 21 tahun, bertahan hidup di kota besar seorang diri tanpa sanak saudara. Awal datang ke kota, berluntang lantung mencari tempat tinggal dan juga pekerjaan, hingga keberuntungan datang. Tanpa sengaja melihat seorang wanita paruh baya yang sedang di rampok secara refleks dirinya mengejar dan memukul perampok tersebut hingga berhasil menolong wanita itu dan sebagai balas budi wanita itu memberinya pekerjaan. Illy bersyukur mendapat pekerjaan walaupun menjadi seorang pelayan di rumah wanita itu. Dan yang membuatnya terkejut ternyata wanita itu adalah istri dari pengusaha sukses Reymond Syailendra.

Kini sudah tiga tahun dia menjadi pelayan disana. Sudah menjadi pelayan kesayangan Mira Syailendra. Sejak bergabung disana, illy dibenci oleh pelayan lainnya dikarenakan sangat disayang oleh Nyonya besar. Tapi Illy tak pernah menghiraukan karena tujuannya adalah bertahan hidup.

Seperti saat ini Mira meminta Illy untuk menemaninya di ruang tengah menonton film kesukaannya.

"Keren ya filmnya ly?" Tanya Mira.

"Iya nyonya." Jawab Illy.

"Ya ampun udah saya bilang jangan panggil nyonya, panggil aja ibu." Jengah Mira yang merasa Illy tak menuruti perintahnya.

"Ga enak Bu sama yang tuan."

"Rey ga bakal marah sama kamu Illy, Rey juga minta kamu panggil dia pak kan?"

"Iya Bu."

"Yaudah jangan diulangi lagi. Nanti saya hukum mau?" Ancam Mira.

"Baik Bu."

"Sekarang temenin saya jemput anak saya dibandra. Siap siap sana."

"Saya boleh ga ikut Bu? Kerjaan saya masih banyak dibelakang." Sungkan Illy, ia tak mau terus menerus menjadi bahan omongan pelayan lainnya.

"Ga boleh, kamu wajib temenin saya. Kerjaan kamu bisa dikerjain sama yang lain. Sana siap siap."

"Baik Bu."

Illy pun berjalan menuju kamar untuk bersiap siap. Memilih baju yang cukup bagus miliknya agar tak membuat Mira malu, dan pilihannya jatuh pada dress selutut motif bunga kecil. Menabur bedak bayi agar terlihat segar. Selesai bersiap Illy pun keluar menuju ruang tengah yang ternyata Mira sudah menunggu nya disana.

"Cantik banget kamu Illy." Puji Mira.

"Ehm makasih Bu."

"Yuk berangkat." Mira menarik lembut tangan Illy untuk digenggamnya. Di belakang sana beberapa pelayan yang seumuran Illy menatap iri padanya.

"Dih liat tuh si caper." Ujar Nela.

"Semenjak dia kesini benci banget gue liatnya sok polos." Jawab Desi.

"Repot banget sih kalian berdua. Mending kerja lagi sana." Ujar Siska kepala pelayan disana yang sangat dekat dengan Illy. Ia tak suka melihat Illy selalu di perlakukan tidak baik oleh kedua orang itu.

"Ck." Decak mereka lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

***

Ghazali Syailendra, putra mahkota keluarga Syailendra. Putra penerus perusahaan Syailendra corp. Setelah mengurus anak perusahaan di New York, kini ia dipindah tugaskan oleh Reymond ke pusat di Indonesia.

Kini ia sedang menunggu sang mami menjemputnya. Berada di ruang tunggu sembari memeriksa beberapa berkas yang harus ia pelajari sebelum besok mulai memimpin kantor pusat.

"Permisi tuan, nyonya Mira sudah sampai." Ujar Seno orang kepercayaan Ali.

Ali pun mendongak melihat sang mami berlari kecil menghampirinya, ia berdiri lalu menyambut pelukan Mira. "Mami apa kabar?" Tanya Ali.

The Maid - PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang