PART 45 ♡

10.5K 1.7K 317
                                    

°●°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°●°

Di depan ruang UGD diselimuti tangis memilukan yerin bunda yang tak kuasa melihat keadaan kedua kembar yang tertidur tidak berdaya di ruangan dingin itu.

"Bund tenang dulu " ayah menarik sang istri dalam pelukan nya. Mata ayah memanas, hatinya mencelos begitu saja saat mendengar kabar kedua anak bungsu nya.

Jay kalut tangannya bergetar hebat memegang pintu UGD dimana di dalam sana terdapat kedua adik nya terbaring . Ia menyesal mengizinkan mereka tadi, Kalau saja tadi dia melarang keras mungkin hal ini tidak akan terjadi

Jay terisak kecil tak kuasa menahan tangis"Ini karena jay..." ucap nya bergetar " kalau aja jay tadi ngotot biar mereka gak pergi semua gak bakal..."

Bunda segera mengampiri jay untuk menenangkannya.

sedari tadi jay selalu berucap semua karena jay semua karena jay "abang gak salah ,,semua udah takdir ,,jangan buat bunda makin takut " ujar bunda pelan dan lirih.

Tak berapa lama sunghoon, Jake, suno dan jungwon datang dengan wajah memias. Saat tadi disekolah jay yang tiba-tiba berlari keluar ruangan Simulasi setelah mendapat telfon membuat sunghoon dan jake kelimpungan.

Bahkan suno dan jungwon pun melupakan persoalan ulangan mereka untuk langsung berlari menyusul setelah tahu keadaan ini.

"Mereka gak papa kan yah?" Tanya jake bergetar.

Ayah meneguk ludak menggulum bibir seraya tersenyum kaku menguasai diri
" pasti gak papa" ujar nya lirih menepuk bahu jake.

"Padahal tadi suno baru aja rebutan es cendol sama dia di kantin" ujar suno di sela tangis nya.

"Pasti pasti pasti mereka baik-baik aja" gumam jungwon berusaha tegar menenangkan suno.

Heesung datang dengan ter engah-engah. "Bund gimana keadaan mereka?" Tanya nya.

"Bunda belum tau" ujar yerin lirih heesung segera memeluk sang bunda dengan erat.

Hingga terdengar suara pintu UGD terbuka dan menampilkan banyak suster yang terburu-buru dan menampilkan niki yang sedikit kejang-kejang di ranjang dengan  beberapa selang oksigen terpasang di wajah nya membuat seluruh orang disana membelalak.

"Adik saya kenapa dok?"

"Akan saya jelaskan " ujar sang dokter yang langsung bergegas pergi bersama suster lain menuju ruang ICU.

Tangis bunda kembali pecah, lutut nya terasa lemas membuat nya jatuh terduduk.

"Niki yah"ujar bunda tercekat.

"Niki anak kuat bund, pasti dia baik-baik aja" desis ayah menenangkan.

Pikiran semua orang disana kalut, berusaha tetap positif thinking dan selalu beranggapan niki dan y/n akan baik-baik saja, tapi sebenarnya di lubuk hati mereka semua menahan ketakutan tentang apa yang akan terjadi pada kedua nya.

ABANG || ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang