Prolog

145 7 0
                                    

"Nasha mau pindah sekolah" Ujar Nasha keras.

"kamu kenapa Nak? Cerita ke ibu" tanya Sari Khawatir.

"Gak usah nanya kenapa, Nasha udah nunggak satu semester bu, Nasha malu ke sekolah, Nasha udah cape bu, Nasha mau pindah sekolah" lantangnya.

"Nasha, jangan gitu nak, ibu pasti cari kerja tetap kok, ibu pasti akan lunasin uang semester kamu, kamu sabar dulu ya nak" balas Sari menenangkan.

"Sabar bu, Nasha gak bisa sabar bu, Nasha mau pindah sekolah bu, Nasha gak mau lagi sekolah disitu, titik" Teriak Nasha frustasi.

"Jangan nak, ibu gak punya uang lagi untuk biaya pindah sekolah nak" jawab Sari.

"Makanya cari kerja itu yang benar, biar dapat uang banyak, biar bisa nyenengin anak, bukan malah begini gak ber.gu.na" ucap Nasha penuh penekanan.

"Kalo gak berguna mending mati aja sana, biar gak jadi beban buat Nasha" lanjutnya tak kalah sinis, kemudian pergi melenggang melewati Sari.

Bagai teriris pisau, hati Sari sudah sudah tersayat-sayat mendengar perkataan anaknya itu. Bagaimana tidak, anaknya sendiri menyupahinya agar mati.

Keadaan ekonomi memang menjadi masalah utama dirumah ini. Sari yang  3 bulan lalu dipecat secara sepihak dari tempat kerja, membuatnya harus mencari kerja sampingan untuk menutup kekurangan dirumah ini.

Namun apadaya, apa yang ia kerjakan hanya bisa untuk makan dan kebutuhan sehari-harinya saja.

Uang simpanannya pun tak cukup untuk membayar uang semester anaknya itu. Apalagi kemauan Nasha yang sangat banyak membuatnya harus banting tulang lebih keras.

Tapi apa daya walau tubuhnya masih bugar dan sehat, ia hanya mengenyam pendidikan jenjang sma Saja, itupun ia tidak lulus. Itulah salah satu hambatan yang membuat Sari sering ditolak dalam melamar pekerjaan.

****

Disisi lain, seorang gadis bernama Dara sedang membersihkan kelasnya seorang diri. Semua teman piketnya menyerahkan tugasnya pada gadis itu.

Dengan senang hati Dara melakukan permintaanya mereka. Ah lebih tepatnya D.I.P.A.K.S.A dan Dara takut untuk menolaknya.

Jika ia menolaknya bagaimana kehidupanya besok, pasti sangat buruk.

"Udah jam segini, mendingan aku pulang" gumamnya sambil menaruh alat bersih-bersihnya dan bergegas untuk pulang.

Sudah satu semester Dara bersekolah di SMA Bakti, sekolah swasta ternama di Jakarta yang berhasil menghasilkan lulusan-lulusan yang berprestasi dan sering di sorot oleh televisi.

Gadis itu pikir setelah ia masuk di sekolah bergengsi ini membuatnya tidak lagi dibully, dan kehidupan sekolahnya akan berakhir bahagia. Tapi Apadaya itu semua hanya bayangannya saja, ternyata kehidupannya tak jauh beda dengan masa SMP-nya, Dara juga menjadi pesuruh dan korban bully disini.

Dara, si gadis cantik dengan senyum manis ini bisa dibilang menjadi target incaran bagi cowo-cowo disekolah ini, akan tetapi itu semua pupus karena kakak kelas cewe juga merasa terancam akan kehadirannya, dan satu lagi kakak kelas yang sering membullynya di SMP ternyata bersekolah disini juga yaitu Azizah dan gengnya.

Dara baru menyadari kakak kelasnya itu, saat Dara tidak sengaja menabraknya dikantin, yang akhirnya membuat seluruh mata siswa-siswa tertuju padanya.

Kemudian Azizah menyuarakan pengumuman di kantin itu, bahwa tidak ada yang boleh membantu Dara jika bersamanya, karena Dara adalah pesuruhnya.

Dara yang kaget akan itupun hanya pasrah, hari-hari dimasa SMP-nya ternyata terulang lagi disini.

***

.
.
.

CRAZY MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang