3.3

81 2 0
                                    

"Dibully, dilabrak, difitnah,
Ada yang lebih buruk dari kejadian
Yang dihadapi gadis itu?"

-?-

×××××××

Disisi lain seorang gadis manis dengan senyum merekah turun dari mobil. Kemudian ia melangkah masuk ke sekolah. Jalannya cukup gesit agar dapat cepat sampai ke kelas.

Dengan menunduk dan sedikit berlari ia pergi menuju kelas, namun takdir berkata lain. Ia tidak sengaja ditabrak oleh seseorang.

"Aw" ringis gadis itu pelan. Ia jatuh tersungkur ke tanah.

"Makanya jalan tuh pake mata, bukan cuma pake kaki, diliat orang lain! Buta lo!" Dapat didengar suara itu berasal dari laki-laki.

Gadis itu hanya dapat menepuk-nepuk pantatnya pelan dan berdiri tertatih. Tak berani ia menatap keatas. Sudah disegol diomeli pula.

Yang menabrak pun tidak punya rasa bersalah, hanya mengomelinya dan berjalan melewatinya. Tak ada kata maaf darinya.

Semua orang yang melihat kejadian itupun hanya bisa diam membisu, tanpa membantunya. Berbagai sindiran demi sindirian keluar dari mulut mereka.

"Dasar caper"

"Sok cantik sih"

"Palingan pura-pura jatuh didepan kak Arsya"

"Centil banget, untung gak dibantuin, haha"

Begitulah kira-kira yang mereka katakan padanya. Padahal gadis itu yang ditabrak. Huh.

Gadis itu pun hanya melanjutkan jalannya ke kelas dan mengabaikan segala sindiran mereka.

Padahal ini masih pagi, tapi hidup gadis itu sudah diganggu saja. Bagaimana selanjutnya? Pasti tak akan tenang pikirnya.

Ia pun sudah sampai dikelasnya, X Mipa 3. Apa yang ia pikirkan ternyata benar. Kak Azizah dan teman-temannya sekarang berada ditempat duduknya. Terlihat seperti menunggunya untuk dihabisi. Apa yang harus ia lakukan. Tidak mungkin ia pergi, padahal mereka sudah menatapnya dari dalam.

Dengan canggung ia memasuki kelasnya sendiri. Ingin berniat ketempat duduknya, namun dihadang oleh sekumpulan perempuan itu.

"Ngapain tadi?" Tanya Azizah sinis.

"Kalo ditanya itu dijawab sayang" lanjut Farah lembut.

Yang ditanyai hanya bisa menunduk, tak tau harus menjawab apa disituasi sekarang. Ia pun tidak mengerti apa yang ditanya kakak kelasnya ini.

"Mulai berani ya!" Balas Icha menggertak.

"...." masih belum ada Jawaban dari gadis itu.

"LO NGAPAIN SAMA ARSYA TADI, BITCH!" teriak Azizah marah.

Sekarang seluruh murid dikelas itu menatap Azizah, mereka terkejut mendengar suara Azizah yang sudah sampai tujuh oktaf.

"Ngapain liat-liat kesini? Mau kayak dia?" tanya Putri angkat suara, sambil menunjuk gadis itu.

"Ta-tadi gak sengaja ketabrak kak" jawabnya yang sudah paham arah bicaranya tentang apa.

"Gak usah alasan, lo cari muka kan depan Arsya" balas Farah yang mulai mengelus kepala gadis itu.

CRAZY MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang