Awan gelap berarak, menaungi wilayah perairan Yunmeng bagai payung duka. Daun dan bunga teratai melambai, menari seturut arah angin berembus, menambah kesan eksotis tempat yang terkenal dengan keindahannya itu.
Bukan hanya pemandangannya saja yang indah, tetapi para penduduk di sana pun terkenal dengan parasnya yang cantik.
Burung-burung berterbangan mencari tempat singgah tak ingin basah, nyanyian alam pun mulai berkumandang memberi tanda jika sebentar lagi akan turun hujan.
Di sebuah bangunan sakral, dengan dupa dan berbagai hidangan menghiasi altar, tangisan mengiringi berjalannya ritual yang saat ini tengah dilakukan, dihadiri para petinggi wilayah lainnya---Qinshan dan Gusu. Acara berlangsung menegangkan. Gemerincing lonceng tak berhenti saling bersahutan di kala embusan angin semakin kencang.
Seorang gadis cantik didandani layaknya seorang pengantin tengah diseret paksa menuju pinggir danau. Xiao Mei, Dia memiliki kekasih yang sebentar lagi akan mempersuntingnya, tetapi ritual pertama yang berhasil mendatangkan hujan dan membuat kemakmuran di tiga daerah itu membuat Yunmeng melakukan persembahan secara rutin kepada sang naga di bawah pengawasan Qinshan dan Gusu.
Setahun sekali mereka akan melakukan pencarian di pelosok-pelosok Yunmeng untuk dijadikan calon pengantin naga yang paling sempurna. Tak peduli siapa pun dia, jika para wanita peramal itu telah memilih, tak akan ada yang bisa menggantikan.
Tangisan pilu orang tua, saudara, dan kekasih hati yang tidak rela melepaskan orang tercintanya menjadi pengantar untuk sang pengantin terpilih.
Acara pun dimulai, semua mata tertuju ke tengah danau dengan debit airnya yang telah berkurang setengahnya, menatap gadis cantik yang saat ini tengah berbaring di atas perahu berhias bunga, wajahnya semakin pucat, sang perawan menunggu detik-detik akhir hidupnya.
Sebuah nyanyian ritual pemanggilan mulai bergema membangkitkan bulu kuduk dan ketakutan semua orang.
Datanglah ....
Sambut pengantimu ....
berilah kami kebahagiaan, makmurkanlah hidup kami, suburkanlah tanah kami.
Ambillah ....
Ambillah ....
Persembahan tercantik,
untukmu ....Mendadak angin bertiup lebih kencang, membawa tetes air hujan bersamanya, dan bersamaan dengan itu, tiba-tiba langit semakin menjadi gelap. Sebuah sayap terentang lebar menutupi masuknya cahaya.
Suara teriakan orang-orang terdengar tak percaya saat sang naga akhirnya benar-benar datang---menerima persembahan mereka. Dalam hitungan menit tubuh gadis itu telah terangkat tinggi, terbang bersama makluk yang tampak mengerikan itu, meninggalkan rintik air yang berubah menjadi hujan.
Semua orang tampak bersuka cita, akhirnya turun hujan setelah setahun penuh tak kunjung datang, dan danau pun kembali terisi airnya. Serta tanah-tanah gersang di dua daerah lainnya telah dibasahi.
Di tengah suka cita, tak ada lagi yang mempedulikan nasib gadis itu, tetapi seorang pria dan beberapa prajurit tangguh telah dikerahkan. Kekasih gadis itu tak terima membiarkannya menjadi santapan naga, mereka bergegas mengejarnya.
Pertarungan terjadi dan berakhir dengan kematian sang naga. Sang ksatria kembali seorang diri, seluruh pasukannya tewas dalam pertempuran itu, begitu juga dengan pujaan hatinya.
Hari itu, penduduk ketiga wilayah itu menjadi saksi sejarah peristiwa penting seratus tahun yang lalu, saat ksatria Wen berhasil membunuh naga. Kini, kehidupan di Kota Yunmeng pun berubah, tak ada lagi persembahan gadis cantik dan teror menakutkan. Namun kini, orang-orang Qinshan dengan bebas memasuki Yunmeng.
Pemimpin Yunmeng awalnya menyambut baik para ksatria Wen yang diperintahkan oleh Ksatria Naga---orang yang membunuh naga---untuk menjaga Yunmeng, tetapi setelah beberapa generasi berganti dan para leluhur telah meninggal, tinggalah para ksatria Wen yang bertugas di Yunmeng yang semakin bertindak di luar batas. Konon, semua karena para gadis Yunmeng.
Kecantikan gadis Yunmeng tersiar, membuat semakin lama, semakin banyak pemuda Qinshan yang berdatangan untuk mencari pendamping hidup. Ada yang dibawa, dan ada yang menetap di Yunmeng. Membuat semakin hari kekuatan Yunmeng melemah dan tanpa sadar Yunmeng kini berada di bawah kendali Wen, juga kisah tentang naga pun berangsur-angsur mulai dilupakan semua orang.
~Prince Dragon~
A/n: cerita fantasi yang terinspirasi dari kisah naga. Mendadak saya suka naga, kisanak 🤣🤣🤣
Ok, sampai jumpa di bab 1 nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Dragon
Fanfiction"Aku menyukai naga!" "Anak bodoh! Mana ada naga?" "Aku pernah bertemu dengannya!" "Kau hanya sedang bermimpi!" Xiao Zhan begitu percaya jika naga adalah nyata, dia adalah teman terbaiknya. Namun, hal itu selalu dibantah oleh semua orang, hingga hari...