BAB 2

55 5 0
                                        

21.09 KST

Jennie berjalan beriringan dengan seorang pria muda yang saat ini sibuk merogoh kunci mobil dari celananya.

Lee Thanat—guru les Jennie Kim—Pria berkebangsaan Thailand yang notabenenya adalah seorang mahasiswa jurusan kedokteran di salah satu kampus ternama Seoul.

"Terima kasih, Oppa!" Keduanya memang cukup dekat, sehingga tak aneh jika seorang Jennie memanggil Lee dengan sebutan Oppa.

Baiklah. Nama Lee bukanlah sebuah marga, jadi kita sebut saja sebagai nama panggilan seorang tampan Lee Thanat Lowkhunsombat.

"Ya ... jangan lupa untuk istirahat. Aku rasa kau terlalu banyak belajar sehingga menimbulkan kantung mata yang begitu jelas," ucap Lee begitu santai, ia tidak tahu saja gadis di sampingnya tengah memasang raut wajah mengkerut tak terima.

"Hish! Memang iya? Bukankah aku masih tampak begitu cantik dan mempesona?!" Percaya diri memang salah satu kelebihan Jennie. Tak ayal banyak sekali orang yang menyukainya, walau gadis itu sedikit anti sosial.

Lee terkekeh. "Jangan banyak begadang. Bulan depan kau akan segera ujian, jangan terlalu banyak menanggung beban pikiran! Ingat?!"

Jennie hanya mengangguk. "Apa setelah ini kau langsung pulang, oppa?"

Lee tersenyum. "Tidak! Aku akan ke rumah calon mertuaku. Pria paruh baya itu mengajakku menonton sebuah pertandingan sepak bola."

"Woaaahh ... semoga beruntung! Aku rasa, perjalanan cintamu sebentar lagi akan segera sampai pada titik kebahagiaan."

"Aku berharap!" seru Lee.

Mereka berdua kini telah berada di depan mobil milik Lee yang memang sengaja diparkir di halaman rumah Jennie yang bisa dikatakan lumayan luas. Karena sepertinya, halaman ini mampu menampung 4 mobil sedan di sana.

Setelah pintu mobil terbuka, Lee segera masuk dan melambaikan tangannya pada Jennie. "Sampai berjumpa di hari Selasa, Jen!"

Jennie hanya mengangguk. Gerbang rumahnya dibuka oleh seorang sekuriti. Setelah Lee benar-benar pergi, Jennie pun berlari masuk ke dalam rumahnya.

Masuk ke dalam kamar. Berganti pakaian. Mengambil tas dan handphone yang sedari tadi tergeletak di atas meja belajar.

Kalian pikir seorang Jennie Kim akan pergi tidur? Tentu tidak! Malam ini dirinya berniat pergi ke sebuah bar milik pamannya yang berada di pusat kota Seoul.

Jennie yang sudah memiliki Surat Izin Pengemudi tentu saja dengan santainya membawa keluar mobil pemberian sang Ibu dua tahun lalu.


=•=•=•=


Kim Taehyung, pemuda itu kini tengah menatap layar laptopnya yang memutar sebuah video pembahasan tentang rumus-rumus Matematika.

Ambisius sekali. Karena orangtuanya menekan Taehyung agar bisa lulus dengan nilai terbaik sehingga bisa diterima di sebuah kampus ternama.

Beberapa panggilan masuk dari sahabatnya tidak ia indahkan. Ia berniat membalas segala pesan masuk setelah semuanya selesai.

Video selesai, Taehyung meraih sebuah buku tulis yang tak jauh darinya. Menuliskan beberapa materi yang sangat ia butuhkan.

Hingga, 15 menit telah berlalu. Taehyung bangkit dari duduknya untuk merenggangkan otot-otot yang terasa begitu kaku.

Ia melirik handphonenya yang tiba-tiba menyala, namun ia tak peduli dan segera berjalan keluar dari kamar untuk menuju dapur rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIVAL 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang