Prolog

80 7 0
                                    

Asma Khairunnisa bertemu dengan Zayyan si lelaki yang merupakan tetangga baru di seberang rumahnya.

Masa-masa akhir sekolah Asma diisi dengan kehaluan pikirannya dan overthinking terhadap masa depannya. Karena pandemi, ada plus dan minusnya. Plusnya dia bisa lebih introspeksi diri, minusnya ya semakin halu dan overthinking. Kalau kata ibu, ini semua ada hikmahnya, kita harus bisa ikhlas. Apalagi hikmahnya bisa bertemu dan kenal dengan Mas Zayyan, (astaghfirullah).

Sudahlah namanya juga masih muda. Asma sedang berusaha menahan gejolak asmara anak gadis yang meronta-ronta, duh menggelikan. Halah biasanya nonton drakor aja nggak usah sok geli deh. Tetapi serius! Asma ingin berhenti, dia ingin melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat daripada nonton drakor dan menjadi gadis remaja seusianya yang mulai berpacaran sana-sini, gonta-ganti pasangan. Harammmm.

Ucapan asal Asma yang ingin menikah saja (mengikuti kakaknya yang baru menikah) daripada harus melakukan perbuatan haram alias berpacaran menjadi kenyataan!

Mas Zayyan si pemuda misterius yang tiba-tiba pindah ke seberang rumah itu diam-diam memperhatikan Asma! Tanpa ba-bi-bu Zayyan langsung cusss melamar Asma yang baru saja mau magang setelah selesai ujian akhir. Bagaimana tanggapan ibu melihat anaknya yang masih kecil sudah dilamar tetangga? Bagaimana tanggapan Kak Nada yang melihat adiknya tak mau kalah menyusulnya married? Bagaimana tanggapan Asma dengan lamaran yang datang tiba-tiba?

~ Welcome to Asma's Daily Life ~


Note :
(Cerita yang ringan dengan bumbu-bumbu penyedap, update-nya kalau sempat hehe)
Selamat Membaca!

Pandemi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang