🕊️18+!! LEMAH🕊️

1.4K 58 2
                                    

ADA ADEGAN DEWASA-!!
Kalo ada yang risih atau bocil, skip aja.









••

"Kok sekarang kita jarang berantem ya?" Win bertanya kepada kekasihnya Bright.

"Aneh. Orang mah punya pasangan tuh pengennya yang adem ayem." Jawab Bright.

"Soalnya kata Siwi pasangan yang sering berantem itu nantinya bakal awet. Hehe."

"Yaudah mau berantem?"

"Mau."

"Ok mulai."

Hanya hening, bingung memulainya bagaimana. Bright dan Win memang jarang sekali bertengkar seperti pasangan muda-mudi diluaran sana. Sebab Bright maupun Win selalu membicarakan masalah besar atau sekecil apapun dengan kepala dingin. Tapi tak jarang mereka akan cek-cok kecil perihal pendapat mereka yang tak sama. Ingat, cek-cok kecil.

"Kok diem!"

"Aku nungguin kamu duluan."

"Ok, aku duluan ya. Sekarang kita mulai. Serius!" Bright hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda dirinya siap.

"GUE TUH KESEL SAMA LO BRIGHT!"

"Kesel kenapa sih, kapan aku bikin kamu kesel?"

"LO TUH KADANG GAK PEKA SAMA GUE, LO JUGA GAK PERNAH NGERTIIN GUE."

Bright tiba-tiba terdiam kaget, dirinya menatap kearah kekasihnya dengan kedua alis yang menukik seolah bertanya apakah Win serius berbicara begitu, sebab Win menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jangan ke gocek ihh." Win hampir saja tergelak melihat Bright yang menatapnya begitu.

Melihat Bright yang menghela nafas, Win lantas melanjutkan aktingnya. "JAWAB GUE BRENGSEK!"

Dibentak begitu, Bright pun mulai terpancing.

"KAPAN GUE GAK PEKA SAMA LO. DAN KAPAN JUGA GUE GAK NGERTIIN LO HAH!"

"Kok lo bentak gue?! Lo gak terima gue ngomong kayak gitu!" Ucap Win menggebu-gebu. "Waktu itu gue sendirian ke tempat fotokopian dan lo malah asik futsal bareng temen-temen lo!!"

"Gila ya. Kan lo yang bilang buat gak usah nganterin karena deket dan katanya lo bisa sendiri."

"YA ITU KODE BIAR LO PEKA!"

"Bentar. Sayang ini kamu beneran?" Bright bertanya dengan nada panik.

"Ya engga lah. Ish dibilangin jangan ke gocek."

"Udahan ah yangg berantem nya."

"Ckck. Lo juga lemah kalo lagi main diranjang sama gue." Win berucap dengan menekan kata lemah serta nada yang mengejek.

Degh.

Saat itu juga wajah Bright berubah tanpa ekspresi apapun dengan mata yang menatap Win tajam dan dingin. Lantas sebelah bibir Bright tertarik membentuk seringai kecil.

"Oh begitu ya." Ucap Bright dengan nada dalam dan rendah.

Win yang menyadari suara dan tatapan dari Bright lantas tersenyum kikuk sambil terus merutuki dirinya yang berbicara seenaknya begitu. Win berpura-pura melihat kesekitar ruang tv dengan canggung.

"O–oh iya lupa, aku m–mau ke luar sebentar bel–ii m–makanan. Iya! makanan, hehe." Win tergagap sambil terus melihat-lihat kesekitar tak ingin menatap  Bright.

Ketika Win hendak berdiri dari duduknya, kedua sisi pinggangnya ditarik oleh Bright sehingga dirinya terduduk tepat di pangkal paha Bright dan langsung berhadapan dengan sipemilik paha.

ONESHOT BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang