salah

39 10 18
                                    

Dengan wajah yang sedikit bingung sembari celingak – celinguk dia mencari orang yang sudah baik memberikannya seutas tissue.

“aneh ada tissue nya tapi gak ada orangnya” gumam zoya.

Dengan santuy nya dia mengambil tissue tersebut lalu mengelap bagian bibirnya yang belepotan gegara es krim, sembari meng scroll dan menghalu dengan biasnya yah siapa lagi kalau bukan Gfriend.

Orang yang memberikan tissue tersebut hanya bisa senyam – senyum dari kejahuan karena tissue nya dipake untuk ngelap bibirnya

Tetapi entah kenapa cowok tersebut lebih memilih melihatnya dari kejauhan daripada mendekat. Jika dibayangkan pasti lebih seru jika mereka bisa deketan gitu, dan si zoya kan bisa berhenti ngeceng – ngecengin si Adena sama si Sargav.

Tapi memang tidak semudah yang kalian bayangkan untuk mendekati seorang zoya,hanya melihat zoya yang selalu cuek terhadap cowo saja,rasanya sulit untuk didekati.

Lalu entah sejak kapan si kembaran Mail alias moonbin itu dateng tiba – tiba sambil menetralkan napasnya yang sudah terengah-engah karena sibuk dari tadi mencari zoya tapi nihil, untung saja tadi dia sempat menghubungi kembaran zoya yaitu Adena.

Kalau tidak? Tidak tahu apa yang harus iya perbuat untuk minta maaf sama teman kecilnya itu. Yah walapun mereka sering berantem layaknya tom and jerry,tetap bahaya kalau sampai zoya udah ngambek ataupun marah.

Mereka sudah seperti kakak adik kandung. Moonbin sering diurus oleh keluarga nya zoya,sebab itulah mereka dekat dan moonbin selalu berusaha untuk menjaga zoya 24/7 sebagai rasa terimakasih kepada keluarga zoya yang sudah mau merawat dan menemani masa pertumbuhannya hingga ia sebesar sekarang.

Baru saja si Moonbin ingin melangkahkan kaki panjangnya ke arah zoya dia melihat sebuah pemandangan yang tidak asing dimatanya, ditambah lagi sekarang orang itu sedang sambil senyam – senyum ke arah zoya.

Niat awalnya dia ingin menghampiri zoya tapi tak lama dia kembali menyelidiki siapa orang yang melihat kawan kecilnya itu? Sambil senyam – senyum pula.

“kok kaya gua kenal yah nih orang” gumam Moonbin

Tak lama kemudian dia pun tersadar bahwa orang yang familiar dimatanya itu adalah partnernya di organisasi. Moonbin selalu merasa ada yang janggal pada tatapan partnernya tersebut saat melihat zoya,si 'ipin cabang pasar senen'.

“Woy!”

“Daf!”

“woy!Dafa Raditya. ngapain lu ngeliatin zoya sampe segitunya hah?” tanya Moonbin karena dari tadi si Dafa malah ngeliatin zoya mulu, kan kesel dicuekin.

Dafa hampir saja jatuh karena teriakan yang gak ada akhlak itu keluar dari mulut kembaran Mail.

 “ck,kebiasaan" kesal dafa

"bisa gak sih gak ngagetin orang hah? Kan gua hampir jatoh, lagian tuh yang orang dimana – mana kalau awal tuh nyapa dulu,selamat siang dulu kek atau apa kek. Basa basi gitu” katanya karena Dafa memang sangat kesal dengan kelakuan Moobin yang makin hari, makin ada – ada aja ulahnya.

“Ya lagian elu sih bikin gua emosi,gua tepok pundak lu malah gak digubris. Mana segala natap zoya begitu, emang lu kenapa sih ngeliatin zoya sampe segitunya hah?” Jawab Moonbin yang tak mau kalah dengan Dafa.

“Ya emang salah apa lihat orang kaya gitu? Emang masalah buat lu, hah?” Kata Dafa sambil melihat Moobin dengan tatapan sinis.

“Wooow santai broo kita kan prend brother. Yah sebenernya gak masalah sih” Jawab Moonbin mencoba menenangkan Dafa

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙘𝙡𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang