Jungwon tetap terdiam sejak Sunoo meninggalkannya beberapa menit yang lalu, tidak ada keinginan untuk bergerak sekalipun.
"Keluarlah, aku tau kau memperhatikan kami sejak awal". Titah Jungwon.
"Wah! Hebat sekali, bagaimana kau bisa tahu ini? Kau sangat peka terhadap lingkunganmu rupanya Yang Jungwon".
Helaan napas terdengar dari mulut Jungwon saat mengetahui bahwa seorang gadis keluar dari balik pohon, "Sudah puaskah kau? Bukankah ini yang kau inginkan? Membuat Sunoo tak mau berteman lagi denganku?".
"Hei tenanglah, ada apa dengan nada bicaramu itu? Baiklah, membuat Sunoo menjauh dari mu itu memang tujuanku saat ini, tapi untuk tujuan awalku...ini bahkan belum dimulai".
Mendengarnya membuat Jungwon emosi, apa lagi yang diinginkan gadis ini? Membuatnya jauh dari sahabat masa kecilnya belum cukup katanya?. Seketika ia mengingat tingkah lakunya pada Sunoo beberapa bulan belakangan, dan rasa menyesal dan kecewa pada dirinya sendiri seketika pula ikut menghantam pikirannya.
"Yang Jungwon! Dengarkan aku, kau tahu bukan selama ini aku selalu mendapatkan apa yang kumau dengan segala cara, aku mengatakan ini karena aku tau setelah ini kau pasti akan berteman kembali dengan si babu itu, dan tujuanku kali ini adalah dia, maka berusahalah melindungi di dariku, hahaha!". Setelah mengucapkan ancamannya gadis itu pergi berlalu begitu saja.
"Dasar gadis gila! Mau apa lagi dia dengan Sunoo, Aish! Kenapa juga dulu aku termakan omongannya dan berurusan hingga seperti ini dengannya, Yura sialan!". Kesal Jungwon, pada gadis tadi.
"Hey, kau tak apa? Bel sebentar lagi berbunyi, apa kau tak ingin masuk?"
Jay, seorang pemuda yang ia kenal datang menghampirinya dengan raut kebingungan sambil menatapnya, "Ah, benarkah? Baiklah ayo masuk bersama kalau begitu kak".
"Kau benar tak apa? Aku tadi melihatmu sepertinya sangat kesal dengan Yura".
"Ah..kau melihat gadis gila itu? Ya aku sangat sangat kesal dengan iblis itu. Aku tak tahu mengapa, tapi sepertinya ia sangat membenci Sunoo kak, ia bilang ia akan mengganggu Sunoo, aku tak bisa biarkan itu kak". Jelas Jungwon pada Jay sambil berjalan bersama kearah kelas, dan jangan lupakan ekspresi marah serta khawatirnya.
"Hei..Kucingku ini pagi-pagi sudah mengomel saja, tenanglah kau kan bisa melindungi Sunoo, ada aku juga bisa membantumu".
Helaan napas kembali terdengar dari mulut Jungwon yang merupakan pacar Jay, "Sepertinya akan sulit kak, Sunoo tak ingin berteman lagi denganku, aku sudah meminta maaf tadi dan ia malah menyuruhku menjauh darinya". Lanjut Jungwon dengan mimik muka sedih mengingat sahabatnya menolak untuk kembali berteman dengannya.
"Hei sudahlah, mungkin ia memiliki alasan mengapa ia mengatakan seperti itu padamu, cobalah lagi meminta maaf kepadanya dan coba jalin pertemanan sedikit demi sedikit lagi". Tenang Jay pada kekasihnya yang hanya mengangguk mengiyakan ucapannya.
-
Dilain sisi, Sunoo tengah menyiapkan buku pelajarannya diatas bangku. Sekelilingnya sudah ramai dengan teman-temannya yang sibuk berbicara satu sama lain, sedangkan ia hanya duduk sendiri tak ada seorangpun yang menghampirinya, bahkan ia dicap jelek oleh teman sekelasnya sendiri.
Lucu sekali, bahkan ia tak melakukan kesalahan apapun, tapi teman-temannya dengan mudah termakan rumor dan omongan orang lain dibanding menilai sendiri. Sebelumnya hanya Jungwon yang dapat mengerti dirinya, namun saat ini Jungwon juga tak bisa dipercaya olehnya.
Terlihat dari matanya Jungwon masuk diantar pacarnya dan langsung duduk disebelah bangkunya.
"Bangkumu bukan disini Jungwon, bangku pojok sana. Kubilang menjauhlah dariku". Ucap Sunoo tanpa memandang Jungwon sekalipun.
Jungwon cukup terkejut dengan perkataan Sunoo, perubahan sikap Sunoo hanya dalam beberapa bulan sangatlah kontras, dari awalnya selalu tersenyum padanya, menjadi sangat dingin padanya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau menjadi begitu dingin padaku? Tak ingatkah kau duku kita selalu duduk bersama disini, bercanda, bermain, bergosip, semu--"
"Maka dari itu kubilang 'Jauhi aku Yang Jungwon'!". Potong Sunoo pada ucapan Jungwon.
"Kenapa kau jadi seperti ini?, kau tak pernah membentakku sebelumnya, apa karena perilakuku, bukankah aku sudah meminta maaf padamu Kim Sunoo? Tapi apa kau membalaskan dendam mu padaku saat ini? Aku yang paling bisa mengerti dirimu Sunoo-ya, jangan seperti ini padaku, mari kita berteman kembali". Ucap Jungwon yang ikut terbawa emosi.
"Kau tak tahu apapun Jungwon, kau juga tak mengerti apapun tentangku. Selama beberapa bulan terakhir ini kau bahkan meninggalkanku, dan saat ini kau merasa paling mengerti tentangku? Maaf jika aku berkata terlalu kasar, maaf juga tak bisa berteman lagi denganmu, yang dulu biarlah berlalu anggap saja kau tak pernah mengenalku, pergilah kebangkumu sendiri". Akhir Sunoo dengan nada yang mulai melemah.
"Tidak aku akan tetap duduk disini sampai kau mau berteman lagi denganku".
Sunoo pun menghela napasnya lelah, dan memutuskan untuk dirinyalah yang berpindah, "Baiklah kalau begitu ku saja yang pindah".
Jungwon ingin menyusul berpindah tempat, tapi ternyata bangku sebelah Sunoo sudah terisi oleh orang lain yang sepertinya penghuni baru kelasnya dan Sunoo.
"Sunoo!, Hei kau bisakah kita bertukar tem--". Lagi - lagi ucapannya terpotong karena bel masuk mulai berbunyi dan guru masuk ke kelasnya sehingga ia duduk sendiri.
"Mungkin harus kucoba meyakinkannya lebih lagi, tak apa Jungwon-ah, Sunoo pasti memaafkanmu". Ucap Jungwon menyemangati dirinya sendiri. Sunoo hanya memandanginya dengan perasaan sedih, sedangkan orang disebelahnya terlihat bingung namun tak perduli. Setelahnya pelajaran pun dimulai.
Tbc
Hmm... Sebenernya pingin buat alurnya pendek, tapi kok...
Yasudahlah bye bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vie | Sungsun
FanfictionSaat dimana kau terjatuh dititik paling bawah mu, tak ada seorang pun yang bisa kau jadikan tempat senderan, tak ada seorang pun pula yang mencoba mengerti masalahmu. Namun kebersamaan dan kepercayaan akhirnya membuat beban sedikit demi sedikit melu...