I'm Falling And I'm Lost In Your Eyes

476 45 5
                                    

"I was trying to fly, but I couldn't find wings. then you came along and you changed everything"

***

hujan diluar masih berlangsung, meskipun yang tersisa hanya sekadar sedikit rerintikan air. udara sekitar terasa basah, hangat yang menguar dari perapian serta rasa nyaman bergelung di dalam selimut memang begitu membuai sepasang kekasih yang tengah memeluk satu sama lain, saling berbagi kehangatan dalam temperatur yang terasa dingin.

senyum Seulgi menguar, tidak dalam seribu tahun ia bermimpi untuk mencintai seorang wanita, seseorang yang memiliki gender sama dengan dirinya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam bentuk fisik mereka. namun justru, hal itulah yang membuat Seulgi semakin jatuh hati kepada seorang Bae Irene. persona-nya tidak pernah gagal membuat Seulgi terpukau karenanya. sungguh, rasanya ia seperti melupakan seluruh dunia jika sudah berada di dekat Irene.

pesta ulangtahun Seulgi sudah berakhir kemarin malam, Bambam kembali ke apartemen yang telah ia beli. entah ini merupakan sebuah kabar baik atau buruk, bahwa Bambam akan kembali menetap di Korea dan di kota yang sama dengan kota dimana Seulgi tinggal.

"kenapa melihatku seperti itu?" tanya Irene sedikit sangsi ketika menyadari Seulgi dengan lekat memandangnya. sementara itu yang termuda hanya menggeleng dengan senyum yang masih terlukis di bibir  indahnya.

"uh... jujur, kau seperti itu terlihat seperti seorang psikopat" ujar Irene ragu ragu yang membuat Seulgi membulatkan matanya, dan dengan cepat naik ke atas perut Irene untuk menggelitiki yang lebih tua, tawa mereka terdengar beradu dengan tetesan hujan diluar sana yang entah bagaimana kini malah menjadi lebih deras. karena itu pula, tidak satupun dari mereka yang menyadari suara notifikasi beruntun dari ponsel Seulgi diatas nakas.

Irene dengan mudah menggenggam kedua tangan Seulgi, matanya menatap tepat sepasang manik gadis ber-asma-kan Kang Seulgi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Irene dengan mudah menggenggam kedua tangan Seulgi, matanya menatap tepat sepasang manik gadis ber-asma-kan Kang Seulgi itu. yang ditatap merasa sedikit salah tingkah, dan entah bagaimana kedua pipinya memanas, warna merah jambu menyebar dengan cepat di pipi Seulgi.

dengan sekali gerakan, Irene membalikkan posisi mereka. jika sebelumnya Seulgi-lah yang berada diatas Irene, kini hanya dengan sedikit usaha, Irene telah berada diatas Seulgi yang tengah telentang pasrah. kedua tangannya dikunci diatas kepalanya, Seulgi dengan reflek menutup kedua mata kucingnya yang membuat Irene merasa sangat terhibur dengan ekspresi gadis yang lebih muda. sedikit merendahkan wajahnya, Irene mengecup roman Seulgi yang rupawan, di setiap titik, semua bagian wajah Seulgi dikecup Irene secara bertahap, tiada yang terlewat.

"kau sangat cantik, Seul... I can't say anything to your face" ujar Irene sembari mengusap lembut wajah kekasihnya dengan penuh perasaan, senyum indah lagi lagi terlukis di bibirnya dengan gadis Kang sebagai satu satunya penyebab Irene tersenyum setiap hari.

"it's all yours, babe, it's all yours" balas Seulgi dengan senyum yang tidak kalah manis, keduanya lalu bertukar pandang, tersenyum satu sama lain seolah tiada pudar.

"you're right, babygirl, it's all mine. only fucking mine" balas Irene lembut namun penuh dengan penekanan setiap kata yang terucap dari bibirnya. dengan itu, Seulgi menegang. Irene penuh dengan jiwa dominan dan tentu saja Seulgi menyukainya, amat sangat menyukai dimana ketika ia berada dibawah kuasa penuh gadis yang lebih tua. sungguh, Seulgi begitu menyukainya.

Seulgi hanya tersenyum, sedetik kemudian mengangguk dan menarik wajah Irene mendekat hingga kedua pasang bibir itu bersatu dalam sebuah pergulatan lembut. dengan tangan yang melingkar di bahu Irene, Seulgi semakin menarik Irene mendekat.

kakinya mendekap paha Irene, hingga ciuman keduanya semakin dalam dan setiap detik menjadi semakin panas, Irene sejenak menghentikan aktivitas mereka dan mengundang tatapan tanda tanya dari Seulgi, hingga Irene menjawabnya dengan Seulgi yang berakhir duduk di pangkuannya, Irene bersandar di headboard dan kembali memagut bibir manis Seulgi yang dibalas dengan antusias pula oleh gadis yang lebih muda.

dan entah bagaimana, kedua insan yang dimabuk asmara itu berakhir tanpa sehelai benangpun di tubuh masing masing, erangan kenikmatan seolah berperang dengan suara rinai hujan yang membasuh bumantara di petang itu. seolah dimanja semesta, kedua manusia yang saling mencintai itu berakhir memeluk diri satu sama lain. ditutup dengan kecupan hangat di dahi yang termuda, kedua insan tersebut tertidur lelap akibat kelelahan, dengan senyum yang seolah tak pernah berkesudah.

Seulgi terjaga. setelah lima menit berlalu, matanya terbuka, pemandangan di depan wajahnya sungguh indah, airmatanya mengalir membasahi bantal, terlihat kontras dengan senyum yang masih terpancar dari bibirnya yang tipis. "you showed me something, that I couldn't see. you opened my eyes, and you made believe"

mengecup sekejap bibir Irene sebelum melanjutkan ucapannya, "thanks for loving me, umurku terlalu singkat untuk mencintaimu selama sisa hidupku, jadi biarkan aku tetap mencintaimu di kehidupan selanjutnya. please stay with me, apapun yang terjadi. I'll choose you forever and ever, everywhere you go, I'll follow you up. I love you to the moon and to saturn, Irene Bae"

Love Story; seulreneWhere stories live. Discover now