"Kak dipanggil papa dibawah" panggil gadis berkucir dua dengan bonéka dipelukannya.
Yang dipanggil pun menoleh.
"Eh Starla. Papa panggil kakak ya?""Iya kak. katanya kakak suruh turun"ucapnya membuat Langit gemas.
"Yaudah ayok turun bareng!" ajaknya sambil menggandeng tangan adiknya itu.
"Ada apa pa?" tanya Langit setelah tiba pada papanya yang sedang duduk bermain ponsel.
"Eh Langit! Duduklah!" suruh Papa Langit - Guntur.
"Ala keluar dulu ya kak pa.." pamit gadis kecil itu. Starla tau Kakak dan Papanya akan membahas hal yang membosankan.
"Ya sudah jangan jauh jauh ya!" Peringat Langit sambil mengacak rambut Starla.
Langit pun duduk dihadapan Guntur.
"Kenapa pa?" tanya Langit lagi.
"Itu Papa cuma mau nanya, mentalmu udah siap belum sekolah di CEBAN?"
"Apaan Pa CEBAN?"tanya Langit bingung.
"Haha itu singkatannya Cendekia Bangsa" jelas Guntur terbahak.
"Jelek banget singkatannya" ungkap Langit datar.
"Biar terkenal gitu, kan itu salah satu bentuk kekreativan untuk membuat sekolah terkenal"
"Iyain" balasnya datar.
"Jadi gimana udah siap belum?" ulang Guntur.
"Udah Pa. Lagian kenapa harus nggak siap. Toh ini kemauan Langit sendiri"
"Bukan gitu maksud Papa. Kamu kuat nggak sama cewek ceweknya disana. Secara keturunan Ananta nggak ada yang nggak cakep hehe" jelas Guntur sambil tersenyum sok ganteng.
Langit memutar bola matanya malas.
"Apa apaan sih Pa?. Lagian Langit pindah bukan karena di Angkasa ceweknya centil centil. Bukan itu alasan Langit" jelasnya."Lantas?"tanya Guntur bingung.
"Langit rasa di Cendekia Bangsa Langit akan menjadi segalanya. Langit akan menemukan semuanya disana. Entahlah dari dulu Langit selalu berlebihan mengenai Cendekia Bangsa"
Mendengar penjelasan Sang anak, Guntur tau apapun yang menjadi pilihan anak sulungnya selalu yang terbaik.
~•••~
Hay semua kenalin nama aku Funny.
Ini ceritaku nggak tau cerita keberapa yang udah aku rencanakan.Bantu votmen ya!.
Menurut kalian Langit orangnya gimana?.
Lanjut nggak?! Kuyy lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me [On Going]
Teen Fiction"Aneh. Kenapa gue ngerasa nggak asing sama tu gadis. Apakah sebelumnya gue pernah ketemu sama dia?. Tapi dimana?" . . Ini bukan kisah cinta pada pandangan pertama. Juga bukan tentang orang yang mudah jatuh cinta. Ini tentang cinta yang pernah ada pa...