3

346 41 9
                                    

"sepertinya kau begitu dekat dengan adikku"

Yoongi menoleh pada si pengemudi mobil, nampak Jimin menyetir dengan tenang

"Iya. Nyonya Park sering meminta ku datang ke rumah saat sedang tidak sibuk. Saat itu juga aku sering menemani Sunghoon belajar dan bermain. Beberapa kali aku juga diminta untuk menginap dan tidur bersama Sunghoon. Mungkin karena itu kami jadi dekat"

Jimin mengangguk mengerti

"Sejak aku SMA, aku memang tidak lagi tinggal dengan mereka. Sekolah ku cukup jauh jadi aku lebih memilih tinggal sendiri dan jarang sekali pulang dan berlanjut kuliah di luar negeri. Wajar jika Sunghoon tidak begitu dekat dengan ku apalagi usia kita yg terpaut jauh. Aku tidak begitu mahir jika berhadapan dengan bocah"

Yoongi tertawa kecil mendengar penuturan Jimin "mereka sama saja seperti kita. Seorang manusia yg membutuhkan perhatian dan teman ngobrol. Hanya itu"

Jimin terdiam, ia tersenyum kecil tanpa sadar. Perkataan Yoongi sedikit menyentuh hatinya yg bak batu itu

"Kau benar. Mungkin setelah ini sebaiknya aku tinggal lebih lama bersama keluarga ku"

"Keluarga mu pasti akan senang"

Jimin tersenyum kecil mendengaenya, disela menyetirnya sesekal ia mencoba mwncuri pandang si pria manis yg duduk di sampingnya, melihat betapa indahnya wajah dengan pipi yg sedikit chubby itu. Jujur saja saat pertama kali melihat Yoongi, dirinya mendapati ada hal yg berbeda pada laki-laki itu

"Lalu bagaimana denganmu?"

Yoongi menoleh pada Jimin, merasa tidak mengerti dengan pertanyaan yg diajukan tersebut

"Bagaimana dengan keluarga mu di Daegu?"

Yoongi tidak langsung menjawab, ia diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya menjawab

"Keluarga ku baik-baik saja. Aku juga memiliki adik seperti mu. Hanya saja adikku perempuan" jawab Yoongi pelan

Jimin mengangguk mengerti, percakapan mereka pun berakhir sampai disana. Keduanya tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing, tidak ada lagi percakapan yg coba ingin mereka bangun, keduanya terdiam cukup lama sampai Yoongi membuka suaranya

"Tepat di depan plang merah itu, berhenti di depan sana saja, Jimin"

"Apartemen mu yg itu?"

"Ya"

Jimin pun menghentikan laju mobilnya tepat dimana Yoongi pinta

"Apa kau ingin mampir, Jimin?"

"Tidak usah mungkin lain kali, ini sudah larut"

"Kalau begitu Terima kasih banyak"

"Yoongi-ya"

Yoongi menoleh pada Jimin, menunda dirinya yg hendak keluar dari mobil

"Kenapa?" Tanya Yoongi

Jimin mengeluarkan ponselnya dari saku jas dan menyodorkan benda itu kepada Yoongi, sementara Yoongi menatapnya heran penuh tanda tanya

"Berikan nomor ponsel mu. Siapa tau nanti perlu" kata Jimin

"Ah" Yoongi tidak banyak berpikir, ia langsung saja meraih ponsel laki-laki itu dan memberikan nomor ponsel nya

"Aku akan menghubungi mu nanti" ucap Jimin usai Yoongi mengembalikan ponselnya

"Baiklah. Aku masuk dulu. Sekali lagi terima kasih sudah mengantarku"

Jimin mengangguk, Yoongi lantas keluar dari mobil Jimin, namun sebelum benar-benar menutup pintu mobil tersebut satu kalimat dari laki-laki manis itu membuat Jimin tersebut kecil tanpa sadar

The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang