1 -Tragedi di parkiran.

7 2 0
                                    

Allo!! Maaf  just info.

Part 1 yg kemarin sempet ke unpublish, jadi ini ada penulisan ulang. Mohon maaf banget kalau semisalnya cerita nya nanti gak mirip yang kemarin. Ya, mau gimana lagi? Orang dah lupa alurnya.

-jam berapa kalian lihat part ini?

-spam emoji andalan kalian dong?!

Me:🥀

Pokoknya di bawa seneng aja deh.

-happy reading-


- - -
Sial!!! Dea bangun kesiangan pagi ini.
"Minumnya pelan - pelan sayang" Tegur Dyra, Mama Dea.

"Dea berangkat dulu ya ma, assalamualaikum" Dyra hanya bisa mengelengkan kepala nya pelan melihat kelakuan anaknya yang sebelas limabelas dengan Ryza, Papa Dea.

Usai berpamitan dengan Dyra. Dea segera menyambar kunci mobil di garasi lalu segera menancapkan gas menuju sekolah. Dia melaju dengan kecepatan di atas rata - rata. Tak peduli lagi dengan umpatan orang - orang di jalan. Ya,mau gimana lagi orang udah mau telat?.

Dea tiba di sekolah tepat semenit setelah bel masuk berbunyi. Itumah namanya tetep telat, tapi yaudah lah orang cuma semenit. Cepat - cepat Dea memarkirkan mobil kesayangannya di tempat biasanya di parkir. Di parkiran pojok dekat kamar mandi, eh agak jauh deng dari kamar mandi.

Tinnn... tinn.. tinn...

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menyerobot tempat parkiran Dea. Merasa tak terima tempatnya di tempati mobil lain. Dea pun turun menghampiri orang itu.

"Woiii turun lo!!" Teriaknya.

Seorang laki - laki turun dengan style coolnya. Dia adalah David.

"Keluarin mobil lo sekarang!, itu tempat gue" David menautkan kedua alisnya.

"Siapa lo,berani ngatur - ngatur gue?"

"Ihhh buruann cepett keluarin" Rengek Dea.

"Siapa cepat,dia dapat"

"Tapikan itu parkiran gue"

"Emang ini sekolahan punya moyang lo? Parkirin aja mobil butut lo itu di tempat lain!"

Whatt? Mobil butut katanya? Mobil Dea ini adalah mobil Lamborghini Veneno keluaran terbaru yang harga nya sedang meledak di pasaran.

Mobil ini dibeli oleh Ryza untuk hadiah ulang tahun Dea ke 17 tahun dengan harga sekitar 17,8 milyar rupiah. Bukannya sombong ya,tapi kenyataan.

Tapi kalau dilihat lihat memang kayaknya masih mahal mobil  David deh. Tapi tetap aja kan Dea gak terima mobil kesayangannya di sebut mobil butut. Dea hendak menampar wajah tampan David tapi urung saat mendengar suara teriakan.

"HEI KALIAN, BUKANNYA MASUK KELAS MALAH PACARAN DI SINI!!" Bentak Bu Juli. Guru BK yang terkenal killer.

"Mampus" Gumam David.

Tak lagi memikirkan masalah mobilnya, Dea langsung berlari menjauhi Bu Juli. Gak apa apa lah demi keselamatan jiwa dan raga.

Keberuntungan sedikit berpihak pada Dea hari ini. Di karenakan kelasnya sedang tidak ada guru alias jamkos.

"Napa dah lo, kayak habis di kejar setan aja" Tanya Amanda sambil menyodorkan minumannya pada Dea.

"Tumben bu boss telat" Timpal Aira.

Dea menceritakan kejadian tak terduga pagi ini.

"Mau gue tampar tapi Bu Juli lahirnya Maret keburu dateng"

"Siapa sih orang itu? Ganteng gak"

"Duhh Airaa, pikiran lo tu ya cowo mulu" Tukas Nindya.

"Biarin wlee" Ejeknya sambil memeletkan lidah.

Diantara ke empat cewe ini. Aira lah yang paling tua. Karena disaat yang lain berusia 17 thn. Aira ini sudah berumur genap 18 thn. Bukannya tidak pernah naik kelas atau apalah. Hanya saja dulu dia telat masuk SD. Tapi walaupun umur nya berpaut lebih tua tapi sikapnya bahkan bisa lebih ke kanak kanak an daripada yang lain. Tapi kadang sosok Aira ini juga bisa bijaksana. Dia bisa memberikan solusi lebih ke teman temannya yang punya masalah.

"Ehh btw kalian tau gak sih kakel kita yang namanya Kak Devan itu lho? Sumpah ganteng banget, anjir lah" Sorak Aira heboh.

"Taulah, temen nya Kak Dio sama Kak David"

"Siapa sih kok gue gak tau?" Timpal Dea.

Mendengar penuturan Dea barusan membuat mata mereka ber tiga membulat lebar tak percaya. Bagaimana bisa Dea tak mengenali sosok most wanted tersebut. Kemana aja coba??.

"Ehh guyss! Gue barusan taken sama kak Septian" Ucap Nindya tiba tiba.

1 detikk..

2 detik..

3 det-

"Whattt?!" Seketika rasa Senang,Kaget,Tidak percaya menjadi satu. Gak bisa di ungkapin pake ketikan pokoknya.

Nindya ini memang sudah menyimpan rasa pada kakak kelasnya yang satu ini. Bahkan sejak awal dia menginjakkan kakinya ke gedung SMA ini matanya sudah mulai tersandung figur seorang Septian. Akhirnya sekarang rasa itu mulai terbalaskan.

"Hmmm.. bau bau PJ ini mah" Ucap Amanda. Gak ada akhlak emang.

"Tenang, ntar istirahat gue traktir kok"

- - -
Holaaa! Gimana part nya? Suka ga? Harus suka donggg.

Maksa!

See you next part ya. Papayy...

Tinggalkan jejakk

DAVIDEA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang