setelah aska memberi nomer whatsapp untuk zaki ia langsung segera meningalkan sekolah dan kembali kerumah. dan sampailah aska di rumah.
"haloo aska pulang" teriak aska dengan lantang
tetapi tidak ada yang menjawab teriakan aska. aska pun bingung kenapa rumah nya sangat sepi.
" ini rumah sepi amat ga ada orang sama sekali" seru aska dalam hati.
aska pun pergi ke arah dapur untuk mencari seseorang untuk ditanyakan kenapa sangat sepi.
" bi inah.. bi inah.." teriak aska sangat lantang dan mencari dimana orang yang ia yang sedang cari.
" eh, den aska sudah pulang?" tanya bi inah kepada aska.
" iya bi ini barung pulang" serunya dan menjabat tangan bi inah untuk menyalam tangannya. dan bi inah pun menerima jabatan tangan aska yang ingin menyalam tanggannya.
" bi ko rumah sepi si ? pada kemana bi ? " tanya aska pada bi inah.
" ini den tadi ibu pergi sama non quin buat belaja bulanan" jawab bi inah dengan sopan dan sangat formal.
" oh belanja. yauda bi aska ke kamar dulu deh" ucap aska pada bi inah.
aska pun ingin pergi kekamar tetapi ia memutar balik badannya dan
" bi kan aska udah pernah bilang sama bibi jangan terlalu formal kalo mau ngomong sama aska. gausah pake pangilan 'den' panggil aja aska bi. aska udah angap bibi itu saudara bukan orang lain. jadi plis ya bi jangan di ulang lagi" cerocos aska kepada bi inah.
" iya den, e-eh aska" jawab bi inah.
aska pun segera pergi ke kamarnya untuk beristirahat. sesampainya di kamar ia langsung segera menganti baju seragamnya dan langsung membanting badannya ke ranjang kasurnya.
"ahh gila cape banget hari ini" keluhanya dan memejamkan matanya.
tetapi saat ingin memejamkan matanya tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk ngetuk dengan kencang.
"tok.. tok..tok" suara pintu yang terdengan kencang dan nyaring.
suara ketukan pintu itu pun semakin nyaring dan tak lama di iringi dengan suara kecil yang imut.
"abang aska.. bagun abang aska quin mau masuk mau main sama abang aska" teriak anak kecil itu degan suara imutnya.
aska kesal mendengar ketukan dan suara teriakan kecil itu tetapi aska tidak bisa marah dengannya karena aska sangat sayang dengan adiknya yang sangat imut itu. dan aska pun segera membuka pintu kamarnya dan membiarkan anak kecil itu masuk.
" abang aska lama ni buka pintunya kan jadinya tangan quin sakit" rengekan anak kecil itu kepada aska dengan sedikit eksperesi wajah yang cemberut.
"uluh uluh maapin abang ya QUINN AURORA adik abang yang paling cantik" seru aska seraya memnyubit pipi adiknya yang sangat gembul itu.
"ih abang kebiasaan cubit pipi quin kan sakit" rengekan adik kecil itu.
"haha abis abang greget sama pipi kamu" ucap aska seraya memeluk adik kecilnya.
dan akhirnya aska pun menemani adiknya untuk bermain. walaupun aska jadi korban percobaan coret coret make up yang berantakan.
tak lama ada suara teriakan yang memangil mereka berdua.
"aska... quinn.. hayu turun dulu makan bi inah udah selesai ni masaknya" teriak wanita tersebut.
aska dan quinn segera bergegas turun ke bawah makan siang. dan sesampai di bawah.
"astagfirullah aska muka kamu kenapa begitu?" tanya bundanya sangat panik dan kaget.
"biasa bund anak kecil ini yang buat aska begini" jawab aska denghan santai.
"yallah yauda kamu cuci muka dulu baru makan" ujarnya.
aska pun mencuci mukanya dan setelah itu lanjut untuk makan siang.
OKE UDAH DULUU...
LANJUT NANTI..
SEE YOUU..

KAMU SEDANG MEMBACA
aska giavano
Novela JuvenilASKA GIAVANO adalah orang yang sangat cuek dan dingin kepada siapa pun itu terutama dengan perempuan. dia anak broken home, dia sangat benci dengan kehidupannya. namun semua berubah setelah adanya perempuan yang bernama KEISA HERLIN. dengan adanya...