45

208 22 51
                                    

~Happy reading~



















"Tapi dia keguguran," Tambah Hanbin

"Hah? Apa?!" Mata Donghyuk membulat sempurna ketika mendengarnya.

Bobby dan Chandra hanya menatap Junhoe penuh tanda tanya. Sementara yang ditatap, hatinya mencelos, mendengar ucapan Hanbin tadi.

"G-gak.. Ga mungkin!" Gumam Junhoe.

Hanbin hanya menghela nafasnya, "Sebenernya hubungan lo sama Rose apa sih?"

Junhoe menatap Hanbin sebentar, sebelum akhirnya ia menerobos masuk ke dalam UGD.

Junhoe sempat menyenggol bahu Hanbin membuat remaja itu sedikit terhuyung ke belakang.

"Aish, sebenernya dia kenapa sih?" Gerutu Hanbin.

"Rose open BO ke Junhoe? Makanya dia hamil ya?" Celetuk Bobby.

Hanbin tertawa mendengar nya, "Iya kali ya.. Soalnya harta Rose mungkin udah abis,"

Donghyuk berdecak, "Gak gitu juga kali.."

"Oh ya, lu kan adiknya, masa gak tau sih hubungan Junhoe sama Rose apa?" Tanya Chandra mulai penasaran.

Donghyuk terdiam. Ia berdehem untuk menghilangkan suasana canggung, "Nanti biar dia aja yang cerita,"

"Yah.. Kelamaan.. Sekarang aja napa.." Sanggah Bobby.

Donghyuk menggeleng kan kepalanya, "Ini privasi mereka, gue gak bakal ikut ikutan,"

Chandra menyetujui ucapan Donghyuk tersebut, "Well, kita tunggu aja Junhoe nanti,"

"Kalian pulang aja gapapa, nanti bang Junhoe sama gue," Ujar Donghyuk.

"Gak bisa.  Gue mau denger penjelasan dari Junhoe," Mutlak Chandra lalu duduk di kursi yang tersedia di sana.

Hanbin mengangguk, "Gue yakin hubungan mereka bukan sekedar temen,"

Hanbin pun ikut duduk di samping Chandra. Disusul oleh Bobby.

Donghyuk tersenyum. Ia kagum dengan pertemanan kakaknya dengan mereka. Sederhana, tapi mereka tetap setia.

Walaupun sempat terjadi sebuah masalah, tapi mereka bisa melewatinya secara bersama sama.











































Di sinilah Junhoe. Kakinya perlahan mendekat ke seorang gadis yang sedang meringkuk kan tubuhnya di ranjang.

Terdengar suara isakan gadis itu. Walaupun sangat pelan, tapi hal itu sudah membuahkan hati Junhoe teriris.

Kini, Junhoe berdiri di samping ranjang itu. Tapi gadis itu membelakangi dirinya. Dengan pelan, Junhoe mengusap rambut gadis itu.

"Rose.."

Merasa dipanggil dan mendapat sentuhan, Rose membuka matanya. Menyeka air matanya. Bantal yang ia gunakan, sudah basah sebelah karena air mata dirinya.

Suara itu sudah tidak asing lagi bagi Rose. Ia lalu membalikkan tubuhnya. Ia lalu perlahan duduk yang dibantu oleh Junhoe. Lalu Rose menatap remaja itu dengan tatapan sendu.

MY LIFE IS YOU [JUNROS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang