Bagian I

15 4 0
                                    

Disclaimer : Tokoh di sini hanya milik Tuhan YME. Saya hanya meminjam nama dan visual semata. Jangan membawa karakter di dunia fiksi ke RL. Tolong bijak.

❖❖❖

Close to You © Sourhani

Ahn Heeyeon

Kim Heechul

Jackson Wang

And other cast

❖❖❖

Seorang gadis asia berjalan santai menelusuri jalanan Los Angeles di siang hari. Teriknya matahari membuatnya berkeringat. Gadis itu lalu mempercepat langkahnya menuju sebuah gedung apartemen yang dia tinggali.

"Welcome Miss Hani!" ucap penjaga gedung apartemen ketika gadis itu sampai di depan pintu gedung.

"Hi mister Kent!" balas Hani lalu melambaikan tangannya.

Kent, sang penjaga apartemen mengangkat topinya dan memberi senyum hangat. Hani terkekeh lalu kembali melambai sebelum memasuki elevator untuk segera menuju unit miliknya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Hani segera sampai di lantai yang dituju. Dia lalu bergegas menuju hunian miliknya. Memasukkan password secara cepat, Hani terlihat sudah tidak sabar untuk mendinginkan diri setelah merasakan panas selama di luar rumah.

"Akhirnya sampe juga!" ucap Hani lalu mengambil remote AC dan menyalakannya. Setelah itu dia melemparkan tubuh yang pada sofa empuk yang ada di tengah ruangan.

Hani berdiam untuk beberapa saat. Ketika kerongkongannya terasa kering dia bangkit dan berjalan menuju dapur. Hani lalu mengambil sebotol air mineral dingin dan menegaknya hingga tandas tak bersisa.

"Ah~~lega... " ucap Hani lagi. Wajahnya penuh dengan kelegaan. Setelah selesai minum dia kembali melongok kulkas miliknya dan menemukan puding cokelat kesukaannya.

Hani mengambil puding itu lalu berjalan kembali di sofa. Sambil mengambil remote TV Hani kemudian menyalakan televisi dan menonton saluran yang menanyangkan acara wisata.

Mata Hani terlihat bersemangat ketika acara itu menanyangkan tentang negara tempat kelahirannya, Korea Selatan. Mendadak dia merindukan negara yang hampir 15 tahun ditinggalkannya itu.

Pikirannya lalu melayang mengingat kenangan yang singkat yang dia buat ketika masih berada di negara kelahirannya. Tidak banyak yang bisa diingat, apalagi Hani hanya mengingat potongan kenangan ketika masih berusia sekitar 6-7 tahun.  Yang paling dia ingat adalah ketika memiliki seorang teman sebaya yang hingga saat ini Hani tidak tahun kabarnya bagaimana.

Ketika tengah melamunkan kenangan lama mendadak belum pintu apartemennya berbunyi. Hani melongok dan mengerutkan dahi, siapa yang bertamu siang-siang begini.

"Heeyeon cepat buka pintu!"

Hani terkejut ketika nama Koreanya disebut. Dia segera bangkit dan membuka pintu apartemennya. Mata membulat ketika melihat sepasang wanita dan pria paru baya membawa koper kecil dan tersenyum padanya. Hani tersenyum kembali lalu segara memeluk kedua orang itu.

"Eomma! Appa!" serunya, senang.

"Kenapa tidak bilang jika akan ke sini?" tanya Hani lalu membimbing kedua orang tuanya masuk ke dalam apartemennya.

"Ini kejutan untukmu sayang!" ucap ibunya.

Hani kembali tertawa lalu membawakan koper milik kedua orang tuanya ke kamar tamu. Hani lalu membiarkan kedua orang tuanya beristirahat dan berlalu ke dapur. Dia lalu menyiapkan air dingin, jus jeruk, dan kudapan ringan. Setelah siap, Hani membawakannya ke kamar.

"Eomma, Appa...."

"Masuk sayang!"

Hani lalu masuk sambil membawa suguhan untuk orang tuanya.

"Aku bawakan minuman dan kudapan! Eomma dan Appa pasti merasa haus dan lapar!"

"Taruh saja di meja, Heeyeon-ya. Nanti Appa makan setelah mandi!"

Hani lalu meletakkan nampan yang berisikan minuman dan kudapan di atas nakas.

"Appa dan Eomma mau makan apa untuk makan malam? Nanti Heeyeon buatkan!"

"Tidak usah repot Heeyeon. Eomma yang akan masak makan malam!"

"Tapi Eomma.."

"Sudah tidak ada penolakan! Sekarang lebih baik kamu istirahat juga. Kamu pasti lelah setelah mengurus persiapan wisudamu!"

Hani lalu mengangguk dan menuruti kedua orang tuanya.

❖❖❖
Close to You © Sourhani
❖❖❖

Hani menyantap makan malamnya dengan lahap. Nasi hangat dipadu dengan Kimchi rumahan, Beef Bulgogi, Gyeran Mari, dan Soondubu Jjigae sukses membuat Hani khilaf hingga sudah menghabiskan mangkuk nasi yang ketiga.

"Masshitaaaa!!!

Ungkapan rasa nikmat yang di rasakan oleh Hani membikin orang tuanya tertawa. Mereka senang sekaligus lega melihat anak satu-satunya itu menikmati makanan dengan nikmatnya.

"Makanlah yang banyak! Eomma sudah memasak banyak masakan untukmu!"

Hani mengangguk dengan pipi menggembung karena makanan. Ayahnya mencubit pipi Hani karena gemas. Mereka lalu melanjutkan makan malam hingga semua makanan tandas.

"Kenyangggggg...!!!!!!" seru Hani sambil merebahkan diri di sofa lalu memegang perutnya.

Sudah lama dia tidak pernah makan hingga melupakan dietnya. Masakan enak ibunya menjadi salah satu alasan mengapa dia begitu menikmati makan malam kali ini. Untuk sejenak ketiganya duduk sambil menikmati acara televisi sekaligus untuk membiarkan lambung mencerna makan malam mereka.

"Oh ya, Appa, Eomma. Mengapa mengunjungi ku  sekarang? Katanya Appa dan Eomma akan ke sini ketika hari wisudaku tiba." tanya Hani membuka percakapan.

"Perubahan rencana!" kata Ayahnya.

"Appa akan kembali ke Korea lusa. Tapi Eomma mu akan disini hingga waktu kelulusanmu. Appa kesini hanya ingin mengantar Eomma mu dan menemuimu."

"Jadi Eomma akan menemaniku hingga wisuda?"

Ayah dan ibu Hani mengangguk. Hani tersenyum senang namun juga merasa heran.

"Mengapa?"

"Eomma mu akan membantumu membereskan barang-barang mu yang akan dibawa pulang ke Korea."

"Maksud Appa? "

"Setelah wisuda, kami ingin kamu kembali ke Korea!"

Mata Hani membulat. Mereka tidak pernah membahas masalah ini sebelumnya. Bahkan Hani sudah berencana akan bekerja disana dan memilih tidak kembali ke Korea Selatan. Orang tuanya tidak pernah mempertanyakan keputusannya. Tapi kali ini mengapa mereka mengambil keputusan sepihak?

"Korea? Apa kalian memintaku untuk kembali ke Korea?"

Sang ibu mengangguk. "Iya Heeyeon, kami ingin kamu pulang ke Korea dan bekerja di perusahaan Appa."

"Tapi, Eomma.... "

"Jurusan kuliahku dengan perusahaan Appa kan tidak sesuai?"

"Appa akan mengajarimu dengan cepat. Appa yakin kamu bisa belajar dengan cepat!"

Baru saja Hani akan membantah, ayah dan ibunya memegang tangannya bersama. Mereka terlihat memohon hingga membuat Hani tidak bisa berucap apa-apa lagi. Pada akhirnya dia mengangguk dan menuruti perkataan kedua orang tuanya.

"Iya, Eomma, Appa...."

❖❖❖
To be continued
❖❖❖

Jangan lupa vote dan komen ya.

Close to You --Hani Exid FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang