chapter 13

94 15 0
                                    


kalo ada sesuatu yang aneh dan ada yang kurang di kata dan tata bahasa nya mohon di maklumi karena ini masih tahap uji coba :"V 


!!!WARNING!!! 

virus typo bertebaran di mana-mana awas kena 

kata-kata kasar (?) 

tidak bermaksud menyinggung perasaan negara lain 

cerita ini hanya fiksi dan imajinasi author belaka 



nafas nya begitu berburu, mulut nya terbuka untuk meraup  oksigen sebanyak-banyak nya, baju nya berlumuran darah bahkan baju nya compang-camping sana sini dan bisa di bilang sudah tidak layak di pakai tetapi baju itu tetap setia melekat di tubuh sang pengguna. 

ruangan yang minim akan cahaya, kegelapan yang tiada batas siapa pun tidak akan mau menginjakan kaki nya di ruangan tersebut, tetapi lihat mereka ada di ruangan itu 



"berhenti lah menghindar seperti pengecut isis... sekarang diri ku ada di hadapan mu" ucap sang nergara merah putih itu 

"tidak ku sangka kau akan menemukan ku secepat ini indonesia... aku apresiasi kan ketangguhan diri mu itu, bahkan kau rela menukar jiwa mu dengan bocah kencur seperti gadis itu?, sungguh sangat berani" 

isis berdiri dari posisi duduk nya, melangkah maju beberapa langkah ke hadapan lawan nya yang dai sangat nanti-nanti 

sekarang jarak mereka tidak begitu jauh, hanya sisa beberapa langkah nya, mereka saling menatap. umpatan demi umpatan di ucapkan oleh diri mereka masing-masing 

"pffttt... ha... lagi pula bocah itu juga menginginkan nya, apa salah nya bukan?  memang aku tidak tau gadis itu melakukan nya dengan baik tetapi aku tau dia melakuakan nya sepenuh hati" 

isis tetap tidak berkutik, tatapan nya tetap memandang indo dengan perasaan bercampur aduk, dia tidak harus merespon apa. indo tetap menatap isis kembali, tidak kali ini tidak dengan tatapan benci atau dendam dan semacam nya, melainkan dengan senyuman. 

ini lah kadang orang menganggap indo memiliki jalan pikir yang rumit, isis justru keheranan dengan sikap indo, sama sekali dia tidak mengerti. sebenar nya ada apa? 

"jadi bagaimana?" 

tanya indo kepada isis sembari mengelurkan keris dari saku belakang nya dan menatap keris nya dari beberapa sisi menentukan apa kah keris nya cukup tajam atau tidak 

"kau tidak pake bambu runcing ?" 

tanya isis sembari mengambil pisau belati yang ia punya 

"sedangkan kau tidak menggunakan handgun kau?" 

tanya indo balik 

"umur ku dan kau itu sudah sangat berbeda jauh... dan aku ingin melawan dengan perbedaan senjata? aku mau permainan ini ada unsur adil nya juga" 

ucap isis sambil mengambil posisi kuda-kuda dan bersiap dengan pisau belati yang tajam 

"aneh " 

jawab indo, dan tidak lupa melakukan posisi kuda-kuda yang khas beserta keris yang sudah siap di tangan kanan nya 

.

.

.

.

the jealous (Contryhumans Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang