Hai, hello, annyeong!!
Happy reading, enjoy ❤
>>>•<<<
Tak lama Galih pun datang menggunakan motor kesayangannya.
"Ih, kok bawa motor sih?" Tanya Melisa
"Iya 'kan biar romantis seperti Dilan dan Milea" jawab Galih setelah melepas helm nya.
"Dilan, Milea pala mu. Udah ah ganti pake mobil gue aja" ucap Melisa agak kesal. Melisa meminta memakai mobil bukan karena ia manja tetapi karena hari mulai gelap dan tujuan mereka pun lumayan memacu adrenalin.
"Mending pake motor aja ya?" Ucap Galih masih tak mau mengganti kendaraan.
"Oke tapi, lo aja sendiri gue naik mobil!" Final Melisa
"E-eh kok gitu? Gak romantis dong" ucap Galih tapi saat melihat wajah marah Melisa ia pun langsung menuruti Melisa "yaudah deh, ayo"
Setelah itu Galih pun menyimpan motornya di garasi rumah Bila kemudian menaiki mobil Melisa dan menyetirnya.
"Siap tuan putri?" Ucap Galih
Melisa merotasi bola mata malas "jijik, buruan"
"Jangan galak gini dong 'kan aa Galih makin sayang"
Melisa tak menjawab ia melipat tangannya di depan dengan muka masam. Galih pun mulai menyalakan mesin mobil kemudian pergi dari kawasan rumah Bila.
"Mau dinner dimana?" Tanya Galih
"Dinner?! Kita mau ke TPU, jamal" ucap Melisa
"TPU?! Ah lu mah, suka bercanda aja"
"Gue gak bercanda, cepet sekarang ke TPU! Jangan banyak tanya gue males ngomong, cepetan!"
Akhirnya Galih pun mulai menancap gas dan berlalu dari rumah Bila menuju TPU untuk mencari Bila.
Setelah beberapa menit Melisa dan Galih pun sampai di TPU yang sering Bila kunjungi untuk berziarah ke makam papah nya.
"Mel, kita mau ngapain kesini?" Tanya Galih dengan nada takut
"Nyari si Bila" jawab Melisa
"T-tapi ngapain nyarinya ke TPU segala?"
"Ya siapa tahu aja ada di sini,"
"Yakali si Bila malem malem ke sini 'kan. Gimana kalo kita nyari ke tempat lain aja?"
"Masalah nya gue cuman tahu tempat ini doang yang sering dia kunjungi. Kenapa lo takut?" Selidik Melisa
"Enggak lah! Gue kan lelaki sejati" ucap Galih sambil membenarkan kerah jaket nya itu. "Emang lo gak takut?" Tanya Galih
"Takut sih enggak cuman... Takut BANGET!!!" ucap Melisa dengan berteriak di akhir ucapannya.
"Gak papa tenang aja disini ada Galih yang tampan siap melindungi putri dugong ini" ucap Galih sambil mengacak rambut Melisa
"Ih! Apaan sih lo. Ayo turun" ajak Melisa.
Mereka pun keluar dari mobil dan berjalan ke arah pemakaman papah Bila. Beberapa saat sebelum mereka sampai ternyata benar Bila ada di sana.
"Tuh 'kan! Apa kata gue, si Bila ada di sini" ucap Melisa sambil menunjuk Bila yang sedang berjongkok di makam papah nya.
"Eh iya, t-tapi lo ya-yakin?"
"Yakin lah tuh liat aja dia masih pake baju yang tadi bareng gue" ucap Melisa mantap "yaudah yuk, kita samperin"
"Ha-hah? Lo aja sendiri sana gue ke sana dulu mau jagain mobil takut ada yang bawa" ucap Galih sambil hendak melangkah namun tangan Melisa segera mencekal tangan Galih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Promise
Teen Fiction(follow sebelum baca, biar nambah cantik juga ganteng ><) Cover dari pinterest dan di edit kembali oleh saya Ini kisah tentang hidup seorang Sabila putri yang berwarna hitam, putih juga abu-abu. Bagaimana tidak? ia telah di tinggalkan oleh cin...