Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat menunggu jawaban dari Haechan, tiba tiba pintu kamar Jaemin terbuka, menampilkan kepala sang kembarannya.
"Kamu ngapain?"
"Chattan sama Haechan hehe."
Kemudian Renjun duduk di sebelah Jaemin dan melihat aktivitas sang kembaran.
"Coba liat, chat apa kamu sampe senyam senyum gitu."
Handphone milik Jaemin di serahkan pada Renjun. Karena penasaran langsung lah ia lihat apa yang sedang mereka berdua diskusikan.
Mata Renjun melolot, melihat isi chat sang kembaran. Benar benar! kembarannya ini sudah tidak waras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun menatap tajam ke arah Jaemin. Apa apaan dia bawa bawa Renjun, sok tahu banget!
"Sok tau kamu, siapa bilang selera aku gini, selera aku tuh masih yang cantik cantik!"
"Ya kan sekarang injun, belum tahu kalau udah ketemu dia."
"Tau ah males aku." Jawabnya mengakhiri perdebatan dengan Jaemin. Lalu dia keluar dari kamar anak itu dan turun ke lantai bawah untuk menemui mamah tercinta nya.
Mamah nya yang sedang menonton televisi kaget karena kedatangan anak nya yang langsung duduk dengan menghempaskan tubuhnya ke sofa secara kasar.
"Kenapa sayang?" Jujur saja dia sangat takut dengan tingkah laku anak polosnya yang sangat mengejutkan ini.
Bibir Renjun mengerucut ke depan. Dia sangat kesal dengan Haechan dan kembarannya Jaemin!
"Haechan nyuruh aku sekolah di tempat yang dia temuin, Nana juga ikut ikut aja, aku nya kan ga mau!" Langsung saja dia memeluk tubuh Ibunya itu untuk mencari ketenangan.
Mamah nya hanya mengusap kepala anaknya lembut. Dia paham bahwa Haechan itu memang sangat gatal dengan laki laki padahal dia sendiri laki laki.
"Di omongin baik baik dulu coba, kan bisa aja dia cuma ngeledek kamu biar mau sekolah disana sayang, kalau sekolah nya bagus kenapa ga di coba aja?"
Dia diam untuk berpikir sejenak. Apa yang dikatakan oleh ibunya baru saja memang benar. Haechan itu memang suka sekali meledek orang, jadi ya jangan heran.
"Jadi gimana mah?" Dia sangat labil untuk memilih sekolah barunya, dia ingin sekali mendapatkan kawan kawan baru yang menyenangkan saat di sekolah nanti.
"Coba di cari di internet, detail sekolah nya gimana, penilaian nya juga bagus atau engga. Nanti mamah cari tau ya? Sekarang kamu makan gih ajak Nana."
Lalu beranjak dari sofa untuk memanggil kembarannya, Jaemin.
