Pengusaha tampan bernama Oh Sehun yang mempunyai sifat dingin dan tegas, tapi dibalik penampilannya tersimpan masa lalu yang sangat menyakitkan dan membuatnya trauma. Sehun dipertemukan dengan wanita bernama Kim Sejeong yang dijual oleh ayahnya untu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua mobil hitam melaju beriringan, tak berapa lama mereka sampai di rumah Sehun. Seorang pria tua turun dari mobil di ikuti beberapa pengawal berseragam hitam di belakangnya. Seorang wanita cantik dan anggun juga berada di belakangnya.
Sehun, Chang Wook dan Sejeong menyambut mereka di ruang tamu. Mereka sedikit membungkuk begitu pria tua itu datang. Chang Wook terkejut melihat wanita dibelakangnya begitu juga sebaliknya.
" Selamat datang, haraboji (kakek)" Kata Sehun.
Pria tua itu sedikit tertawa lalu menepuk pundak cucunya. Hari ini Ketua Oh sudah tiba dengan selamat di Seoul. Beliau tersenyum melihat Sehun tumbuh dengan baik. Mereka semua duduk dan Sejeong menyiapkan minuman. Ketua Oh langsung pada intinya, maksud dia datang ke Seoul adalah untuk membicarakan perjodohan Sehun dengan wanita yang datang bersamanya yaitu Yoona. Semua orang terkejut mendengarnya, wanita itu tersenyum penuh arti menatap Sehun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejeong merasa tidak nyaman melihatnya tapi ia tidak bisa berbuat apapun. Sehun langsung menolaknya dengan alasan dia masih terlalu muda untuk menikah. Ketua Oh langsung marah dan menegaskan tidak akan ada penolakan.
" Bukankah kalian sudah saling kenal, ini keputusanku dan kau tidak bisa menolaknya." Kata Ketua Oh marah. " Haraboji, sampai kapan kau akan terus mengaturku." Tanya Sehun meninggikan suaranya.
Ketua Oh tidak menanggapinya, ia beranjak dari tempat duduknya lalu pergi. Sehun mengepalkan tangannya menahan emosi.
--------------------
Chang Wook duduk ditempat tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
