“Dia adalah petaka, dimana ketika aku memandanginya Yang kurasa hanyalah luka”- 🦋
***
Sore menjelang malam begitu indah,.cahaya matahari mulai tenggelam bersama dengan bumi yang meredup kelam. Wanita dengan gaun biru muda tengah duduk mengamati bagaimana alam bekerja, sebelum ia kembali pada manusia yang membuat hidupnya penuh luka.
Sedikit tersenyum saat kesunyian mulai mengambil alih perasaan yang larut dalam ketenangan sesaat, sebelum suara pintu terbuka bersamaan dengan suara yang mulai menginstruksi penuh penekanan.
"Turun, semua orang menunggu" kalimat itu terdengar dingin tak hanya menghunus telinga tetapi juga menghujam hati nya.
Berbalik untuk sekedar menatap presensi laki laki disana "b.. baiklah" satu kalimat ragu terucap pasrah dari nya.
"Cepat___ aku tak ingin kekasih dan calon anak ku terluka karna kelengahan mu" seperti bambu runcing yg menusuk ulu hati, nyatanya perkataan tadi bukan kali pertama membuat dirinya terluka. Mengingat setiap kalimat dan perbuatan yang laki-laki itu lakukan selalu berhasil membuat luka menumpuk semakin dalam.
"LEE SOOYAA" suara dengan nada tinggi berhasil membuat sang empu kembali pada kesadaran diri.
"Apa kau tuli?" Dia kembali tersentak kala jari-jari kekar itu menarik kuat Surai hitam panjang nya.
"Akh...aku, a.. akan turun Taehyung" ucapnya mencoba melepaskan diri dari sang laki-laki yg notabene nya berstatus suami sendiri.
"Ck, cepat" desis taehyung menggeram marah, lalu melepaskan tangan dengan kasar dari rambut sang istri.
Tak ingin mencari masalah, sooyaa langsung bergegas pergi ke bawah, dimana pesta sedang berlangsung.
Menelisik pandangan ke bawah, ia melihat para tamu mulai berdatangan, hanya sekedar kerabat dekat karna pesta ini bersifat private.
Lalu tatapan matanya tertuju pada wanita yg menggunakan gaun hitam dengan bahu terekspos dan terdapat belahan pada paha, menampilkan kulit putih.
cantik, tapi bukankah tak pantas untuk seorang wanita yg tengah hamil bukan? Bagaimana lagi itu hanya sekedar pendapat yg hanya ia kemukakan dalam hati.
Merenung sejenak saat melihat keluarga nya sangat bahagia, tapi tidak dengan dirinya sendiri. Harusnya sooyaa yg berada disana bersama suami dan keluarga, harusnya dia yg kini mengandung pewaris keluarga Kim, bukan wanita itu, Bae Irene.
kenyataan membawa pada takdir yg menyakitkan, dia istri dari Kim taehyung tapi laki laki itu tak pernah menganggap kehadirannya. Dia anak kandung keluarga Lee, tapi keluarganya sendiri tak peduli. Semua orang selalu memusatkan perhatian nya pada Bae Irene, wanita yg berstatus kekasih sang suami.
Sedangkan dia hanyalah benalu bagi keluarga mereka, tak ada yg benar-benar tulus disini, sebut saja keluarga iblis. Dimana semua orang akan memakai topeng dan perannya masing-masing kala sorot kamera Terbuka, selebihnya hanya sikap bejat bak iblis licik nan kejam.
Pernah berfikir untuk menentang semua, tetapi sebuah ancaman mampu melumpuhkan keberanian, bahkan mampu menghancurkan pilar kehidupan-nya. Hanya ada satu pilihan disini, menurut maka dia akan aman.
Lihatlah pria paruh baya itu nampak bahagia disaat putri nya sendiri menderita. Bahkan si kaparat tua itu meninggalkan ibunya yg tengah berjuang hidup dirumah sakit demi seorang janda licik beranak satu.
"Aku haus, ambilkan minum" suara angkuh dengan nada sombong itu memerintahkan dirinya. Tapi mau bagaimana lagi, jika tidak dituruti wanita itu akan mengadu pada suaminya dan berakhir melakukan kekerasan terhadap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D̶E̶S̶T̶R̶O̶Y̶
Fanfiction"Segala bentuk khianat, pantas untuk di adili. Sebab itu tidak ada sakit yang dibalas maaf, dan karma bisa berbentuk balas dendam paling gila yang tak pernah terduga" - Destroy