Ali membanting hp nya ke jok mobil belakang. Ini sudah sering terjadi selama 17 tahun hidup nya. Dan semua itu akan berakhir nanti pagi.
Kenapa dia merasa frustasi? Harusnya ini berita bagus, toh walaupun dia bingung mau ikut mama atau papa nya yg penting dia punya tempat tinggal.
Lebih baik tinggal sama ayah aja kali? Kan kalo sama ayah masih bisa minta ini itu dan masih tinggal di rumah lama. Masalah istri ayah yg baru bodo amat. Ali masih beradu pikir dengan otak juga hati nya, semoga masalah ini cepat selesai, rasa-rasanya otak nya mau pecah saja jika masih terus-terusan seperti ini.
Ali melajukan mobil nya entah kemana, sekarang dia tidak punya tujuan kemana dia akan menuju.
Pikiran nya kosong,tidak fokus menyetir, entah apa yg dia lakukan sekarang.
'TIN!!!'
Hampir saja dia menabrak anak orang, bukan hampir tapi memang.
Ali turun dari mobil nya dengan tergesa-gesa.
Gadis itu berlari sebelum Ali sempat meminta maaf dengan nya.
Ali hanya mengangkat bahu tidak peduli dan mulai memarkirkan mobilnya di tempat biasa.
Setelah itu dia memasuki bar dengan lampu temaram dengan suara musik DJ memekakkan telinga nya,bau alkohol menyengat Indra penciuman nya.
Remaja yg beberapa Minggu lagi menginjak usia legal itu di kejutkan dengan adanya sekelompok manusia menjijikkan di hadapan nya. Mau apa mereka? Benak Ali dalam hati.
Wait - seperti tidak asing dengan wajah mereka, aku pernah bertemu dengan mereka, tapi dimana ya? Ali berpikir sejenak sebelum dua remaja dihadapan nya menyeretnya keluar bar.
Apa mau mereka hah?
Dengan senang hati ketua geng itu keluar dan menghajar muka Ali.
Oh ya, aku kenal dia, dia ily, anak kelas sebelah yg terkenal ambis dan selalu mendapat peringkat. Kenapa dia ada disini malam ini? Bukan kah tempat ini masuk dalam daftar terlarang nya?
Masa bodo dengan pertanyaan yg ada di dalam pikiran nya. Ali dengan sigap mengambil tinjuan ily yg melayang di depan muka nya dan membalikkan tangan nya kebelakang,membuat ily meringis kesakitan karena tangan nya di putar dengan keras ke belakang oleh Ali.
Baik. Lima lawan satu.
Ali tau mereka siapa. Ily anak kelas sebelah dan beberapa teman sekongkol nya. Tidak berat menghadapi mereka, tapi tetap saja lima lawan satu itu melelahkan.
Ily dan kelompok nya terkenal dengan anak ambis dan perfeksionis. Tidak pernah melanggar aturan sekolah dan disiplin,tentu saja sengat berbeda dengan Ali. Sedari kecil Ali sudah di paksa dengan ayah nya ikut belajar bela diri seperti taekwondo dan memanah menembak dan lain-lain. Ily dan kelompok nya tidak pernah mengenal hal seperti itu, Ali duga mereka ke bar hanya ingin bermabuk-mabukan karena peringkat mereka di sekolah turun. Apakah segini berat nya menjadi anak teladan di sekolah? Hahhh, Ali tidak akan pernah menjadi mereka. Cukup dengan menjadi dirinya yg seperti ini saja sudah baik untuk kehidupan nya.
[TBC.]
*next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
my step brother [rali au]
FanfictionRaib Ali Seli AU📌 📍fake chat 📍fake twitter 📍fake Instagram 📍fake sosial media account menceritakan kehidupan keluarga baru, yaitu ayah Ali yg bercerai dengan ibu nya,lalu menikah dengan ibu raib. akan kah mereka menjadi saudara tiri yg akur?ata...