4. t'night

396 19 0
                                    

*malam setelah kejadian di bar

Ali menuju mobil nya,perut nya terasa lapar ,jadinya dia melajukan mobil nya menuju salah satu kedai seafood terdekat.

Sesampai nya di restoran tempat tujuan nya,dia mencari tempat duduk yg masih kosong,karena malam ini ramai pengunjung.

Ali terus melangkah menuju tempat meja yg masih kosong. Setelah itu dia memesan makanan nya.

Sembari menunggu dia bermain handphone nya. Oh ,dia ingat kalau dia mematikan handphone nya. Jadi lah sekarang banyak pesan beruntun berebut memasuki handphone Ali.

Ali membuang nafas kasar, apa peduli wanita brengsek satu itu? Ingat,besok dia tidak akan menjadi mama ku lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali membuang nafas kasar, apa peduli wanita brengsek satu itu? Ingat,besok dia tidak akan menjadi mama ku lagi.

Ali memijat kepala nya yg pusing sembari menunggu pesanan nya datang. Dia menjatuhkan wajah nya diatas kedua tangan nya yg bertumpu diatas meja. Hari ini dia lelah sekali,entah kenapa. Tidak biasa-biasa nya dia begini.

Pintu restoran terbuka, sebenarnya apa peduli Ali hanya untuk sekedar menoleh melihat siapa yg datang? Tapi tidak kali ini.

Gadis berambut hitam panjang,memakai masker itu celingak-celinguk mencari tempat duduk yg kosong. Lalu gadis itu berjalan menuju meja di depan meja Ali yg kosong.

Ali masih tetap bertahan di posisinya. Tapi mata nya mengintip dari sela tangan yg menjadi tumpuan kepala nya. Ekor matanya mengikuti langkah kemana gadis itu pergi.

Gadis itu duduk dan memesan makanan nya, dering telpon masuk dari handphone gadis itu yg menarik perhatian Ali.

Haruskah dia menemui gadis itu dan berbicara minta maaf karena kejadian itu? Ali mengangkat kepala nya, mengusap rambut nya dengan kasar sampai rambut nya berantakan,mencuat-cuat kesana kemari.

Penampilan nya terlihat buruk sekarang. Ntah lah,dia tidak akan menghampiri gadis itu hanya karna meminta maaf, apa peduli Ali? Toh, gadis itu sedari tadi setelah selesai menelpon hanya menunduk saja, seperti tidak ada niatan hanya untuk sekedar melihat bagaimana situasi restoran dan .. orang di meja depan nya.

Pas sekali pesanan nya datang. Ali dengan lahap memakan semua makanan yg dia pesan tadi.

Ali tidak sadar sedari tadi dia melahap makanan nya,gadis di sebrang meja nya itu memperhatikan si kusut ini. Baju yg Ali kenakan sekarang berubah menjadi kusut karena kejadian di bar tadi. Rambut nya berantakan. Cocok sekali menjadi anak jalanan,pengemis di luar sana. Mungkin itu yg ada di pikiran gadis di sebrang meja Ali sekarang.

Setelah selesai makan -kekenyangan, Ali bersendawa. Sungguh tidak ada sopan santun nya sedikit pun, apa dia tidak malu?apa lagi ini di tempat umum. Sangat menjijikkan. Mungkin itu yg akan Seli katakan kalau dia makan bersama Ali.

Gadis itu menoleh sebentar dari acara makan nya, Melihat Ali yg bersendawa menarik perhatian nya. Ali menatap kembali gadis itu dan balas menyengir. Maaf,mungkin itu arti tatapan Ali. Dia sudah sering melakukan itu. Memang tidak punya urat malu.

Setelah selesai makan dan membayar makanan nya,dia bangkit dari duduk, menepuk pantat nya yg kebas -mungkin. Lalu beranjak keluar restoran dan kembali ke acara malam nya.

***

"Hanya itu?!" Ucap Seli sedikit terpekik. Dia menaruh minuman nya yg hampir habis di meja dan menatap Ali serius. Mencari kebohongan yg biang kerok ini sembunyikan.

"Iya,kalau tidak percaya kau datang saja ke restoran itu,dan minta penjaga restoran itu menunjukkan rekaman cctv waktu itu" Ali hanya mengangkat bahu,berbicara santai sembari bermain ponsel nya.

"Hmmmmmm" Seli masih memicingkan mata nya,menatap Ali yg bermain handphone nya.

"Oh okay!" Ucap Seli sambil menggeprak meja sampai Ali kaget.

"Heh anjir bisa ga sih ga usah ngagetin orang,gimana coba kalo gua punya penyakit jantung?! Hah sialan" Ali mulai mengumpat karena kaget dengan tindakan Seli yg tiba-tiba.

"Heh amit-amit lu punya penyakit jantung"

-Drrtt

Ponsel Ali berdering,ada yg menelpon nya.

"Siapa?" Ucap Seli penasaran.

Ali tidak menjawab pertanyaan Seli,dia mengangkat telpon nya.

"Halo yah?kenapa? Ohh .. okay-okay,Ali berangkat" ucap Ali sambil berdiri dari duduk nya.

"Heh mau kemana lagi? Lu baru sampe bego"

"Ayah nelpon,disuruh pulang dulu ada yg mau di omongin"

"Terus gua gimana?"

"Ya kalo mau pulang ya lu pulang aja,kalo masih mau disini ya disini"

"Heh anterin gua pulang dong,nebeng, gua ga bawa motor,tadi dianter sama nyokap hehe" Seli menunjukkan deretan gigi nya yg rapih dan bersih, menyengir.

"Hhhh, udh lah ayo cepet"

Mereka berdua pergi setelah membayar minuman nya. Ali mengantar Seli pulang ke rumah nya.

[TBC]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my step brother [rali au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang