Siwon dibuat bingung dengan anak semata wayangnya.
Bagaimana bisa anaknya membawa pulang seorang gadis? Bagaimana jika keluarga gadis ini mencarinya? Bagaimana jika keluarga gadis ini menuduh anaknya yang tidak-tidak? Anaknya terlalu polos dan lugu untuk dituduh yang bukan-bukan.
"Na, kamu gaboleh bawa pulang sembarang perempuan ke rumah. Nanti keluarganya nyariin gimana?" Siwon bertanya kepada sang anak yang kini menatapnya sambil cemberut.
"Tapi Yah, dia temen Nana! Dia perempuan yang waktu itu curi-curi pandang sama Nana. Pasti dia suka sama Nana karna Nana tampan. Iya kan, kelinci?" tanyanya pada boneka kelinci yang berada di genggamannya.
Benar-benar menggemaskan.
Siwon mengacak-acak rambut tebal anaknya. Maksudnya bukan seperti tapi.. Ya sudahlah. Mau diperjelas panjang lebar pun anaknya ini tidak akan mengerti.
"Iya, Nana tampan. Tapi lain kali jangan bawa orang lain lagi ya? Kalo temenmu ini udah bangun, suruh dia nginep aja. Soalnya ini udah larut."
"Iya Ayah!" jawabnya mantap.
Siwon terkekeh, "ya sudah, Ayah mau tidur dulu," Siwon meninggalkan putranya bersama teman anaknya yang masih tertidur pulas di sana.
Setelah Ayahnya pergi, pria yang mengenggam boneka kecil kelinci itu berbisik pada bonekanya sendiri.
"Kelinci, nama dia siapa, ya? Nana malu waktu panggil dia Kakak di taman tadi padahal kan kita seumuran," ia terkikik kemudian memandang wajah pulas temannya itu. "Hai teman perempuan, Aku Nana. Ah, maksudnya Na Jaemin."
Na Jaemin, pria yang mengidap sindrom asperger. Suatu gejala autis tingkat ringan yang terjadi karena faktor genetik atau gangguan pada masa kehamilan yang membuat bayi harus lahir lebih awal.
Autis ini mengganggu sistem komunikasi dua arah, yaitu sering terpeleset atau sulit menggerakan anggota tubuhnya, tapi itu tergantung dengan terapi yang diterapkan.
Memahami dan mendengarkan sesuai dengan keinginan kita, agak sedikit sulit di mengerti penderita sindrom ini. Telinga yang sensitif membuat mereka terganggu dan sakit saat mendengar suara yang keras atau pun bising. Cukup bicara dengan nada yang pelan, penderita ini mungkin bisa memahami apa yang kita inginkan.
Penderita autis ini juga mempunyai keistimewaan, yaitu IQ yang di atas rata-rata. Kepintarannya sedikit berbeda dengan orang normal biasanya, tetapi penderita ini juga sering menjadi target bahan pembullyan.
Tapi tidak dengan Jaemin. Dia tidak dibully melainkan dikucilkan. Cukup menyedihkan baginya karena tidak ada satupun yang ingin berteman dengannya hanya karena dia sedikit berbeda. Padahal ia juga manusia yang harus bersosialisasi.
Yura perlahan membuka matanya, lalu bau dan ruangan yang asing membuatnya seketika merubah posisinya menjadi duduk. Atensinya pun menangkap seorang laki-laki yang mengenakan piyama berwarna pink duduk di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry, na jaemin
ActionApa hanya orang normal saja yang diperlakukan dengan baik dan adil? Sedangkan orang yang memiliki keistimewaan harus diperlakukan layaknya sampah?