"Capa?" tanya Atta melihat bayi mungil yang masih nyenyak dalam tidurnya. Ia kini sedang berada di rumah sakit. Orang tuanya tadi bilang ia akan punya adik baru, tapi bukam dari uminya.
"Namanya Titania Aurelie Nur Hermansyah, Atta mau manggil adeknya siapa?" tanya Krisdayanti yang merupakan ibu dari bayi tersebut. Bayi yang baru saja hadir ke dunia ini kemarin.
"Nul" ujar Atta dengan logat cadelnya yang masih belum hilang padahal dia sudah umur 6 tahun.
"Haha, padahal aku mau manggil dia Aurel aja" ujar Anang yang merupakan ayah bayi tersebut. Atta cemberut mendengar nya.
"Jelek! Atta mau panggil nul aja!" ujar Atta lalu naik keatas ranjang baby Aurel. Abi Atta yang melihat itu langsung menarik Atta.
"Gaboleh dong Atta, kan adeknya masih mau tidur" ujar abi Atta.
"Aaa mau bobok cama nul!!!" rengek Atta. Ia merengek terus menerus hingga mengganggu bayi mungil yang tengah tertidur tersebut hingga ia terbangun dan menangis. Mendengar bayi itu bangun, Atta langsung menghentikan tangisnya. Ia menoleh pada Aurel yang tengah menyusu.
"Mau cama adek nul" ujar Atta.
"Sini sini sama om" Anang lalu menggendong Atta dan duduk di tepi ranjang istrinya yang sedang menyusui Aurel.
"Nul nanti main cama aku ya, nanti, main bola aja gaucah main boneka kayak mimah" ujar Atta. Ia ingin memiliki teman bermain. Kedua adiknya yang perempuan tak suka bermain bola malah suka bermain boneka. Ia ingin bisa bermain bola bersama Aurel.
"Kan adeknya masih kecil, belom bisa main bola, nanti kalo udah gede Atta sama Aurel main bareng ya" ujar Krisdayanti. Atta mengangguk senang. Ia mengamati wajah bayi mungil tersebut. Beberapa menit kemudian bayi itu kembali terlelap.
"Atta mau bobok cama nul" ujar Atta.
"Loh ya gaboleh lah, ayok pulang yok, Atta bobok sama umi aja" ujar umi Atta tapi Atta malah menangis kencang.
"Sst cup cup cup, gaboleh nangis, nanti adeknya bangun lagi" ujar Anang. Atta menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Atta gamau pulang umi" ujar nya sambil berbisik.
"Besok kesini lagi ya, sekarang udah malem, ayok pulang, besok sekolah loh kamu, nanti telat" ujar umi Atta. Atta bersiap untuk menangis lagi, tetapi perhatian nya kini pada Aurel yang memegang tangannya.
Atta menggenggam tangan Aurel gemas. Tangan Aurel jauh lebih kecil dari tangannya. Ia mendekatkan tangan mungil itu ke mulutnya lalu tanpa disangka semua orang, ia menggigit nya hingga Aurel menangis lagi.
Atta mengamati Aurel. Lalu betapa terkejutnya semua orang dewasa disana, Atta tiba - tiba mencium bibir Aurel. Semua terdiam. Aurel pun menghentikan tangisnya.
Malam itu adalah malam pertama dimana kedua insan yang saling mencintai itu bertemu. Tanpa ada perasaan apapun dan pikiran mereka yang hanya berisi mainan mainan dan mainan. Tak ada yang tau jika suatu saat nanti, mereka berdua akan terikat oleh janji suci.
🌌🌌🌌
Keesokan harinya Atta menangis kencang karena ia ingin pergi ke rumah sakit untuk menengok Aurel lagi. Umi dan abi Atta kewalahan dengan tangisannya yang semakin lama bukannya semakin mereda malah semakin kencang. Hari ini abi Atta ada meeting dan umi Atta tidak bisa mengantar Atta kesana karena adik - adik Atta juga tengah rewel.
"Pokokna Atta mau ke Nul!!! Huwaaaaa umiii ayooo ke umah cakit agiiiii" tak patah semangat untuk menemui pujaan hatinya, balita berusia 6 tahun itu terus menangis kencang.
"Atta, hari ini umumnya sama abu sibuk, besok aja nya kita ke rumah sakit" ujar umi Atta. Atta bersiap untuk menangis kencang lagi tapi sebelum itu ia digendong abinya ke mobil.
"Udah jangan nangis terus, ikut abi aja ke kantor" ujar abi Atta. Atta malah menangis kencang. Biasanya ia memang senang jika ikut abinya ke kantor karena ia bisa bermain laptop disana, tapi saat ini ia hanya ingin bertemu Aurel.
"Gaboleh nangis terus dong, cowok kok nangisan gitu, nanti adek Aurel tau terus dia nggak mau temenan sama Atta lagi loh" ujar abi Atta. Atta mengatup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Atta ndak nangis" ujar Atta dengan masih sedikit sesenggukan.
"Yaudah, kalo nggak nangis besok abi anter ke Aurel, kalo masih nangis gausah ketemu Aurel lagi" ujar abi Atta. Atta mengangguk. Walau hatinya masih memaksa ingin ke rumah sakit untuk menemui pujaan hatinya, ia tidak bisa berbuat apa - apa. Ia hanya berharap besok ia bisa bertemu Aurel lagi.
Disisi lain bayi mungil itu tengah menangis. Ia merasa rindu pada seseorang. Ia terus menangis kencang walau kedua orang tuanya sudah berusaha menenangkan nya. Ia membutuhkan orang yang sedang ia rindukan sekarang.
"Sst cup cup cup, anak cantik ngga boleh nangis terus" ujar Krisdayanti. Sedari tadi ia menimang Aurel agar bayi itu berhenti menangis. Tapi tangisannya malah semakin menjadi - jadi.
"Sini biar aku tenangin, kamu istirahat dulu aja" ujar Anang yang kasihan kepada istrinya. Akhirnya Krisdayanti menyerahkan Aurel pada Anang.
"Sst cup cup cup, anak aku yang paling cantik... Mau apa hm? Ini iya mau ini?" Anang memainkan mainan - mainan bayi yang telah ia beli untuk Aurel. Dan juga banyak mainan dari kerabat - kerabatnya yang menjenguk Aurel.
Tangis Aurel berhenti kala ia memeluk salah satu boneka panda. Boneka yang merupakan pemberian dari Atta saat kemarin ia berkunjung. Aurel tertawa senang memainkan boneka tersebut hingga akhirnya ia mengantuk.
🌌🌌🌌
Bayi mungil itu, terlihat berbeda di mata Atta. Melihatnya saja Atta sudah sangat senang. Seperti hari ini, sesuai janji abinya kemarin hari ini Atta kembali menjeguk Aurel bersama abi. Atta terus menatap bayi yang tengah menatapnya juga. Tanpa sepengetahuan para orang dewasa disana, tatapan mereka seakan berbicara jika mereka saling merindukan. Mata mereka berdua berbinar - binar saat saling menatap. Atta tertawa gemas melihat Aurel. Bayi mungil yang gembul itu ikut tertawa. Mereka seakan tengah berkomunikasi lewat tatapan.
"Nul becok kalo kita dah becal Nul nikah cama Atta ya" ujar Atta. Abi Atta yang tengah minum terbatuk mendengar ucapan anaknya. Anang hanya melongo melihat nya. Setelah kemarin di hari pertama Atta kesini dengan kurang ajarnya Atta mencuri first kiss bayinya, kini Atta mengajak anaknya yang bahkan merangkak saja belum bisa untuk menikah. Anang tak habis pikir.
"Aduh aduh, masih kecil kok udah ngomongin nikah hahaha, gemes banget sih" ujar Krisdayanti yang malah gemas dengan tingkah Atta.
"Atta mau nikah cama Nul nanti di gedung tinggi" ujar Atta. Anang dan abi Atta bertatapan lalu mereka terbahak. Mungkin mereka akan menjadi besan suatu hari nanti.
"Nanti pake baju walna cukaan Nul, Nul cuka pake baju walna apa? Nanti Atta beliin" ujar Atta lagi. Aurel hanya menanggapi nya dengan tertawa. Ia menarik baju Atta yang berwarna ungu.
"Nul mau baju walna unu? Nanti kita beli di PIM!" ujar Atta. Aurel mengangguk - anggukan kepalanya. Para orang dewasa disana tertawa mendengar ocehan - ocehan Atta.
Atta menarik tangan mungil Aurel. Ia menaruhnya di pipinya yang sedikit terluka karena ia terjatuh sepulang sekolah tadi.
"Cakit" ujar Atta. Tangan Aurel bergerak mengelus pipi Atta. Atta tersenyum bahagia. Ia mencium pipi Aurel dan sontak membuat Krisdayanti yang melihat itu berteriak.
Ayem gonna Meri yuuuuu
Ai now ndet yu bi mainnnnn
Ayem gona gif mai wooorld
Your nde onli wannnnn
Tet teret teret teret teret teret teret...
My new cerita, semoga kalian suka wkwkwk🤣
Ini cuma my karangan yaaa, semua cerita yang aku publish ngga ada yang berhubungan sama kehidupan mereka. INGAT! HANYA KARANGAN AUTHOR.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Atta and Aurel
RandomSaat Atta sedang tiduran di paha istrinya, tiba - tiba ada anak sulungnya menghampiri nya. "Pa, papa kenal mama dari kapan?" tanya Adam pada papanya. "Sejak mama masih bayi" jawab Atta. Semua anaknya langsung mengerubungi Atta. "Cerita dong pa wa...