Prolog

155 27 3
                                    

Hujan yang turun dimalam itu membuat seorang gadis yang sedang duduk terdiam dikursinya kebingungan.

Kebingungan karena ia masih belum tau,apa yang harus ia lakukan setelahnya.

Menerima seorang Pria kasar demi orang tuanya,atau malah keluarganya yang akan menjadi korbannya.

"Lesti,sudahlah masuk nak ikuti saja perintah ayah jangan kau buat bingung dirimu sendiri." ucap seorang pria paruh baya

Lesti mendongakkan kepalanya menghadap ayahnya,ia tersenyum lalu berkata "apakah harus aku yang menjadi korban lagi?" tanya gadis malang itu

"Tentu saja,siapa lagi yang bisa ayah jadikan alat untuk tukar menukar." Ucap sang ayah

Gadis itupun pergi meninggalkan ayahnya yang sangat licik itu. Ia langsung menuju kekamarnya yang sangat gelap segelap kehidupannya itu.

Tanpa pikir panjang gadis itu langsung mengambil smartphone nya dan menelpon seorang pria

"Saya siap menikah dengan bapak." Ucap gadis itu kepada pria tersebut

"Bagus itu yang saya mau kenapa tidak dari awal saja." Jawab pria tersebut

Lesti secara cepat menghentikan obrolannya dengan pria keji itu,seorang duda tak beranak wajahnya memang tampan manis.

Namun perilakunya yang keji membuat lesti perlu berpikir dan merenung berhari hari.

Hingga akhirnya ia siap menikah dengan pria keji tersebut.

Lesti menangis ditempat tidurnya kala menyadari hidupnya yang sangat gelap itu. Air matanya mengalir deras disertai isakan yang menyedihkan.

Karena hutang orang tuanya yang sangat banyak ia terpaksa harus mau menikah dengan seorang Pengusaha kaya yang keji.

Pengusaha kaya tersebut bernama Fildan Dzakir Ghibran.

End of Darkness in my life (On Going slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang