"ALIYA!" gadis berambut sepundak itu segera menengok dengan mata sedikit merah. Air matanya tertahan di pelupuk mata.
"Kenapa lagi? Mau bilang apa lagi?"
"Kita udahan aja, aku nggak mau kita terus-terusan nyakitin satu sama lain, perasaanku bukan mainan, Al." Laki-laki kurus itu terus menatap gadis yang selama ini Ia cintai, dan mungkin masih.
"Aku paham, aku pergi." Dengan wajah tenang, gadis itu meninggalkan mantan kekasihnya, gelar baru yang pria itu sandang untuknya. Bukan hanya meninggalkan raganya, tapi juga perasaan yang mungkin masih tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUIRKLYALONE
Teen Fiction" Things will never be the same again, It's only the beginning, not the end, I remember calling you up whenever things go south . . . Always discover those feelings that we keep so well hidden, but did You know I keep the deep of love for You? " "Me...