11; Mangga

1K 147 58
                                    

"Ye" ucap Renjun
"Yaudah fix ya? Mayan kita bantuin para abang banting tulang" ucap Haechan yang diangguki para sepupu nya






"Pagiku cerahku, kolor echan bersinar"
"Diem lu kuyang"
"Emosi aja dah nih sempak fir'aun"
"Bacot. Jan nyari gara-gara ya lu"

"Pagi-pagi udah berteman aja ya kalian, bagus-bagus" ucap Lucas merangkul Yangyang dan Haechan yang sudah siap baku hantam

"Berantem ini bang bukan berteman" ucap Yangyang
"Ohh berantem, yaudah lanjut. Gw mau ke kampus. Assalamualaikum" pamit Lucas
"Waalaikumsalam"

"Sampai dimana tadi?" tanya Haechan
"Sampai adegan kolor lu bersinar" jawab Yangyang
"Oh iya lanjut. LU ADA MASALAH PAAN SAMA GW YANG SAMPE BAWA-BAWA KOLOR GW MULU ? SUKA LU SAMA GAMBAR SINCHAN DI KOLOR GW?!"

"Gw-"
"Sekolah bego, ntar telat. Efek orang masuk sekolah hari minggu doang gini nih. Pinter kagak, bangor iya" ucap Renjun mencoba meyadarkan 2 sepupunya itu
"Ceramah mulu lu kayak ustadz" ujar Haechan
"Kenapa ?! Ga suka ?!" ucap Renjun esmosi

"Heh heh udah atuh berantem nya... Mending kalian sekarang pergi ke sekolah, mulung ilmu" lerai Jungwoo yang juga sudah siap berangkat ke kampusnya

"Tau nih, pagi-pagi udah mancing keributan aja si Echan bang" jawab Yangyang
"LAH KOK GW ?! KAN LU YANG MULAI BAHAS-BAHAS KOLOR GW" teriak Haechan tak terima
"Dalam hitungan ke 3 lu semua ga keluar, gw lempar pake tabung gas ya. 1..." hitung Yuta yang sejak tadi menyimak perperangan mereka

"Kabur cok ntar maung nya keluar" ucap Haechan berlari membawa sepatu nya keluar diikuti sepupu lainnya

"Jualan gas sekarang bang yut?" tanya Jungwoo
"Kagak lah" jawab Yuta
"Kok bawa tabung gas?" tanya Jungwoo lagi
"Gw mau beli gas" jawab Yuta

"Sini gw isiin bang"
"Nah bawa nih tabung nya"
"Tapi gas alam ya bang"
"Gas alam gimana?

"Bentar bang" ucap Jungwoo lalu menarik nafas dalam-dalam dan mulai ngeden

Prettttt

Semerbak perpaduan bau jengkol dan kentut jungwoo memenuhi ruangan
"Jungwoo... 1.."
"Assalamualaikum bang yut, gw ngampus dlu hahahah" Jungwoo meletakkan tabung gas tersebut dan berlari keluar

"Kurang ajar! Pagi-pagi udah kena parfum jengkol gw" ucap Yuta menahan amarah nya

Setelah pulang sekolah sesuai perjanjian 00600 dengab Haji Yusuf, mereka akan berjualan mangga hari ini

"Assalamualaikum pak haji" panggil Jeno pelan
"Pak haji... Assalamualaikum" giliran Shotaro kali ini

"PAK HAJI YUSUF! ASSALAMUALAIKUM! KELUAR DONG PAK!" teriak Haechan yang sudah kepanasan terkena sengatan sinar matahari

"Ga ada adab ye lu chan" ucap Renjun menoyor kepala Haechan. Yang ditoyor cuma nyengir

"Waalaikumsalam masuk bang" jawab Haruto membukakan pagar rumahnya
"Bapak lu mana to?" tanya Yangyang
"Bapak ada pengajian bang. Tadi bapak suruh langsung ambil aja mangganya" jawab Haruto
"Yaudah gas atuh" ucap Haechan yang sudah siap dengan 2 karung ditangannya

Ternyata halaman belakang rumah Haruto cukup luas. Terdapat beberapa pohon-pohon buah serta bunga-bunga yang bermekaran, menambah keasrian rumah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nak Cucu Tsuman | NCT (OT23)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang