EPISODE 1

2.3K 244 9
                                    

Apa kalian percaya dengan dunia isekai? Sejujurnya aku adalah type orang yang realistis dan tidak percaya akan hal-hal semacam itu. Tapi..., kini aku memakan kata-kata ku sendiri, pasalnya sekarang aku terjebak dalam dunia yang tidak tau asal usulnya ini.

FLASHBACK

Namaku adalah [your full name] 27tahun, aku adalah seorang perawat di salah satu rumah sakit ternama di Tokyo. Karena hari ini adalah hari liburku, aku pergi Bersama sahabatku keluar untuk bersenang-senang menghabiskan waktu.

"Ne... [name]-chan"

"Hmm.."

"Habis ini bisa kau temani aku membeli manga, di toko buku?" Chiyoko Asami, adalah sahabatku dari kecil, Asami-chan adalah seorang manager rumah sakit tempatku bekerja saat ini, tapi dia adalah seorang maniac dalam hal Manga dan anime. Dia sering menyeretku ke toko buku untuk membeli manga yang katanya baru rilis hari itu juga, dengan alasan manga itu akan segera sold out kalau tidak segera membelinya. Tapi jika aku menolak ajakannya, hal buruk akan menimpaku, pasalnya dia akan terus berbicara tentang isi manga kesukaannya padaku sampai kupingku terasa panas mendengarnya, jadi mau tidak mau aku harus setuju dengannya kalau mau telingaku selamat.

"Hm.. Baiklah"

"Yay.... [name]-chan kau baik sekali"

"hehehe...." Setelah mendengarkan itu aku tertawa garing.

'bagaimana bisa ku tolak? Aku masih sayang dengan telingaku!' batin ku

Skip perjalanan......

Sesampainya di toko buku sahabatku itu langsung melesat ketempat rak manga berada. Sementara aku hanya mengikutinya dari belakang. Sesekali juga aku melihat-lihat buku yang ada di sekelilingku.

"ne..ne... [name]-chan, lihat ini"

"hm...?" aku berjalan menuju saahabatku itu yang tengah membawa sebuah buku manga di tangannya.

"ne [name]-chan, kuberi tahu ini adalah manga yang sangat bagus untuk dibaca, di episode sebelumnya.........." Sambil matanya berbinar-binar dia menjelaskan manganya padaku

'hah... dia mulai lagi' batinku, pasalnya setiap aku pergi menemaninya membeli manga dia akan bercerita tentang episode sebelum manga yang iya beli rilis. Tentu saja aku hanya diam mendengarkan dan sedikit menanyakan sesuatu darinya, biar terkesan seolah mendengarkan hehehe...

"ne, [name]-chan"

"hm..."

"aku akan belikan manga ini untukmu, sebagai hadiah telah menemaniku membeli manga" dengan senyum ceria tanpa dosa dia berkata padaku

"Heh?"

'lagi? Padahal manga yang kau belikan kemarin saja belum ku baca' tidak hanya mendengarkan cerita tentang manga tapi dia juga selalu membelikan ku manga pada akhirnya.

"etto... Asami-chan, bukankah dirimu harus menabung untuk pertunangan mu dengan Arata-kun?" aku mencoba mengalihkan pembicaraan

"Eh..., tidak apa-apa, untukmu apapun akan ku belikan [name]-chan" dengan mengedipkan mata dia berkata

"Eh.., bukan itu yang ku maksud Asami-chan" panik ku

'kemarin dan hari sebelumnya dan sebelumnya kau juga membelikan ku manga, Aasami-channnnn' jerit batinku

"sudahlah [name]-chan, aku hanya membelikan mu satu manga saja, itu tidak akan membuatku bangkrut, hehehe"

'tentu saja kau tidak bangkrut gaji mu saja di atas gaji ku, poor me'

Setelah dengan segala usaha yang kuberikan untuk menghentikannya membeli manga untukku, tapi tetap saja pada akhirnya dia membelikan ku manga itu.

Manga yang Asami-chan belikan adalah kelanjutan dari manga yang dia belikan kemarin. Sejujurnya Asami-chan tau kalau aku tidak terlalu suka dengan manga ataupun anime, tapi dia bilang padaku...

'kau tidak harus jadi dewasa terus, yang hidup lurus sesuai aturan, [name]-chan! kadang kala kau harus menjadi anak-anak supaya bisa menikmati hidup ini, hehehe...'

Jujur saja setelah mendengar itu hatiku terketuk, dan mencoba untuk melakukannya, tapi.... Aku adalah aku, di paksa membaca manga ataupun menonton anime pun aku tidak merasakan ada yang berbeda dengan diriku.

Skip time....

Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan badanku di kasurku yang empuk sebentar, kemudian aku beranjak mandi dan pergi ke dapur untuk memasak sesuatu guna mengisi perutku yang kosong. Setelah itu untuk mengisi waktuku yang kosong aku mencoba membaca manga yang kemarin Asami-chan belikan, kalau bisa, manga yang baru dia belikan hari ini aku akan membacanya juga.

Selang setengah jam....

Satu jam....

Dua jam.....

Akhirnya manga itu selesai ku baca.

"hm... Tokyo Revengers? menurutku ini cerita yang menarik, tapi.. itu adalah Tindakan yang bodoh, apa gunanya bergabung dalam sebuah gang jika pada akhirnya kau akan mati? Bukankah itu sia-sia, seharusnya kau perbaiki hidupmu yang berantakan agar orang di sekeliling mu juga Bahagia"

"hah.... Memang gang preman itu tidak ada faedahnya"

Semalaman aku mengumpat dan menceramahi manga tersebut, sampai akhirnya aku tertidur.

.

.

Keesokan Harinya....

Cip.. cip... cip....

Suara burung bersahutan diluar jendela kamar

"ughh..... tidurku nyenyak sekali" sambil merenggangkan tubuhku aku turun dari Kasur

"jam berapa sekarang?" dan aku menoleh kearah jam

"oh.. jam 06.00, aku harus segera mandi dan berangkat kerja"

'Ehm.. mengapa aku sedikit merasa aneh ya' sambil mengumpulkan nyawa aku berjalan menuju kaca dengan santainya, karena kebiasaan ku setelah bangun tidur aku selalu mengaca.

Tapi...

KYAAAAAAA.............. WHAT THE....TITITTTTTTTT (SENSOR)

*Autor: maaf untuk anak dibawah umur tidak disarankan membaca perkataan [name] karena terlalu tidak berakhlaq. Lanjut.............

"Ap-.. ap-.. APA YANG TERJADI DENGAN TUBUHKU!!!!!"

BERSAMBUNG..............

Eng ing eng.... Terimakasih telah membaca cerita yang saya buat, jangan lupa kasih bintang ya, supaya autor rajin update.

See you next chapter......

Tokyo Revengers (Sano Manjiro x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang