melepaskan

1.2K 153 10
                                    


Setelah 2 hari menjalani pemeriksaan menyeluruh, hari ini Gupi diperbolehkan untuk kembali pulang namun dengan aktifitas yang terbatas tentunya.

"Mew kemaren nelpon, phi bilang kamu tidur di rumah phi" kabar Mild pada Gupi yang duduk di kursi roda.

Gupi hanya mengangguk menanggapi perkataan Mild.

"Mew pulang hari ini kan?"

"Iya phi, jadi kita harus cepat"
 
Mild yang mendorong kursi roda Gupi kembali terdiam tak bergerak

"Gupi bisa jaga diri kok phi" Gupi menggenggam tangan Mild yang hangat, meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.

..

Mild pergi mengantarkan Gupi ke apartemennya, membantu Gupi untuk mempersiapkan semua barang-barangnya.

"Gup?...." Mild menegur Gupi yang terlihat sedang menelpon seseorang.

"Phi Mew" jawab Gupi menunjuk handphonenya.

"Halo phi"

"Morning sayang! Kamu udah bangun"

"Udah phi. Phi Mew pulang hari ini kan"

"Iya sayang. Duh phi gasabar pengen cium"

Gupi mencoba sekuat tenaga untuk menahan isak tangis yang begitu menyesakkan dadanya.

"Oiya, phi bawain banyak coklat loh buat kamuu!! Tunggu phi pulang ya sayang"

"I-iya phi. Cepet pulang ya, Gupi kangen"

"Yaudah phi mau mandi dulu ya sayang. Love you kesayangan phi"

Telpon diputus sepihak, Gupi menundukkan kepalanya, mencoba menahan tangisan sekuat-kuatnya. Dadanya begitu sesak, pikirannya terus bertanya-tanya, apakah keputusan yang ia pilih benar? Harus meninggalkan orang yang paling dicintai?

"Ayo phi" ucap Gupi berdiri mengambil kopernya.

Mild hanya diam menatap Gupi yang membelakanginya dengan koper besar yang ia bawa.

Gupi membalikkan tubuhnya saat mendengarkan suara isak tangis dari Mild.

"Gupi hiks... Jangan"

Tangan Mild bergetar berusaha menahan kepergian Gupi, meski ia tau hal itu tidak akan mengubah keputusan bulat Gupi.

Gupi mengelus pipi Mild dengan lembut
"Phi.... Gupi gak pergi! Gupi cuman mau biarin phi'Mew bahagia, setelah semuanya membaik Gupi janji bakal balik lagi" Gupi tersenyum seraya memeluk tubuh dingin Mild.

Mild berdiri menarik napasnya berusaha mengikuti apa yang sudah Gupi putuskan.

Diperjalanan menuju bandara tak ada percakapan diantara mereka, Gupi hanya tersenyum sembari menikmati angin yang berhembus kencang.

"Kamu udah kabarin Kaownah?" Mild membuka pembicaraan.

"Sudah phi"

Suasana kembali sunyi sepi, Gupi begitu menikmati perjalanannya seolah-olah ini akan menjadi terakhir kalinya ia merasakan angin.
Mild sesekali melirik ke arah Gupi untuk memastikan Gupi masih bernafas, bukan hal yang aneh karna Mild selalu melakukan hal itu sejak pertama kali ia mengetahui penyakit yang diderita Gupi.

....

Kaownah, Turbo serta Mild berusaha tersenyum melepas kepergian Gupi.

"Phi jaga diri baik-baik ya! Tunggu Gupi pulang" Gupi memeluk Mild seraya menepuk punggungnya.

Gupi or KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang