" bukankah ini semua kesalahan mu jika kau tak melakukan hal itu mungkin sekarang kita masih baik baik saja "
" kau itu selalu membebani ku saja seharusnya kau bisa seperti mereka, tidak hanya duduk dan makan seenaknya saya bukan pembantu "
_____
" STOP! " Aksa berteriak ia tak sadar kalau dia mengeluarkan air matanya.
" ahkkkk sial aku tidak ingin mengingatnya " Aksa bangun dari tidurnya dengan wajah yang tampak sangat pucat.
Aksa melihat handphone nya yang di penuhi notification tapi ia hanya melihatnya tanpa membalasnya , ia terlalu malas membalas pesan pesan itu
" WOI KNP SAA? " teriak Kenzo karna khawatir.
" kok di rumah sih sejak kpn? " tanya Aksa
" Baru, saa are you okay? muka mu pucat banget " kenzo yang memberanikan diri untuk bertanya sekedar ingin tau sahabatnya ini kenapa tidak heran kenapa kenzo sangat begitu peduli kenzo mengenal aksa sedari kecil jadi ia tau bahwa sekarang aksa sedang tidak baik baik saja.
" saa mimpi lagi? C'mon saa kamu harus bisa lupain semua itu! " kenzo mencoba menyakinkan aksa agar melupakan apa yang terjadi di masa lampaunya.
" Zo kamu pikir aku mau ingatan ini selalu hadir, semua hal itu selalu menghantuiku, aku juga mau lepas dari derita ini tapi aku sendiri ga tau harus bagaimana? semakin aku ingin menghilangkan ingatan itu semakin sakit rasanya. Zo seumur hidupku aku ga punya kenangan indah sekalipun ga ada lalu bagaimana aku bisa move on dari semua ini? " Aksa menjelaskan semuanya pada Kenzo ia juga capek dengan semua ingatan buruk itu.
" Kamu aja yang ga mau buka mata saa ada banyak hal yang bisa kamu lakukan tapi pada dasar kamu sendiri yang membuatmu terjebak dalam semua itu. " Setelah Kenzo mengucapkan kalimat itu ia langsung meninggalkan Aksa.
" cepatlah aku sudah menyiapkan makan di bawah " ucap Kenzo.
________
Aksa sedang menuruni anak tangga melihat banyak sekali makanan yang Kenzo bawa dari rumahnya ia pun berlari menghampiri meja makan tersebut....
" Ya! bukankah ini terlalu banyak kita tidak mungkin bisa menghabiskan semua ini " ucap Aksa yang tak percaya bahwa Kenzo membawa banyak sekali makanan.
" jangan seperti ini aku jadi tidak enak dengan mama mu " Aksa menunduk.
" Hehhh bukannya kamu selalu bilang zo pengen masakan mama mu malas beli di luar , malas buat dan apalah itu jadi aku bilang ke mama buatin makanan yang banyak untuk Aksa, gimana sih " jawab Kenzo kesal.
" hehe tapi ini kebanyakan " ucap Aksa sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
" gapapa nanti dipanasin lagi skuyy makan "
Selesainya makan mereka bermain PS sambil memakan makanan ringan, terlihat jelas Aksa tidak fokus dengan game tersebut hingga membuatnya selalu kalah dari Kenzo....
" Yesss menang lagi makanya saa jangan kebanyakan main barbie haha " Kenzo terlihat sangat senang karna berhasil mengalahkan Aksa tetapi Aksa masih diam dalam lamunannya.
" Dihh bocah ngambekkan " ledek Kenzo.
" ZOYII! " Aksa langsung berteriak hingga membuat Kenzo terkejut, ya benar aksa lebih suka menganggil kenzo dengan sebutan zoyi.
" Astagfirullah Asaaaa kamu mau bikin aku serangan jantung haaa gila lu ! Kenzo mengelus dadanya mencoba mengatur napasnya agak kembali nornal.
" kamu benar zo aku harus mencari jalan keluar dari mimpi buruk ini tapi gimana aku ga ngerti harus bagaimana? apa yang harus aku lakukan ahkkk aku seperti anak kecil yang tidak mengerti apa apa " Aksa tampak berpikir keras.
" hahaha.. pergilah dan temukan jati dirimu " ucap Kenzo.
" tap..." belum sempat Aksa melanjutkan ucapannya Kenzo langsung memotongnya.
" yakinlah sedikit demi sedikit semua mimpi buruk itu akan hilang. " ucap Kenzo sambil tersenyum ia senang melihat sahabatnya ini ingin kembali menemukan jati dirinya yang sebenarnya.
" kuy lanjut main masa tadi kalah haha... cupu luu " ledek Kenzo.
" enak aja tadi ga fokus ayolah lanjut " mereka berdua melanjutkan permainannya.
_______
" aku pulang " ucap Kenzo dengan wajah lesunya.
" Ya! apa kau melupakan sesuatu ? " tanya Aksa sambil tersenyum lebar.
" Gaada pulang ya " Kenzo hendak berlari meninggalkan Aksa tapi untungnya Aksa sangat cepat menahannya.
" jangan memperlihatkan wajah tanpa dosa itu Zoyi " Aksa meraih tangan Kenzo dan meletakkan 10 barbie di tangan Kenzo dengan wajah tampak bahagia.
" curang lu saa banyak banget anjirr " oceh Kenzo.
" makanya kebanyakkan main barbie sihh lu main PS aja kalah, aku kasih banyak biar ga kesepian"
Aksa san Kenzo selalu melakukan hal itu jika mereka sedang bertarung tentang apapun itu mereka selalu melibatkan barbie entah kenapa harus barbie, pada intinya satu sama lain tidak mau mengalah meski mereka tau salah satu di antara mereka harus ada yang merelakan.
" Salam sama mama bilang makasih masakannya emang paling enak " ucap Aksa sebelum Kenzo pergi.
" ohiya lupa Saa mama suruh kamu ke rumah datang ya besok " Kenzo yang lupa sambil memukul lengan Aksa.
" ahkk sakit begoo, iya besok ke sana acara apa emang? "
" Hehhh emang kalau mama suruh ke rumah cuma ada acara doang ? " Kenzo bertanya dengan nada tinngi.
" gasihh iyaiya, buru gih pulang bau tai cicak lu! " ucap Aksa sambil mendorong pelan Kenzo.
Aksa pun masuk kembali kedalam rumah menatapi setiap sisi rumah yang selalu kotor ketika ada Kenzo ia langsung membersihkan sampah yang berserakan dimana mana merapikan kembali bantal yang entah di mana bajunya...
" Astagfirulah Kenzo beban keluarga gasih jangan bilang kalau lagi gaada mama nya kelakukan dia begini, ini rumah udah kayak pembuangan sampah " oceh Aksa.
Setelah menyelesaikan semuanya Aksa sekarang berbaring di kasurnya....
" di mana aku bisa menemukan diriku yang sebenarnya? " Aksa memcoba mengingat kenangan kenangan indah pada dirinya tapi itu semua nihil...
" ahkkkk andai aja waktu itu aku ada, pasti sampai detik ini aku menjadi manusia yang sangat beruntung tapi kembali itu hanyalah kata ( andai )dan tidak akan merubah segalanya "
__________
hello everyone...
selamat membaca dan selalu support author dengan vote cerita ini:)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL MEMORIES WITH YOU
General FictionSemenjak papanya meninggal dunia Aksa menjadi pribadi yang sangat dingin,penyendiri dan sulit di mengerti. Aksa Nadhirizky kembali mengumpulkan keberaniannya untuk menghadapi dunia yang tampak menyeramkan baginya. Hingga akhirnya ia bertemu dengan s...