𝗯𝗼𝗻𝘂𝘀 𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿!

3.9K 473 98
                                    

Jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi...

✧・゚: *✧・゚:*

3 years later

"Lepaskan dia Sukuna!" teriak Megumi yang tak terima kalau Sukuna menyentuh [Name] sedikitpun.

"Hahaha. Nggak," jawab Sukuna.

Megumi memandang tajam Sukuna, sedangkan Sukuna tersenyum puas.

[Name] yang berdiri di antara mereka hanya bisa tersenyum kaku. Ini... Aku harus gimana?

Kedua lengan [Name] ditarik oleh Megumi maupun Sukuna.

"Kubilang lepas!" teriak Megumi sambil menarik lengan [Name].

"Kubilang nggak," jawab Sukuna tak mau kalah.

Perempatan muncul di dahi Megumi. Habis sudah kesabarannya. Dia melepas paksa genggaman Sukuna pada lengan [Name] dan menarik [Name] ke dalam pelukannya.

"Astaga, padahal aku cuma mau ngobrol sama bocah ubanan ini."

"Pergi kau Sukuna," balas Megumi penuh dengan tekanan.

Tanpa basa basi, Megumi membawa [Name] menjauh dari Sukuna. Jujur, Megumi kesal karena Sukuna selalu berusaha mendekati [Name].

Padahal Megumi dan [Name] sendiri tidak mempuyai status apapun yang lebih dari seorang teman dekat.

"Anu, Megumi-san kenapa...?" tanya [Name] hati-hati.

Megumi tidak menjawab, dia terus berjalan membawa [Name]. Ketika sampai di tempat sepi, Megumi mendorong [Name] ke dinding dan mengunci sang gadis dengan satu tangannya.

[Name] hanya memasang ekspresi kebingungan. Bingung dengan perlakuan Megumi.

"Megumi-san...?"

Yang dipanggil menatap [Name]. Muka Megumi sedikit memerah.

 Muka Megumi sedikit memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"[Name]."

"Y-ya?"

"Suka."

"Uh, maaf?"

"Aku menyukaimu, [Name]."

"Eh?"

[Name] membatu. [Name].exe has stopped working...

"Tiga tahun lalu aku pernah menyatakan perasaanku pas kau tertidur," kata Megumi menatap [Name] lurus-lurus. "Dan sekarang aku mau mengulangnya dengan cara yang benar."

"H-hah?"

"Sekali lagi, aku menyukaimu [Name]."

Oke, muka [Name] sudah semerah tomat sekarang. Spontan [Name] menggunakan kedua tangannya untuk menutup muka malunya. Otaknya tak bisa berpikir dengan benar sekarang dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasa.

"Ah itu, duh, eum," ucap [Name] gelagapan.

"Jadi, apa jawabanmu?" tanya Megumi.

[Name] mengalihkan pandangannya dari Megumi.

"I-itu..."

✧・゚: *✧・゚:*

...apa jawabanmu [Name]?

apa jawabanmu [Name]?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




flower: f. megumi – tamat.








note:
asique udah beneran tamat.

1st of all, i wanna say makasih banyak buat kalian—readers yang udah setia nungguin update cerita ini tiap hari. makasih juga buat vote, comment-nya yang bisa ngebuat aku senyum atau ga ketawa sendiri. and also thank you 4 silent readers:D

mohon maaf kalau fanfic ini banyak kesalahannya, kurang memuaskan, etc. aku bukan penulis pro dan masih dalam proses belajar. jadi, trimakasi atas pengertiannya!

oh yea, btw, aku bakal bikin fanfic lagi. dengan chara jjk lagi (haha. sorry, lagi bucin jjk). di-publish kapan? itu masi blum pasti. doain aja pas libur ya -,-

soooo, that's all. sekali lagi, makasi banyak buat kalyan semua<3

c u on another book!

with luv, nana.

𝗳𝗹𝗼𝘄𝗲𝗿 ; f. megumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang