"Loo ngapain bentak Alen hah"ucap bang Alva kepada aska.
"Emang kenapa kalau gue bentak anak manja itu"ucap Aska menunjuk Alen.
"Jaga omongan lo"bentak Alva kepada aska.
"Udah kalian ko malah berantem sih"ucap mama.
"Ayo duduk kita makan"ucap sang ayah.mereka pun semua duduk dengan tenang.
Alva melirik Elisa dengan tatapan sulit di artikan."Ma dia siapa"ucap Alva menunjuk Elisa dengan dagu nya.
"Ooh ini dia itu Adek angkat kamu,kamu bisa terima dia kan"ucap mama sambil mengelus rambut Elisa.
Elisa pun hanya tersenyum canggung kepada Alva.
"Hay kak kenalin nama aku Elisa"ucap Elisa dengan mengangkat tangan nya untuk menjabat tangan tapi Alva hanya acuh tak acuh terhadap Elisa.
"Alva kamu nggak boleh gitu sama Adek kamu dong"ucap sang mama tak terima.
"Ma Adek aku itu cuma Alen sama aska bukan dia"sambil menunjuk Elisa.
Mata Elisa pun berkaca kaca dan mengeluarkan air mata nya.
"Ma kak alva bentak Hiks hiks Elisa hiks hiks gara gara Alen bisikin hiks kak alva hiks kalau aku jahat Hiks hiks"ucap Elisa di pelukan mama sambil terisak.
"Heh kok gue sih,gue dari tadi dia yah"ucap Alen tak terima.
"Alen cukup kamu itu bikin masalah terus sama Elisa apa kamu iri sama Elisa"teriak mama kepada Alen.
"Ma mama apaansi bentak Alen,Alen itu nggak bisikin aku apa apa tentang dia"Alva pun angkat bicara karena tak terima adiknya di bentak.
"Alva dengerin mama Alen itu biang masalah di keluarga ini terus nilai nya itu rendah tinggikan juga Elisa terus dia makin dewasa makin nggak ada sopan santun nya,terus dia itu sudah malu maluin Elisa kalau Elisa itu anak pungut"teriak ucap mama
"Dan kamu nggak usah belain anak manja itu"lanjut mama
Mama melirik Alen dengan tatapan tajam.alen berlari menaiki tangga menuju kamar nya
Alen menutup pintu kamarnya dengan keras menimbulkan suara besar."Hiks hiks kenapa pada belain Elisa sih sebenarnya anaknya Elisa atau aku hiks hiks hiks"ucap Alen terisak di balik selimut tebalnya.
Suara pintu terbuka Alen pun membuka selimut nya dan menemukan Abang nya telah menatapnya.
Alva berjalan dan duduk di samping tempat tidur Alen.
"Abang ngapain di sini"ucap Alen.
"Udah jangan di pikiran ya kata kata mama tadi dia kayak nya emosi jadi dia bilang gitu deh ke kamu"ucap Alva mengelus rambut alen.
Alen melirik Abang nya yang sedang menatapnya dengan tatapan sendu.
Abang nggak tau kalau mama itu sering marahin Alen setiap hari bukan cuma itu tapi di pukul Alen juga.batin Alen.
"Kamu kenapa liatin Abang kayak gitu"ucap Alva heran.
Alen cuma menjawab dengan gelengan kepala saja.
"Gimana sekolah kamu baik baik aja kan"tanya Alva kepada sang adiknya.
"Iya baik baik aja kok bang"ucap Alen
"Kamu yang rajin belajar nya kan kamu ujian jadi bisa lulus deh"ucap Alva.
"Iya pasti Alen bisa lulus ko demi Abang"ucap Alen sambil tersenyum
Alva hanya menggeleng melihat tingkah adiknya.
"Yaudah kamu tidur Abang temenin sampai Alen tidur"
"Iya"ucap Alen menarik selimutnya sampai di depan dadanya.
Alva pun mengelus gelus rambut alen.
Mata Alen pun perlahan tertutup.
Alva pun melihat Alen menutup matanya dia pun berjalan menuju lampu dan mematikannya dan berjalan menuju pintu dan ia pun menutup pintu dengan perlahan.Jangan lupa like✨
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK TERENDAH ✓
Historical FictionSeseorang gadis yg tidak dianggap setelah kedatangan gadis yang bernama Elisa.