Hari ini Jogja sangat indah
Haechan Livaro Pramudya. Lelaki berdarah Sunda yang baru saja meminang kekasihnya Alin Kirana Putri Aditya dua hari yang lalu. Mematahkan kepercayaan Bapak Alin yang dimana katanya keturunan Sunda dan keturunan Jawa tidak bisa bersama. Meyakinkan pria berumur 50 tahun itu bahwa dirinya yang masih 25 tahun bisa membawa putri sulung keluarga Aditya itu untuk sukses dan bahagia bersama.
"Besok jadi jalan-jalan?"
Malam ini keluarga Aditya dan juga Haechan tengah berkumpul di ruang tengah rumah milik sang kepala keluarga. Menonton TV bersama sambil mengobrol kegiatan yang esok akan mereka lakukan.
"Jadi pak, besok Alin sama mas Haechan bakalan berangkat sekitar jam tujuh pagi" ucap si sulung menjawab pertanyaan Bapaknya.
Haechan dan Alin memang sengaja ingin berjalan-jalan di Jogja sebelum si pria berangkat kembali ke Bandung untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Nyatanya libur empat hari untuk acara lamaran tetap membuat pekerjaan Haechan sebagai pemilik restoran menumpuk. Ayah dan ibunya bahkan sudah berangkat kembali ke Bandung sehari setelah lamaran dengan alasan yang sama.
"Nak Haechan jaga Alin ya. Jangan macam-macam kamu! Belum nikah"
"Ih bapak, Alin udah gede ya. Nggak perlu juga suruh mas Haechan jaga Alin"
Haechan terkekeh mendengarnya. Alin memang sudah dewasa, umurnya saja hanya setahun dibawahnya. Tapi sungguh Alin sangat lucu, Haechan terkadang berpikir sifat gadis itu masih seperti anak-anak. "Iya pak, besok saya pasti jagain Alin. Saya juga nggak akan macam-macam kok, tapi kalo semacam boleh ya pak?"
"Heh! Apa-apaan kamu?! Nggak Bapak izinin pergi loh"
"Nggak pak, bercanda. Hehe"
'🐻Haechan Dan Jogja🐻'
"Mas Haechan, jangan lupa nanti pulangnya beliin gudeg yang di Malioboro ya" ucap Jisung.
Jisung itu adik laki-laki Alin. Umurnya masih 17 tahun dan baru lulus sekolah tahun depan. Niatnya sih ingin melanjutkan kuliah di Bandung yang ada tumpangan rumahnya. Kan lumayan nggak keluar duit buat nge kost.
"Iya Ji. Jaga rumah yang bener. Bapak ibu lagi ke rumah Mbah dan mas sama mba mau pergi. Temen-temennya diomongin nanti jangan ngerusak rumah!" Haechan yang sedang memakai helm itu menjawab. Dirinya dan Alin akan jalan-jalan pakai motor saja. Itu pun motor Scoopy milik bapak Alin. Kalo pake mobil katanya kurang enak buat jalan-jalan. Nggak bisa angin-anginan kalo kata Haechan mah. Dan berakhir mobil berwarna silver milik Haechan yang dibawa bapak ibu ke rumah mbah.
"Yuk mas" Alin yang sudah siap itu mengambil helmnya.
"Yaudah, mas sama mba berangkat dulu ya Ji"
Jisung menyalimi tangan kedua orang yang lebih tua itu "Hati-hati" jawabnya.
'🐻Haechan Dan Jogja🐻'
Dua sejoli berbeda darah keturunan itu tengah berjalan-jalan di Malioboro. Si pria yang selalu menggenggam erat tangan sang wanita seolah tak akan membiarkannya pergi kemanapun. Menikmati jalanan ramai itu dan juga memilah-milah tempat makan yang tepat untuk mereka sarapan.
"Kesana aja yuk!" Ucap Alin sambil menunjuk sebuah tempat makan lesehan yang terlihat tradisional tapi juga modern.
Haechan hanya mengangguk. Dirinya mengikuti Alin yang menariknya ke dalam tempat makan itu. Memilih duduk lesehan di meja paling pinggir yang menempel dengan dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan dan Jogja [END]
FanfictionOneshoot Satu hari bersama Haechan dan Jogja. "Mas Haechan dan Jogja, keduanya terlalu indah" "Jogja yang jarang aku kunjungi ini memang sangat indah. Tapi, kenapa bidadari yang ada di depanku ini rasanya lebih indah?" ----- Bahasa semi baku, pokokn...