Warning smooth ahead! +18
Tidak mau baca? Skip saja sana.Mentari pagi. Kembali menyinari dunia. Pagi-pagi begini enakan buat sarapan. Lagi masak malah di ganggu orang. Eh ujung-ujung nya malah jadi ambyar.
Itulah yang sedari tadi terjadi di rumah Russia. Pagi itu Finland yang sedang menginap di rumah Russia dibuat terkejut. Bahwa sang pemilik rumah sudah terbangun. Padahal tadi pagi ia masih tertidur lelap diatas kasur.
Namun karena sedang sibuk. Finland mengacuhkannya dan membuat Russia kesal. Diam-diam ia membuka resleting celana Finland dan memasukkan tangannya kesana. Memegang dan mengocok sesuatu yang ada didalam sana.
Finland yang masih memasak terganggu dengan kelakukan mesum sang pemilik rumah. Dengan kasarnya ia menepis tangan yang memegang "pisang" nya sedari tadi.
Russia : "kau kenapa sih"
Finland : "Harus nya aku yang bertanya. Kenapa tangan nakal mu itu tidak bisa di kondisikan sih?" ucap Finn ketus. Namun kejailan Russ kembali berulah.
Ia kembali memasukkan satu tangannya ke resleting celana yang masih terbuka. Ia kembali memainkan pisang itu. Sementara tangan satunya memeluk pinggang Finland dengan erat. Ia juga terkadang menciumi leher Finland yang masih mulus.
Finland yang tidak tahan langsung mematikan kompor. Berbalik lalu memukul kepala Russia keras-keras menggunakan centongan. Hahaha.. Kasian.
Alhasil Russia marah dan melemparnya ke tembok. Menahannya dan menatap nya.
Russia : "dasar tamu tidak ada adab"
Finland : "cih, harusnya kamu introspeksi diri dulu dong--" tanpa basa-basi Russia langsung mencium bibir manis Finland dan melumatnya.
Tinggal Finland harus menahan diri agar tidak terbawa ke dalam permainan Russia. Namun sepertinya Russ melepaskan ciuman mereka hingga air Saliva mereka menggantung diantara mereka.
Lalu ia berjongkok dan mengeluarkan sebuah pisang putih yang sudah agak lengket dan menjilatinya. Mula-mula ia menjilati ujung pisang tersebut lama-kelamaan ia memasukannya kedalam mulutnya.
Menghisapnya dan menggigitnya sedikit. Finland mengerang seiringan dengan hisapan kuat Russia. Hingga cairan putih keluar begitu banyak dan membasahi mulut Russia.
Wajah Finland seketika memerah. Dengan segera ia memalingkan wajah. Russia terkekeh dan terus menerus menggodanya. Mengajaknya untuk mau melakukan hal menyenangkan bersamanya dikamar.
Namun Finland terus menerus menolak dan terkadang sebagai balasan ia memukul keras wajah Russia hingga bonyok. Namun tidak menghalangi Russ. Untuk memuaskan hasratnya.
Dengan teknik cerdik ia menggendong Finland dengan paksa ke dalam kamar. Mengunci pintu dan menutup rapat jendela. Lalu membanting tubuh kecil Finn ke atas kasur dan menindihnya.
Finland mencoba untuk melepaskan diri namun selalu gagal. Pada akhirnya ia sadar satu-satunya jalan keluar saat ini adalah membiarkan Russ bermain dengannya. Dengan begitulah pada akhirnya sang beruang berhasil menundukkannya.
Dengan perlahan namun pasti ia membuka baju Finland hingga dadanya terekspos. Tangannya yang tidak sabar memegang setiap inci tubuh Finn dari dada turun ke perut. Kemudian ia menciumi puting imut Finland.
Menjilat serta melumatinya. Finland kembali mengerang pertanda ia agak menyukai permainannya. Tidak sampai disitu. Ia membuka celana Finland juga boxernya. Mengangkat kaki Finland dan diam-diam memasukan satu jarinya ke dalam lubang sempit.
Sebelum itu menjilati dulu jarinya baru memasukan nya kedalam lubang. Lalu ia menggerakan jarinya dengan perlahan. Finland terus mengerang hingga erangannya semakin menjadi-jadi. Gerakan jari nakal itu semakin cepat. Membuat nafas Finland terengah-engah.
Hingga membuat Finland kewalahan dan akhirnya cairan putih kembali keluar membasahi tangan Russia. Ia pun mengeluarkan jari itu dan menghisapnya. Lalu memasukan dua jarinya kedalam lubang Finland. Melakukan hal yang sama hingga cairan putih tidak hentinya keluar dari lubang tersebut.
Finland sempat meminta jeda sejenak namun sepertinya Russia masih menginginkan yang lebih. Ia segera membuka resleting sendiri dan mengeluarkan "pisang" nya yang bisa dibilang besar. Lebih besar daripada punya Finland.
Finn gemetar. Melihat betapa besar nya pisang itu dibandingkan dengan ukuran lubangnya sendiri. Ia sempat ragu dan menatap melas Russia.
Dengan "gentle" ia menenangkan Finn. Meyakinnya bahwa hal ini tidak akan sakit. Yaa.. Mungkin di awal. Tapi lanjut-an pasti seru.
Finn masih agak ragu. Jadi Russ kembali meyakinkannya dengan cara mencium serta melumat bibirnya sebagai pengalihan. Di sisi lain ia perlahan memasukkan pisang nya sendiri ke dalam lubang sempit itu.
Finland kembali mengerang dan kali ini dengan suasana berbeda. Ia mengalungkan lengannya ke leher Russia. Dan terus menikmati lumatan dan genjotan dari Russ. Semakin lama semakin di percepat.
Setelah ciuman terlepas desahan dan erangan terus terdengar.
.
.Mereka pun melanjutkan aktivitas absurd mereka hingga entah jam berapa.
Author : "saya aja bingung :/"
The End
ꓸ᭄ꦿ⃔❦New Recepies Unlocked!
⟡ᗰᴏʀɴɪɴɢ ᗪᴇssᴇʀᴛ
KAMU SEDANG MEMBACA
ᑭᴜᴍᴘᴋɪɴ ᵒʳ ᑕʜᴇᴇsᴇᴄᴀᴋᴇ?ꓸ᭄ꦿ⃔♥
FanfictionShip。˚༷。˚༷ ·࣭̣࣪̇ Hissshh ada deehh. Hehehe