Selamat membaca^^
⚠️ Warning typo ⚠️
Matahari mulai terbit menyinari bumi, membuat sang bulan perlahan memudar
Yuta terbangun dan melihat kesebelahnya yang sudah kosong sepertinya Xiaojun sudah bangun pikir yuta. Ia segera mengambil tongkat yang ada di sebelah tempat tidurnya lalu berjalan menuju balkon kamar untuk melihat pemandangan di pagi hari, itu membuat nya teringat akan masa lalu yang indah dan Juga Winwin
"Papa, sudah bangun?" Ucap Jaemin memasuki kamar yuta
"Papa sudah bangun sayang ada apa?" Tanya lembut Yuta pada jaemin
"Nana, sudah menyiapkan air hangat sebaiknya papa mandi sekarang, setelah itu kita makan" ucap lembut jaemin sambil tersenyum lembut ke arah yuta
"Dejun dan Taro kemana sayang?, Kenapa kau yang menyiapkan semua kau itu sedang hamil" Tanya yuta khawatir sementara jaemin hanya membalasnya dengan senyuman
"Nana, hanya menyiapkan air mandi makanan di masak oleh Dejun Ge dan taro, ngomong-ngomong soal itu tadi mereka pamit untuk melihat persiapan pernikahan Taro dan juga menjemput Injun di bandara" jelas jaemin panjang lembar
"Syukurlah papa sangat merindukan Injun" Jaemin tersenyum melihat ke arah Yuta
"Nana juga Rinduuuuu sekali dengan Injun"
.
.
.Jam menunjukan pukul 10:35 dan yuta bisa mendengar dengan jelas suara mobil dari Halaman depan rumahnya, ayolah meskipun sudah tua tapi pendengaran yuta masih cukup baik
"Papa, tebak siapa yang datang" xiaojun memasuki kamar yuta dengan semangat, beberapa saat kemudian muncul seseorang yang sangat Yuta rindukan selama ini
"Papa.... Injun rindu papa" Renjun berlari kecil lalu memeluk Yuta yang tengah membaca buku di sebuah sofa yang ada di kamarnya, begitupun Yuta yang membalas pelukan Renjun
"Papa juga merindukanmu Injuniee, kau semakin manis saja" Renjun Terkekeh mendengar pujian dari sang Ayah
"Ah, dimana Haechan dan Chenle? Mereka ikut kan?" Renjun mengangguk tak lama Haechan masuk ke kamar Yuta sambil menggendong Chenle yang baru berusia tiga tahun
"Papa Yuta, keadaan mu baik kan?" Tanya Ranah Haechan yuta hanya mengangguk dan tersenyum, Haechan memang memiliki hubungan yang baik dengan seluruh keluarga Renjun sejak awal.
"Biar aku yang menggedor Lele, kau istirahat di kamarku saja Chan" Haechan mengangguk tapi sebelum keluar Xiaojun menahannya
"Chan jangan lupa ya nanti sore, ikut aku kerumahku untuk bertemu Hendery" Haechan dan Hendery memang bersaudara, Haechan juga tau masalah perselingkuhan kakaknya tersebut dan jujur saja ia sangat malu
"Baik Dejun ge aku permisi dulu" Xiaojun menggangguk dan membiarkan Haechan pergi ke kamar Renjun untuk beristirahat
"Papa lanjutkan saja bicara dengan Injun, Dejun mau ke kamar taro dulu" Yuta dan Renjun menggangguk
"AAAAAA LELE MAU KECEMU AUN TALO LAGIIII" mereka terkejut pasalnya tiba-tiba anak kecil berusia dua tahun itu berteriak, tapi kemudian tertawa
"Baiklah ayo lele"
"Chenle sangat mirip denganmu dan Haechan, kalian bertiga sama-sama suka berteriak" yuta terkekeh, Renjun juga begitu ia ikut tertawa mendengar ucapan Sang ayah
"Tentu saja papa, injun kan ibunya dan Haechan ayahnya tentu saja mirip" Yuta menatap Renjun dengan senyuman bangga
"Anak kecil yang dulu selalu merengek, Berteriak, dan sedikit ah tidak sangat cengeng kini sudah dewasa, menikah dan memiliki anak" Renjun Ikut tersenyum melihat Yuta

KAMU SEDANG MEMBACA
Strory of Nakamoto Family
FanficPapa masih ingat dengan jelas hari pertama kalian lahir ke dunia. B x B #Yuwin #HenXiao #HyuckRen #Nomin #YangTaro