Forever For a While

77 5 0
                                    

Giyuu dan Tsutako dibawa ke camp militer, Mereka dibawa menggunakan truk. Camp militer yang dituju bisa dibilang cukup jauh,Perjalan sepi dan tenang ini tidak cukup untuk mereda rasa takut Giyuu kecil, Apa lagi mereka dijaga oleh dua orang prajurit bersenjata lengkap.Tsutako memeluk Giyuu agar hatinya tenang,"Kita akan baik baik saja, Mereka orang baik" Tsutako berkata dengan suara tenang.

-8 jam kemudian|
-Place:Wumi Base|
-Time:9 pm|
-Mission:Secure all survivor|
-Subject: Survivor|
-Status:Alive|

Truk masuk ke Markas, Setelah truk diparkir kan,Giyuu dan Tsutako dibawa ke dalam Markas,Mereka dibawa ke kamar yang nantinya akan mereka tempati,Dalam perjalanan kek kamar,Giyuu melihat banyak sekali anak anak seumuran dirinya yang tinggal dan tidur di kamar itu.Sial tempat itu seperti penjara, Perjalananan itu singkat dan mereka sudah tiba di depan kamar,"Buat dirimu nyaman" kata Salah satu prajurit,Giyuu dan Tsutako masuk ke kamar lalu dua prajurit itu langsung pergi.

Giyuu duduk di salah satu kursi dan Tsutako duduk di kasur,"Kak... Kenapa ayah dan ibu harus Pergi?" Tanya Giyuu dengan tatapan kosong, Tsutako yang sudah jelas tidak tahu bagaimana cara ia menjawab pertanyaan adik kecilnya itu,"Entahlah...." Jawab Tsutako,Jawaban macam apa itu!?,Giyuu yang benar benar tidak bisa menerima hal itu hanya merenung tanpa kata kata dan terlihat hanya pasrah, Tsutako berdiri dan melangkah menuju adiknya itu,"Mungkin sudah waktunya mereka pergi,Mereka sudah cukup baik dalam mengasuh kita, Apapun bencana yang kita dapat aku yakin Tuhan akan memberikan sebuah keceriaan di akhir" Tsutako berbicara dengan nada yang menenangkan dan meyakinkan, membuat Giyuu yakin dan menyimpan kata kakaknya itu di otaknya,"Untuk sekarang kita lakukan apa yang kita bisa lakukan di tempat ini sendiri dan mandiri" Kata Tsutako untuk adiknya.

-4+Bulan kemudian|
-Place:Wumi Base|
-Time:9 am|
-Mission:All survivor must be save|
-Subject: Survivor|
-Status: Alive|

Sudah lebih 4 bulan Giyuu dan Tsutako disana, Tempat itu adalah tempat yang buruk disana, Hampir semua survivor kabur dan ada yang bunuh diri karena depresi,Bahkan sering terjadi perkelahian antara survivor dan prajurit, Judi yang taruhannya wanita,Ini membuat Tsutako merasa tidak aman.Untungnya Giyuu cukup bisa melindungi kakaknya itu.Mereka telah melihat hal buruk bahkan dengan umur mereka yang sangat muda.Giyuu sudah tidak terlihat akan tersenyum kembali, Situasi ditempat para bajingan itu yang membuat dia menjadi dingin.

Bagaimana cara mereka bertahan hidup? Mereka melakukan beberapa pekerjaan yang upahnya itu adalah sepotong roti, Mereka melakukan pekerjaan yang ada di camp itu seperti membersihkan lantai, Mengganti jeruji,Bahkan membuang sisa sisa buangan biologi manusia,Hal ini mereka lakukan hanya untuk bertahan hidup.

Disaat sedang beristirahat,Giyuu dan Tsutako mendengar percakapan prajurit yang ada di luar,"Ini kamar mereka pak"Cakap seorang prajurit,"Hmmnn... Mereka yang aku cari, Baiklah sesuai dokumen ini,Mereka akan menjadi aset berharga ku" Terlihat seorang yang pangkatnya lebih tinggi itu sedang berbicara,Salah satu prajurit membuka pintu kamar, Sesaat sebelum dibuka Giyuu dan Tsutako dengan cepat kembali dengan kesibukannya masing masing."Kalian akan pindah dari sini, Seseorang akan merawat kalian" Cakap seorang prajurit, Seorang yang berpangkat kapten itu masuk dan memperkenalkan dirinya kepada Giyuu dan Tsutako,"Hai Selamat pagi mendekati siang,Kalian apa kabar? Oh iya perkenalkan namaku Sakonji Urokodaki" Berbicara dengan nada yang halus sambil tersenyum,Jelas mereka tahu Urukodaki, Seseorang yang telah menyelamatkan hidup dua anak kecil itu,"Kalian pasti menderita ditempat ini, Ikut lah dengan ku,kalian akan mendapatkan makanan yang jauh lebih enak dari roti" Urukodaki membujuk mereka berdua, Awalnya Giyuu gak mau karena tidak percaya dengan Urukodaki,Namun Tsutako mau dan membuat Giyuu ikut percaya lalu ikut bersama Urukodaki.

Mereka tidak membawa banyak barang,Giyuu dan Tsutako berjalan bersama Urukodaki menyusuri lorong penjara,"Anu... Urukodaki-san terimakasih telah membawa kami dari tempat penyiksaan ini" Tsutako berterimakasih,"Ah... Aku tahu kalian akan sangat menderita,Ayah dan ibu mu adalah murid kelas ku dulu" cakap Urukodaki,Jelas membuat Giyuu dan Tsutako terkejut,"Urukodaki-san seorang guru atau seorang prajurit?" Tanya Tsutako,"Guru? Prajurit? Apa bedanya, Mereka berjuang untuk negara dan aku adalah keduanya" jawab Urukodaki,Tak cukup mengerti,"Wah hebat..." Puji Tsutako,Giyuu yang sedari tadi hanya diam memilih untuk bungkam.Mereka keluar dari markas dan menuju area parkir, Giyuu dan Tsutako akan dibawa oleh Urokodaki dengan mobil sedan.Mereka berdua duduk dengan santai,Mesin menyala dan tak lama mobil bergerak meninggalkan area parkir dan menuju gerbang,Gerbang dibuka dan ucapkan selamat tinggal bagi Markas militer Yang lebih terlihat seperti penjara.Tak yakin dengan Urukodaki Giyuu hanya berdoa kalau Urukodaki akan benar-benar merawat mereka, Perjalanan masih terus berlanjut, hujan mulai turun, suasana sejuk menyelimuti Giyuu dan seketika ia mengantuk dan tertidur.

-5 jam kemudian|
-Place: Tokyo,Japan|
-District:[Classified]|
-Time:2 pm|
-Mission:--|
-Subject:Family|
-Status:Alive|

5 jam sudah berlalu,Giyuu terbangun dari tidurnya, Begitu juga dengan Tsutako yang juga sedari tadi tidur,"Ayo anak-anak kalian sudah sampai di kehidupan baru" Cakap Urukodaki, Mereka berdua turun dan melihat rumah sederhana, Terlihat kuno tapi masih bagus.Urukodaki menggandeng tangan mereka dan membawa mereka masuk ke rumah "Tadaima" "Okeiri! Sakonji-san" terlihat wanita,Wanita itu adalah istri Urukodaki.Alasan mereka mengadopsi Giyuu karena istri Urukodaki mandul, Mengharuskan mereka mengadopsi."Oh... Jadi ini anak-anak kita?" Tanya sang istri,"Ya, Aku yakin mereka akan bahagia bersama kita.Giyuu merasa bahwa ia tak perlu khawatir karena mereka adalah orang baik.

Setelah mereka saling berkenalan, Ternyata istri Urukodaki ditemani oleh dua orang anak kecil seumuran dengan Giyuu,Dua anak kecil itu bernama Sabito dan makomo,Dari situ mereka saling mengenal dan berteman.

Hubungan pertemanan mereka makin lama makin erat,Sabito si keras kepala yang selalu ingin menjadi laki-laki kuat,Makomo si gadis manis yang selalu hangat untuk teman temannya dan Giyuu pendiam dan dingin,Trio yang sangat cocok.Mereka sama sama menduduki bangku kelas 3 SD,Waktu waktu yang dilalui bersama selalu bisa memperbaiki hati Giyuu apa lagi dia sudah memiliki keluarga baru,Tsutako melanjutkan sekolah dan duduk di bangku kelas 3 SMP.Memiliki keluarga yang hangat, Teman baru yang menyenangkan adalah hal yang hilang dari Kehidupan Giyuu.

Giyuu berpikir bahwa dia akan memiliki hidup yang normal saat itu dan kalian pasti demikian.







ו÷•×•÷ו÷ו÷ו÷ו÷ו÷ו÷ו÷ו÷•×÷ו÷
Ya... Itu akhir cerita ini Alhamdulillah ada yang dukung oe jadi gua bisa mood lagi untuk buat ini chapter wkwkwkwkwk,Btw Kalian boleh vote dan bisa menjadi kan ini cerita sebagai favorit (berharap banget anj)

Note:
Cerita ini akan berisi banyak militer dan politik,Jadi akan ada sedikit bucin bucinan, Karena gua shipper Giyushino sekaligus fans Call of Duty :D

Thanks for the mate that read this and for motherland i Will serve you my thanks Comrade,Au revoir Mon amor,Slava poka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Hero doesn't need to be recogniseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang